34

65 12 10
                                    

^^^

Jarum pendek dari jam yang bertengger di dinding ruang tamu kosan Aneska menunjuk tepat pada angka 6. Aneska dan Rangga kini terlihat berjalan keluar.

"Makasih banyak sekali lagi karena udah bantu gue beres-beres, kak. Maaf banget ngerepotin,"

"Iya, santai aja sama gue mah." ucap Rangga seraya tersenyum.

"Oh iya, lo hati-hati tinggal disini, jangan sering keluar malam. Gue lihat gang disekitar sini sepi banget,"

"Iya, kak. Makasih, nanti jangan sungkan buat mampir,"

"Iya, nanti gue sempatin waktu buat mampir kesini, deh. Kalau gitu gue pulang dulu,"

"Iya, hati-hati dijalan, kak. Sekali lagi makasih,"

Rangga terlihat mengangguk seraya tersenyum. "Assalamu'alaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Aneska berdiri didepan rumah sewa barunya seraya memperhatikan Rangga yang berjalan menjauhi kawasan rumahnya hingga tubuh cowok itu hilang dari pandangan karena mulai memasuki gang. Aneska pun sekarang segera masuk ke rumah dan mengunci pintunya.

Ia sejenak berdiri seraya mengamati seisi ruangan dengan seksama. Yah, ruangan ini sekarang sudah rapi dan bersih berkat kerja Aneska dan Rangga. Sofa lama yang tadi amat berdebu, sekarang sudah lumayan nyaman untuk diduduki. Sarang laba-laba yang terdapat disetiap pojok-pojok ruangan sudah dirampungkan oleh mereka. Lampu baru yang terang juga membuat ruangan tersebut terasa segar. Lantaipun sekarang terlihat mengkilap.

Gadis itu nampak melenggang menuju kamar tidurnya yang berada tak jauh dari pintu utama. Rumah ini sangat sederhana sehingga tak sulit juga untuk menghapal tata letak ruangan-ruangannya.

Tepat setelah Aneska menutup pintu kamar tidur, terdengar getaran yang berasal dari ponsel, berada diatas nakas. Saat Aneska menghampiri benda tersebut, terpampang pada layar sebuah notifikasi pesan dari nomor tak dikenal. Gadis itu mengerutkan kening ketika melihat cuplikan pesannya lantas mengklik notifikasi tersebut.

+62823 xxxx xxxx

Aneska, besok gue mau kita ketemu di belakang sekolah. Ada sesuatu yang harus gue omongin, ini soal Kevin

Eh, btw sorry gue chat lo malam-malam

Siapa?

Oh, iya, gue Kyla. Gue mohon lo mau, ya?

Ok

Syukur lo mau. Nanti kita perginya pas jam istirahat

Read

Ada apa tiba-tiba anak ini ingin bertemu dengannya? Apa lagi ingin membicarakan soal Kevin katanya. Entahlah, ia tak ingin sibuk memikirkan itu. Lebih baik ia pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sembahyang maghrib.

^^^

Angin malam yang berhembus di tepi danau pada malam ini terasa menusuk kulit. Air yang nampak tenang memantulkan cahaya rembulan dengan indahnya membuat seorang pemuda yang tengah duduk, berdiam diri ditepinya menatap dengan kosong.

Rewrite Destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang