Pagi ini, kelas XII MIPA 2 yang merupakan kelas Divya dan Clarissa akan mengadakan ulangan harian mata pelajaran PPKN. Divya hanya santai, sebab dia anak yang paling rajin dan pintar dikelas itu, bahkan posisinya selalu peringkat 1 dikelas. Berbeda dengan Clarissa, gadis itu tidak seperti temannya yang rajin belajar, ia malah malas untuk belajar dan hanya mengandalkan jawaban dari Divya.
Guru mata pelajaran PPKN memasuki area kelas XII MIPA 2, Bu Resti. Guru yang terbilang santai dan akan menjadi tegas ataupun galak jika anak muridnya bandel.
Clarissa sudah sangat gelisah, sebab ia tidak belajar sama sekali, dan al hasil Divya yang menjadi sasarannya menyontek.
Soal dikerjakan sampai waktu istirahat tiba, dan artinya sebentar lagi waktu akan berakhir. Divya mengumpulkan jawaban kedepan paling pertama dan setelah itu disusul oleh Clarissa.
Bel istirahat berbunyi, Divya dan Clarissa keluar kelas dan berjalan melewati lorong-lorong menuju kantin.
"Div, Rangga suka sama Lo!" Ucap Clarissa tiba tiba.
Divya berhenti lalu menatap kearah temannya itu, "Lo gila? Rangga yang Lo bilang gak mau bantu gue padahal dia yang salah? Rangga anak XII IPS 4?" Ucap Divya lalu dia melanjutkan perjalanannya menuju kantin dengan diikuti Clarissa disampingnya.
"Lo gak liat muka dia pas minta maaf ke Lo?" Ucap Clarissa meyakinkan temannya itu.
"Ekspresi yang dibuat buat biar gue maafin?" Kata Divya tanpa memberhentikan langkahnya.
Clarissa memegang bahu Divya, agar anak itu berhenti berjalan."Rangga tulus kali, Lo aja yang gak peka" ucap Clarissa ketika Divya menatapnya.
"Lo tau? Rangga itu buaya, ceweknya ada dimana mana kali, palingan dia gitu kesemua cewek" ucap Divya lalu melanjutkan perjalanannya, Clarissa hanya mengikuti Divya tanpa berkata lagi, sungguh keras kepala Divya.
"Apa Lo bilang?" Ucap seseorang di belakangnya.
Tinggal beberapa langkah lagi Divya dan Clarissa memasuki area kantin, tetapi langkah itu terhenti ketika seseorang dibelakangnya membuka suara.
Rangga, dia yang tadi berada dibelakang Divya dan Clarissa, bahkan dia mendengar kata kata Divya yang terakhir.
Divya berbalik badan dan melihat sosok Rangga dan kelima temannya, "Apa?" Tanya Divya cuek.
"Kata kata terakhir yang Lo bilang, coba ulang" kata Rangga dan perlahan lahan mendekati Divya.
"Lo tau buaya?" Tanya Divya.
"Predator yang bakal ngehabisin mangsanya yang berada didekat dia" jawab Rangga.
"Lo salah satu dari spesies itu" kata Divya sambil menunjuk Rangga dengan jari telunjuknya.
"Lo pikir gue buaya? Hah?!" Tanya Rangga kepada Divya.
"Yashh, Lo buaya darat yang ceweknya dimana mana" kata Divya lalu pergi begitu saja kearah kantin yang diikuti oleh Clarissa.
"Berani juga tu" ucap Rangga sambil tersenyum evil.
Hari ini kantin cukup ramai, banyak yang mengantri hanya untuk membeli bakso terenak yang ada di SMA CAKRABUANA.
Divya hanya membeli sekotak nasi dan satu botol air mineral, lalu menunggu Clarissa yang sedang mengantri untuk membeli bakso buatan Bu Surti. Ia menunggu dimeja pojok paling belakang, sambil membaca novel yang dia bawa dari kelasnya.
Clarissa datang dengan kedua tangannya penuh, yang satu memegang mangkok bakso dan satu lagi memegang gelas esteh.
Divya memberhentikan aktivitas membacanya dan langsung memakan makanan yang ia beli tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVYA
Teen FictionDivya alveana, seorang gadis cantik, pintar, pemberani, dan berprestasi yang tidak pernah bolos atau mendapat masalah disekolahnya. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Randyka Rangga Wijaya, seorang laki laki sangar, tukang pembuat onar, dan dia juga...