B

1.5K 56 17
                                    

"sebenarnya om dan ayah kamu ingin menjodohkan kalian berdua" ucap pak Rafi.

Rangga hanya menganggukkan kepalanya paham, "ohh" ucap Rangga.

Divya hanya kaget dan tidak membalas sedikitpun jawaban yang diberikan papanya itu, Rafi.

"Bagaimana? Kalian setuju?" Tanya pak Rafi, papanya Divya.

"Rangga setuju banget om" ucap Rangga bersemangat.

Divya hanya bengong mendengar ucapan mereka.

"Bagaimana, Divya?" Tanya papanya, Rafi.

"Ah? Apa pa? Maaf Divya kurang fokus" ucapnya lalu menunduk.

"Tidak apa apa nak, bagaimana?" Ucap pak Randi, ayahnya Rangga.

"Oh, boleh Divya pikir pikir dulu om?" Ucapnya perlahan, takut dia akan dimarahi.

"Iya nak, santai saja" ucapnya.

Malam itu, Divya merasa gelisah karena dia akan dijodohkan. Bukannya apa, dia hanya takut dengan Rangga, bukan takut karena dia akan menjadi istri Rangga, takut dia tidak becus menjadi istri nantinya, lagian dia belum tau pasti sikap Rangga yang asli bagaimana.

Acara malam ini sudah berakhir, Rangga pergi kewarung mang Udin, sedangkan Divya pergi menuju rumahnya.

Sesampainya Divya dirumah, ia langsung memasuki kamarnya dan langsung belajar untuk pembelajaran besok disekolah.

✨✨✨

Rangga melajukan mobilnya menuju warung mang Udin, dan langsung memarkirkan didepan halaman warung.

Sampai didalam, Rangga langsung menuju meja tempat teman temannya itu duduk dan langsung duduk layaknya seorang bos.

"Kalian tau?" Tanya Rangga.

"Gak" jawab Rama.

"Gue belum kelar ngomong, bego"

"Lanjutin bos, gue pesen makan ya, Lo bayarin" ucap Raska kepada Rangga. Belum sempat Rangga menjawab ucapan Raska, cowok itu sudah memesan makanan dan bilang jika Rangga yang membayar semuanya.

Raffa yang melihat itu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dan dia juga ikut memesan makanan yang banyak, "Gue juga bos, makasi" ucapnya.

"Terserah kalian dah, gue kagak jadi jadi cerita ni"

"Lanjut aja, gue dengerin" kali ini Rean yang menjawab.

Dimana Rendi? Kenapa dia tidak menggubris ucapan ucapan yang teman temannya katakan? Cowok itu sedang asik dengan mimpinya, dia tidur dengan duduk di kursi dan kepalanya dia taruh diatas meja, tangannya dia gunakan untuk bantalan kepala. Jika sudah menyangkut alam mimpi, Rendi jagonya, tidurnya sudah seperti kebo, tidak bisa diganggu walaupun keadaan darurat sekalipun.

"Gue dijodohin sama ayah" ucapnya.

"HAH?! JODOH LO CANTIK KAGAK?! GUE BOLEH IKUT DIANTARA KALIAN?!" ucap Raska dengan suaranya yang keras, untung saja tidak ada pelanggan diwarung mang Udin selain mereka.

Ucapan dari Raska hanya mendapat tabokan dari Rangga yang dia daratkan dikepala Raska. Raska hanya mengaduk kesakitan, setelah itu ia melanjutkan acara makan makan yang ia dan Raffa lakukan, sungguh tidak tau diri.

"Yang dijodohin sama gue si Divya, cantik pan yak?"

Rean yang mendengar itu langsung melotot kearah Rangga, "Divya yang gue gendong? Mau kagak dia sama Lo?" Tanya Rean.

"Sial, untung saat itu gue baru kenal Divya, awes aja Lo berani gendong calon istri gue, mampus Lo" ucap Rangga dengan nada mengancam, tetapi Dimata teman temannya itu terlihat biasa saja.

RAVYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang