"Kamu kemana Aja!"
"Kenapa mata kamu bengkak Je? Kamu habis nangis?", Ia bertanya sembari menaruh sekantong plastik ke atas meja yang entah apa itu isinya.
"Kamu kemana Aja?", Tanyaku dengan nada lebih tenang.
"Kamu tahu aku pergi kuliahkan?", Jawabnya dengan tenang.
"Iya..kuliah! tapi kamu kuliah sampai jam dua kan? Sekarang jam berapa? Jam Lima!", teriakku dengan Menunjukkan waktu di ponsel ke depan wajahnya.
"Oo jangan..jangan..kamu nongkrong sama temen-temen kamu..ohh atau justru kamu lagi asyik ngobrol-ngobrol sama temenmu yang perempuan yang se-tim denganmu itu!"
" Je!!! Cukup!!", bentaknya tepat di depan wajahku. Ia sudah mengangkat tangannya, tapi ia tahan. Itu membuatku terkaget.
"Teriak lagi! Kalau bisa tampar ini!", balasku sambil menyodorkan pipiku. Airmataku semakin deras.
"Aku lelah! Bukan ini hidup yang kuinginkan. Aku lelah dengan Savana..aku lelah dengan Kontrakan sempit ini..aku malu dengan motor butut itu..aku...aku pengen jadi Mahasiswa yang bisa ganti outfit tiap hari..aku juga pengen keluar hangout bareng temen-temenku..bukan ngurus rumah tangga..seharusnya aku memikirkan berapa target nilai ujianku bukan memikirkan tinggal berapa popok anak..aku capek..Dan..aku..aku capek hidup miskin". Kukeluarkan semua yang ada dalam otakku
Mendengar kata-kataku yang terakhir wajahnya langsung terlihat seperti orang bersalah. Ia langsung mundur, menunduk Dan memejamkan mata. Ia kemudian mengambil kantong plastik tadi Dan pergi ke dapur untuk membereskannya disana.
"sekarang Aku akan ke Cafe. Kalau Kau tidak keberatan aku akan membawa Savana", ia berbicara sambil membereskan belanjaannya tadi.
Aku Hanya terdiam. Selesai ia membereskannya ia kemudian membawa Sava yang sedang tertidur kedalam gendongannya. Setelah itu ia melangkahkan kakinya ke luar rumah. Tapi saat ia akan membuka pintu ia berhenti dan..
"Oiya..tadi aku habis ngojek". Tanpa menoleh kebelakang. Ia Dan Sava kemudian pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJANI
Подростковая литература"Sekarang kamu berubah" Pesan yang kuterima dipagi-pagi buta seperti ini semakin menambah beban hidupku saja . Yeah beban hidup..kupikir masalahku semakin berlomba-lomba menjejakiku Dan selalu berakhir tanpa solusi yang kurasa Tak pernah memihakku...