CHAPTER 19

28.6K 3.4K 870
                                    

HAPPY READING

🌵

Benar kata Ayres, mereka yang menggosipi dia dan Yoza hanya bertahan sehari saja. Buktinya, setelah itu sudah tidak ada lagi yang membahas tentang masalah mereka.

Begitupun Ayres yang sangat santai menghadapi omongan-omongan orang yang menjelekkan dia. Di banding memikirkan omongan orang, lebih baik Ayres berleha-leha di kasurnya.

Tapi, belum juga dia menyelami alam mimpi di sore ini, Ayres tersentak dengan suara knalpot motor yang menggeber di depan rumahnya.

Dengan kesal dia berjalan kearah jendela dan melihat keluar, betapa terkejutnya dia melihat Yoza tengah tertawa bersama ayahnya.

"Selamat sore, Pamer!" kata Yoza.

"Sore juga, Mantu. Motor baru?" tanya Renaldi.

Yoza tersenyum. "Woiya jelasss," jawabnya membuat Renaldi tertawa.

"Yoza keren, ga?"

Renaldi mengangguk. "Woiya jelasss," jawab Renaldi mengulang perkataan Yoza.

Mereka tertawa bersama. "Padahal Yoza nunggu di beliin motor sama Pamer, tapi gak datang-datang," cetus Yoza.

"Kamu gak ngomong sih, coba langsung ngomong. Pamer bisa beliin yang mana Mantu Pamer mau," balas Renaldi.

"Besok aja deh. Kalau motor yang ini udah bosan, baru Yoza minta yang baru," kata Yoza asal.

"Pokoknya kalau Mantu mau apa aja, tinggal bilang. Pamer gak akan ngebiarin Mantu Pamer kekurangan apapun. Ingat duit Pamer banyak."

"Beuhhh, sombong dulu ya kan?"

"Harus! Sombong itu boleh, asal yang di sombong kan ada dan nyata."

Yoza tertawa. "Ahayyy,  Pamer gue nih!"

"Apaan Pamer?" tanya Ayres yang muncul.

"Papa mertua," jawab Yoza dengan cengiran kudanya.

Ayres menggelengkan kepalanya tak habis pikir. "Gak ada yang beres," gumamnya.

"Keren gak motor gue?" tanya Yoza.

"Kan gue bilang gak usah beli motor, Za. Ngeyel banget," kata Ayres.

"Kan biar keren."

"Tapi resikonya lebih gede," ujar Ayres.

Renaldi menepuk pundak Ayres. "Biarin aja, Mantu Papa ini Supergirl."

Yoza menepuk tangannya kencang. "Noh, dengerin Papa mertua gue."

Ayres mendengkus kesal. "Terus, sekarang mau ngapain?" tanya Ayres sambil menelisik penampilan Yoza.

Celana jeans hitam dengan sobekan di lutut dan kaos hitam di balut jaket kebanggaan gengnya.

Yoza tersenyum. "Jalan-jalan yuk, sekalian ke markas."

Ayres mengangguk singkat, dia berjalan masuk meninggalkan ayah dan kekasihnya di luar. Yang Ayres pikirkan adalah, Yoza pasti sudah memesan motor itu sedari lama. Buktinya motor itu sudah siap dengan plat nomor Y024, jelas sekali dia menempa nomor platnya.

Ayres hanya menebak jika arti dari plat motor Yoza adalah namanya sendiri. Padahal, Yoza memesan plat itu juga dengan memasukkan tanggal lahir Ayres di dalamnya.

Y adalah nama Yoza, 02 bulan lahir Yoza, dan Ayres lahir pada tanggal 24 April. Maka dari itu Yoza memasukkan angka 4 di akhir nomor platnya. Mungkin terlihat sederhana, tapi bagi Yoza, itu sangat bermakna.

ADORE U [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang