N

886 26 3
                                    

"Astaga, gue belum sempet ngomong udah dimatiin"

Divya, Divya yang menelpon Rangga. Divya terbangun dari tidurnya dan merasa sedikit gelisah karena respon Rangga, jadi dia berinisiatif untuk menelpon Rangga, karena dia tau jika Rangga belum tidur. tapi mendengar jawaban dari Rangga tadi, Divya merasa sangat bersalah, sampai kapan kah Rangga akan begitu dengannya.

Dengan rasa gelisah yang ada pada diri Divya, dia mencoba untuk tidur kembali sembari ditemani dengan musik musik yang dapat membuatnya menjadi lebih tenang.

✨✨✨

Divya berangkat kesekolah yang diantarkan oleh supirnya. Sesampainya dia disekolah, dia melihat Rangga berangkat bersama dengan seorang gadis yang Divya rasa mengenalnya. Rangga tampak sangat berhati hati memperlakukan gadis itu. Divya masih tetap diam berdiri melihat Rangga dengan gadis itu, tidak lupa juga mata Rangga yang mulai melihat sosok Divya didepannya itu.

Rangga berjalan bersama gadis itu dan melewati Divya begitu saja tanpa ada sapaan sama sekali, Divya terdiam melihat penampakan didepannya itu, apakah itu sebuah mimpi?

Divya tidak perduli, Divya kecewa melihat Rangga seperti itu, Divya berfikir apakah ini salahnya karena kemarin malam dia bersama dengan Novian, padahal dia tidak hanya bersama Novian dicafe itu, ada Clarissa juga, tetapi Rangga hanya melihatnya dengan Novian sehingga menyebabkan kesalah pahaman.

Dan sekarang, Divya melihatnya bersama dengan seorang gadis, tampak romantis bak pasangan yang baru saja berpacaran. tidak mau berlama lama melihat pemandangan itu, Divya segera memasuki kelas dan dia langsung bertemu dengan Novian dan juga Clarissa yang sudah duduk dikursi masing masing.

Beberapa menit kemudian, Pembelajaran dimulai. Divya mulai mengikuti pembelajaran dengan baik, begitu juga teman temannya yang lain. tapi, entah kenapa Divya seketika menjadi tidak fokus dan pertanyaan yang diberikan oleh guru ada yang tidak bisa dia jawab dengan benar. untung saja ada Novian yang membantunya untuk menjawab pertanyaan itu yang membuat Divya tidak terkena marah.

Kembali, pembelajaran berjalan lancar sampai bel pergantian mata pelajaran berbunyi. guru tadi sudah keluar dari kelas dan tinggal menunggu guru dari mata pelajaran berikutnya.

"Thanks, Nov" ucap Divya disaat guru telah keluar dari kelasnya.

"For what?" tanya Novian.

"Lo udah bantu gue tadi, asli gue lagi gak fokus banget"

"Santai aja, anything for you, Div" ucap Novian dengan tangan kirinya yang digunakan untuk memegang pundak Divya.

"Lo kesambet apa Nov?"

"Nothing"

Divya hanya mengangguk dan kembali menghadap kedepan karena guru sudah datang.

✨✨✨

Bel istirahat berbunyi, Clarissa yang sudah sangat lapar langsung menarik tangan Divya untuk menuju kekantin dan membeli makanan. Divya yang merasa sudah lapar pun langsung berdiri dan ikut bersama dengan Clarissa.

"Gue boleh ikut?"

"Hah?" Clarissa menjawab pertanyaan itu dengan bingung

"Gapapa kalo memang dirasa gak boleh"

"Eh boleh Nov, sekalian aja bahas kerja kelompok" sahut Divya

"Oh iya bener, deadline tinggal dua hari lagi" kata Clarissa

RAVYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang