CHAPTER 12

32.9K 3.1K 513
                                        

HAPPY READING

🌵

Ayres baru saja membuka matanya, menguap sembari meregangkan otot-otot tubuh. Hari libur benar-benar waktu yang pas untuk berleha-leha. Dia melirik jam dinding, jam 10. Bagus sekali, rezekinya hari ini sudah di habisi ayam tetangga.

Ayres meraih handphonenya, seketika matanya terbelalak melihat notifikasi yang masuk.

11 missed call
17 message

Miyoza❤️

Selamat pagi!

Pagi yangbeib!

Res, belum bangun?

Wahai manusiaaa purba bangunlah...

Ayres, kekasihmu mencariiii..

Res, gue mau pergi sama squad gue, ikut ga?

Halo????

Lo tidur atau latihan meninggal sih?

Sayang😘 yuhuuuuu....

Sayang, bangun. Kamu jangan tinggalin akuuuuuuuh..

Anjing! Kesel gue. Bangun woy, ikut ga?
Ga di ikutin ntar ngambek..

Yuhuuuuu, Miyoza yang cantik jangan di anggurin dungss..

Sangkuriang, ibumu mencariiii. Bangunlah nak, tidakkah kau rindu akan belai kasih sayangkuuuu..

Ayah, kau dimanaaa????

Semalam kamu dimana?
Bobo sama siapa?
Ngapain aja????

Serah lah serah, gue pergi. Byeeeeee...

Jangan rindu, berat. Kamu ga akan kuat, biar Dilan aja. Jiakkkh canda Dilan..

Ck, beneran simulasi meninggal ni bocah. Tau ah, nyebelin..

Jangan hubungi aku lagi, aku jijik sama kamu mas..

Ayres memejamkan matanya, pusing membaca pesan dari Yoza. Mengumpulkan seluruh kesadaran dan beranjak untuk pergi ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit, Ayres keluar dengan wajah yang lebih segar. Tapi dia terlihat seperti orang yang kehilangan sesuatu, berjalan cepat menuju handphonenya. Kembali membaca semua pesan yang Yoza kirim.

"Shit!" umpatnya.

Ayres menekan layar handphonenya, menghubungi Yoza balik. Tapi, tak ada jawaban.

"Ya elah. Bisa-bisanya gue ga denger dia nelpon," rutuk Ayres kembali membanting tubuhnya ke kasur. "Rencananya mau ngajak dia jalan, malah di tinggal jalan."

Siang itu Ayres sibuk merutuki dirinya sendiri. Yoza benar-benar tak mengaktifkan handphonenya, membuat Ayres semakin kesal saja. Karena merasa semakin bosan, Ayres memutuskan untuk pergi keluar. Butuh waktu dua puluh menit untuk sampai ke rumah besar Yoza.

"Assalamualaikum!" ucap Ayres saat masuk ke rumah besar itu.

"Den Ayres mencari Non Yoza?" tanya Atin si pelayan rumah Yoza.

Ayres menggeleng. "Nyari Rafi, Mba."

"Den Rafi ada di kamarnya, naik aja Den."

Ayres langsung naik ke lantai atas, menuju kamar Rafi yang tertutup rapat.

ADORE U [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang