shit -batin Rangga.
Setelah Rangga melihat orang tersebut, Rangga langsung melajukan motornya untuk menuju kesekolah.
Sesampainya Rangga disekolah, ia langsung memarkirkan motornya dan duduk diatas motor untuk menunggu kedatangan Rean.
Beberapa menit Rangga menunggu, akhirnya yang ditunggu datang juga dan benar dugaan Rangga, Rean membonceng seorang perempuan di jok belakang. Tanpa aba aba, Rangga langsung menghampiri mereka.
"Bajingan! Maksud Lo apa bonceng Divya? hah?!" marah Rangga kepada Rean dengan memegang kuat kerah baju Rean.
"Santai bro, gue gak sengaja ketemu cewek Lo di tukang print" ucap Rean dengan tangan yang berusaha melepaskan genggaman Rangga di kerah bajunya.
"Gak usah kayak anak kecil, gue cuma lupa ngeprint foto dan minta supir gue buat anter gue ke tukang print, eh gak sengaja ketemu Rean, jadi bareng aja" ucap Divya dengan tangan yang memegang tangan Rangga.
*flashback on
Saat Divya mengambil earphone didalam tasnya, ia baru menyadari jika ia lupa untuk ngeprint foto yang harus dikumpulkan hari ini, dengan segera Divya menyuruh supirnya untuk mengantarnya ke tukang print.
"Pak, tolong antar ke tempat print dulu ya" ucap Divya.
"Baik, non" jawab supirnya.
Sesampainya Divya di tempat print, Divya melihat sosok laki laki yang dirasa dia mengenalnya. laki laki itu menoleh kearah Divya dan menyapanya.
"Loh? hai div" sapanya.
"Hai, Rean?" ucap Divya, ragu.
"Iya gue Rean. Lo ngapain disini?" tanya Rean kepada Divya.
"Mau print foto, Lo sendiri?" tanyanya balik.
"Gue ada yang harus di fotocopy si. btw, Lo diantar siapa?" tanyanya, lagi.
"Oh, gue bareng supir gue" ucap Divya.
"Kesekolah bareng aja, kan 1 sekolah, suruh supir Lo pulang aja" ucap Rean.
"Eh? Gak usah, nanti ngerepotin" ucap Divya.
"Santai aja, aman" ucap Rean.
Divya pun mengangguk dan menghampiri supirnya untuk pulang saja karena Divya akan berangkat bersama Rean, toh Rean juga temannya Rangga, jadi tidak masalah, pikirnya.
*flashback off
"Gak usah bohong!" ucap Rangga kepada Divya.
"Buat apa gue bohong?" ucap Divya, lalu pergi begitu saja meninggalkan Rangga dan Rean.
Rangga segera melepaskan genggamannya pada kerah baju Rean dan berlari mengejar Divya. Rangga lupa jika gadisnya itu sedang sensitif.
Rangga terus memanggil Divya, tetapi gadis itu tidak menghiraukan panggilan dari Rangga. Sungguh, Rangga takut jika Divya marah padanya hanya karena kesalah pahaman.
Rangga menghampiri Divya ketika sudah dikelasnya dan meminta maaf. "Div, maaf ya aku gak percaya tadi" ucap Rangga.
"Iya, udah sana ke kelas aja biar gak keburu bel masuk" balas Divya dan Rangga pun menuruti perkataan Divya.
Siapa sangka, seorang Rangga, tukang buat onar bisa seluluh ini dengan perempuan yang belum lama dia kenal, bahkan sampai sebucin ini, hadeuh.
✨✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVYA
Teen FictionDivya alveana, seorang gadis cantik, pintar, pemberani, dan berprestasi yang tidak pernah bolos atau mendapat masalah disekolahnya. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Randyka Rangga Wijaya, seorang laki laki sangar, tukang pembuat onar, dan dia juga...