J

1.1K 31 1
                                    

"Halo bu, permisi, saya mau mencari salah satu siswi disini" ucap seseorang tiba tiba dari arah pintu.

"Iya silahkan." ucap guru tersebut.

"Divya" panggil orang itu dan menyuruhnya untuk keluar sebentar.

"Saya pinjam murid ibu sebentar ya" ucapnya dikala sudah ada respon dari guru dan pergi meninggalkan kelas bersama dengan Divya.

"Kita mau kemana si?" tanya Divya dan tetap mengikuti orang itu dari belakang.

"Udah si ikut aja, toh nanti Lo tau" ucapnya.

"Kemana si?" tanya Divya, lagi.

Tidak ada respon dari orang itu. "Raska! Kita mau kemana si?!" ucap Divya sedikit keras.

Yap, Raska yang menghampiri Divya ke kelas dan mengajaknya untuk kesuatu tempat yang Divya belum tau tempat apa yang akan dia datangi. Raska terus berjalan tanpa menjawab pertanyaan Divya. dan sampailah mereka diatas gedung, iya, rooftop sekolah.

Dilihatnya disana ada kelima teman Raska dan tentu salah satunya adalah Rangga. Divya menghela nafasnya dan menghampiri Rangga yang duduk di sofa yang telah ada disana.

Divya duduk disebelah Rangga dan memegang tangan Rangga. entah angin apa yang sedang menerpa Divya. dia langsung memeluk Rangga dengan erat dan menangis didalam pelukan Rangga.

Rangga kaget, apa yang terjadi terhadap Divya dan mengapa dia menangis? Sungguh, Rangga tidak tau.

Rangga pun memeluk Divya dan tangannya yang mengusap rambut Divya.

Kelima temannya yang berada disana pun memasang muka malas, biasa jomblo. "Kurang kenceng!!" ucap Rean dari sofa yang berada dekat disana.

Kelima temannya itu pun pamit untuk pergi kekelas saja, katanya kasi waktu pribadi untuk Divya dan Rangga. Tipis tipis ya sama iri😔.

Setelah Rangga dan Divya ditinggalkan berdua saja diatas rooftop, Divya menangis sejadi jadinya. Rangga yang mendengar itu, sangat panik dan mencoba menenangkan Divya.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Rangga dengan suara yang sangat lembut.

Tidak ada jawaban dari Divya, gadis itu semakin menenggelamkan wajahnya didada bidang sang kekasih.

"Sayang" panggil Rangga, lagi.

Kini kepala Divya mendongak keatas, dilihatnya wajah Rangga yang begitu tampan, jujur.

"Rangga, kamu kenapa mau dijodohin sama aku si?" tanya Divya yang masih dengan posisi memeluk Rangga.

"Kenapa tanya gitu? hm?" sahut Rangga dengan tangannya yang mengelus rambut Divya.

"Iya kan kamu bisa cari yang lebih dari aku, Clarissa contohnya" ucap Divya dengan mata yang sedikit sembab karena menangis tadi.

"Apa hubungannya? aku maunya sama kamu, Divya Alveana" ucap Rangga.

Setelah mendengar ucapan Rangga, Divya semakin menenggelamkan wajahnya didada bidang milik Rangga dengan tangan yang memeluk erat.

"Kamu kenapa? kenapa jadi Clarissa? hm?" ucap Rangga.

"Lo masih nanya gue kenapa setelah 4 hari lalu Lo ngobrol sama Rissa didepan mata gue sendiri, Lo masih nanya kenapa?!" ucap Divya sedikit keras.

"Aku cuma nanya tentang kamu, kenapa kamu badmood setiap liat aku, katanya bawaan orang pms, makanya kamu gitu" ucap Rangga mencoba menjelaskan agar tidak ada kesalah pahaman.

"hm"

"Kamu cemburu ya?" tanya Rangga.

Seketika Divya melepas pelukannya dan melipat kedua tangannya didepan dada dan membuang muka kearah samping. "Dih, PD, siapa juga yang cemburu" ucapnya.

RAVYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang