"Loh, kalian kok disini?" tanya Rangga.
Rangga kaget dengan kehadiran kedua orang paruh baya yang sedang asik mengobrol dengan kedua orang tua Divya.
Mendengar suara itu, mereka berempat pun melihat kearah Divya dan Rangga.
"Halo sayang, baru pulang ya, sini sayang" ucap orang itu.
"Halo bunda, ayah. sudah lama disini?" ucap Divya dikala ia menghampiri kedua paruh baya tersebut.
ya, kedua paruh baya itu adalah ayah dan bunda Rangga, mereka berdua ingin bermain kerumah calon besan-nya dan tanpa disengaja mereka bertemu dengan anaknya disana.
Rangga menghampiri kedua orangtuanya dan kembali bertanya, "Bun, ngapain kesini?" tanya Rangga.
"Emang bunda gak boleh main kerumah calon mantu bunda?" tanya bunda dengan wajah sedikit memelas.
"Bukan gitu bunda maksud Rangga, yaudah terserah bunda aja" final Rangga.
Rangga diam bersandar disofa rumah Divya, begitu juga dengan Divya. sesekali pandangan mereka bertemu dan saling mengisyaratkan agar keluar dari zona om tante ini.
"Kapan kira kira acara pernikahan akan dilaksanakan?" tanya Rafi, ayahnya Divya.
"Secepatnya akan dilaksanakan, iya kan Rangga?" tanya ayah Rangga kepada putranya.
"Kan Rangga masih sekolah yah?" sahut Rangga.
"Kalian tinggal menikah, untuk segala persiapan sudah kami urus dengan lancar" ucap mamanya Divya.
"Bagaimana? kalian setuju kan? Rangga? Divya?" tanya papa Divya.
"Oke pa kalau ini memang keputusan yang tepat. jadi kapan resepsi pernikahannya yah?" tanya Rangga.
"Minggu depan" ucap ayahnya.
"Oke, Rangga izin ke kamar Divya ya.. Divya lagi sakit perut" ucap Rangga sembari membantu Divya untuk berjalan menuju kamarnya.
"Yasudah kalau begitu, hati hati ya nak" ucap bunda.
Rangga dan Divya pergi meninggalkan ruang tamu dan segera menuju kamar Divya. sedangkan keempat orang tua masih tetap ditempatnya untuk melanjutkan obrolan mereka.
✨✨✨
Sesampainya dikamar, Rangga mengantar Divya kekamar mandi terlebih dahulu untuk mengganti seluruh pakaiannya. sedangkan Rangga, ia duduk dipinggir kasur sambil memainkan benda pipihnya itu.
Beberapa menit kemudian, Divya keluar dari kamar mandi dan bergegas untuk menghampiri Rangga yang kini posisinya sudah berpindah menjadi rebahan.
"Harusnya panggil aku dulu, kan nanti aku gendong" ucap Rangga sehalus mungkin karena tau saat ini gadisnya sedang kedatangan tamu.
"Gapapa kali, gue kan masi bisa jalan" ucap Divya yang kini duduk disamping Rangga.
"Gue?" tanya Rangga.
"Kenapa? Lo mau protes? ha?" ucap Divya sedikit sewot.
"Engga sayang" ucap Rangga pasrah.
'Sabar Rangga sabar, cewek Lo lagi pms :)' batin Rangga.
Divya kini mengubah posisinya menjadi rebahan disamping Rangga.
"Mau peluk" manja Divya.
"Sini sayang, peluk. masih sakit perutnya?" ucap Rangga dengan sebelah tangannya memegang perut Divya dan sesekali mengelus pelan agar rasa sakit yang dialami Divya menjadi lebih ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVYA
Teen FictionDivya alveana, seorang gadis cantik, pintar, pemberani, dan berprestasi yang tidak pernah bolos atau mendapat masalah disekolahnya. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Randyka Rangga Wijaya, seorang laki laki sangar, tukang pembuat onar, dan dia juga...