Pagi hari ini, Divya bangun pagi karena dia akan berangkat kesekolah setelah 1 hari kemarin dia bolos.
Divya bersiap siap untuk berangkat kesekolah yang akan diantar oleh supir pribadinya yang baru saja bekerja dari 2 hari lalu.
Divya membawa kotak berisi roti dengan selai coklat favoritnya, dengan segera dia memasukkan kotak tersebut kedalam tas dan dia bergegas menuju kemobilnya yang sudah siap dengan supirnya juga. Tidak lupa juga sebelum itu dia berpamitan kepada kedua orang tuanya.
Saat Divya hendak memasuki mobilnya, suara sepeda motor terdengar memasuki area rumah Divya. Divya diam sejenak melihat orang yang mengendarai sepeda tersebut.
"Eh den Rangga, mau menjemput non Divya?" Tanya pak supir atau bisa dipanggil pak Somat kepada Rangga.
"Iya pak. Div bareng gue ayo" ucap Rangga menjawab pertanyaan pak Somat dan ingin mengajak Divya menaiki motornya untuk berangkat sekolah.
"Sorry, gue dianter" ucap Divya singkat lalu memasuki mobilnya.
"Maaf den, bapak antar non Divya dulu" ucap pak Somat ramah.
"Ah iya pak, hati hati, titip Divya ya pak" ucap Rangga.
"Siap, den" ucap pak Somat, lalu pergi meninggalkan pekarangan rumah Divya.
✨✨✨
Sampai Rangga disekolah, dia langsung memarkirkan motor nya dan langsung bergegas menuju kelas untuk mencari kelima teman temannya.
Jam pelajaran pertama dimulai, kelas XII IPS 4 mendapatkan pembelajaran olahraga. Seluruh siswa dan siswi kelas XII IPS 4 berkumpul dilapangan bersama dengan guru olahraganya.
Dua jam aktivitas untuk mencari nilai telah dilaksanakan, tinggal tersisa satu jam lagi pembelajaran olahraga dan para siswa serta siswi dibiarkan untuk melakukan aktivitas secara bebas oleh guru olahraganya.
Rangga memilih untuk bermain basket bersama dengan teman temannya. Saat sedang asik Rangga memasukkan bola basket kedalam ring, dia melihat Clarissa bersama dengan Divya didekat lapangan.
"Temennya Divya" panggil Rangga.
Clarissa langsung menoleh kearah Rangga, begitu juga dengan Divya. Kedua gadis itu saling pandang satu sama lain saat Rangga menghampiri mereka.
"Gue?" Tanya Clarissa.
"Iya Lo, siapa lagi coba?" Ucap Rangga.
Divya hanya melihat keduanya bercakap cakap tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
"Kenapa rang?" Tanya Clarissa.
"Lo inget kan? Nanti temuin gue dikantin pas istirahat" ucap Rangga.
Divya yang mendengar Rangga mengatakan itupun langsung mengatakan sesuatu, sedikit cemburu, mungkin? i don't know, cuma Divya yang tau.
"Ris, gue kekelas duluan, Lo lanjut aja ngobrol sama dia" ucap Divya dengan wajah malasnya dan menunjuk Rangga mengunakan dagunya.
"Eh div, tungguin gue" ucap Clarissa.
"Bodo, lanjut aja ngobrol sama Rangga" ucap Divya lalu pergi kekelas benar benar meninggalkan Clarissa.
"Eh rang, gue duluan, nanti gue samperin" ucap Clarissa, lalu pergi menyusul Divya kekelasnya.
"Oh i-iya" balas Rangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVYA
Teen FictionDivya alveana, seorang gadis cantik, pintar, pemberani, dan berprestasi yang tidak pernah bolos atau mendapat masalah disekolahnya. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Randyka Rangga Wijaya, seorang laki laki sangar, tukang pembuat onar, dan dia juga...