Rangga berlari perlahan mengejar orang misterius yang dilihat mereka tadi, semuanya merasa bingung, apa yang sedang Rangga lakukan.
"Lo mau kemana Rang?" tanya Raska.
"Gue harus ketemu sama orang itu" jawab Rangga.
"Siapa dia? lo kenal?" tanya Raska.
"Gue belum pasti itu orangnya, tapi gerak gerik nya mencurigakan, kalian ke kelas aja, izinin gue kalau gue telat masuk" jawab Rangga.
Semua teman teman Rangga mengikuti perintah Rangga, terkecuali Rean, laki laki itu lebih memilih untuk mengikuti Rangga dan pastinya tanpa sepengetahuan dari Rangga.
"Lo mau kemana? ayo ke kelas" ucap Raffa.
"Kalian duluan aja, gue mau ke toilet" jawab Rean.
Semuanya sudah memasuki ruang kelas masing masing dan bel masuk kelas juga sudah berbunyi. Namun, Rangga masih mengikuti orang tersebut sampai di taman belakang sekolah, orang tersebut berhenti dan membuka masker dan juga topi hoodie nya.
"Shitt!!" umpat Rangga.
Rangga langsung menemui orang tersebut dan langsung memukulnya tanpa aba aba.
"ANJING LO! BERANI BERANINYA LO MASIH DISINI?! APA YANG LO MAU HAHH??!!!!" teriak Rangga dengan tangan yang masih menghantam orang tersebut.
Rangga berhenti dengan nafas yang tidak beraturan, melihat lawannya yang sudah tersungkur di rumput taman.
Rangga kira lawannya sudah lengah, tetapi siapa sangka, lawannya menyerang Rangga secara tiba tiba lewat belakang pada saat Rangga berbalik badan.
Mereka berdua saling pukul satu sama lain, tidak ada yang bersuara, hanya ada suara pukulan demi pukulan yang begitu terasa sakit.
Tiba tiba saja Rean datang menghampiri keduanya, memisahkan agar tidak terjadi sesuatu yang lebih membahayakan nyawa lagi.
"Kalian stop!!!" teriak Rean.
Keduanya terpisah dengan paksa. "Lo gak usah ikut campur, ini bukan urusan lo" ucap Rangga dengan amarah yang masih menyelimutinya.
Rean langsung menarik Novian dan membawanya ke ruang BK, sedangkan Rangga terduduk di bangku yang ada di taman belakang. setelah itu Rean datang dan membawa Rangga ke ruang BK juga.
"Lo jelasin semua disini Rang, gue gak mau lo di skors karena kesalahan pahaman guru guru yang lainnya"
Rangga tetap diam tidak menjawab ucapan dari Rean, Novian juga begitu, tetap diam seakan akan tidak terjadi hal apapun.
Guru BK pun datang menghampiri keduanya.
"Yang tidak berkepentingan bisa keluar?"
"Baik Bu" ucap Rean.
Rean keluar meninggalkan ruang BK dan dia kembali menuju ruang kelas.
"Apa masalah kalian berdua?"
Keduanya diam, tidak ada yang menjawab.
"Kamu, Novian, apa masalahmu? saya tau kamu anak baik baik, kenapa kamu berantem disekolah?"
"Cuihh, baik katanya" gumam Rangga.
"Rangga, jaga ucapanmu"
"Kenapa saya harus menjaga ucapan saya? kalau dia saja tidak mau menjaga ucapannya?" ucap Rangga, lalu berlalu begitu saja meninggalkan ruangan itu.
Guru yang melihat tingkah Rangga merasa kesal dan juga sudah mulai putus asa menghadapi muridnya itu.
Rean yang melihat Rangga sudah keluar dari ruangan pun langsung menghampirinya dan mereka memasuki kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVYA
Teen FictionDivya alveana, seorang gadis cantik, pintar, pemberani, dan berprestasi yang tidak pernah bolos atau mendapat masalah disekolahnya. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Randyka Rangga Wijaya, seorang laki laki sangar, tukang pembuat onar, dan dia juga...