CHAPTER 18

30.3K 3.4K 684
                                    

HAPPY READING

🌵

Ayres menghentikan motornya di depan rumah Yoza, pagi ini dia datang untuk menjemput kekasihnya itu.

"Pagi," sapa Yoza.

Ayres tersenyum, dia langsung memakaikan helm pada Yoza. "Udah sarapan?" tanya Ayres.

"Udah!"

Mereka berangkat ke sekolah dengan segera. Di perjalanan, Ayres sesekali memperhatikan Yoza dari kaca spion.

"Gue pengen punya motor," kata Yoza.

"Buat apa? Lo udah punya mobil," jawab Ayres.

"Tapi pengen," kata Yoza.

"Gak perlu, sayang."

Yoza mencebik. Padahal jika dia mau, dia bisa membeli sendiri, bukan meminta pada Ayres juga.

Motor Ayres sampai di sekolah, padahal cuaca tidak terlalu panas, tapi Yoza bisa merasa hawa yang tak enak di sekitarnya.

"Gue denger, Yoza yang bikin Sania kritis."

"Gila sih, Yoza kok bisa se tega itu."

"Ck, lagian Sania yang cari masalah duluan."

"Sania di depak dari sekolah."

"Kayaknya karena Yoza deh, enak banget ya dia. Punya Karsa yang bisa dia manfaatin."

"Yoza parah banget sih."

"Kasihan woy, tangan Sania sampai patah."

"Eh, si Sania emang pantes dapat itu. Udah tau Ayres punya Yoza, masih aja di deketin."

"Ayres kok diam aja sih?"

"Katanya Yoza di tahan polisi kemarin."

"Ih, narapidana dong."

"Bacot! Sania yang cari masalah duluan, lagi pula Yoza nyerahin diri sendiri buat tanggung jawab."

"Kalau gak tau masalah, gak udah banyak omong. Mau nyusul Sania ke rumah sakit?"

Yoza menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ayres segera menarik Yoza untuk masuk ke kelas. Saat sampai di depan kelas Yoza, Ayres baru melepaskan genggamannya.

"Gue yakin lo gak akan terpengaruh sama omongan orang-orang," ujar Ayres.

Yoza mengangguk. "Aman!" jawabnya.

"Ya udah, masuk gih."

Yoza kembali mengangguk dan segera masuk ke kelas. Saat dia masuk, dia melihat teman-temannya tengah bergerombol di salah satu meja.

"Woy!" panggil Niko.

"Za! Gimana kejadiannya? Lo beneran nyerahin diri ke polisi?" tanya Lasma.

"Ya elah, kenapa mau-maunya sih? Si Sania emang nyebelin. Di pukul sekali-sekali gak masalah kali," cetus Ayu terlihat kesal.

"Hush! Gak boleh gitu," sela Era.

Yoza mengernyitkan dahinya, dia pikir teman-temannya akan menggosipi dia seperti murid lainnya.

"Gimana di penjara? Enak gak?" tanya Ziva. "Kayak di film-film gak?"

"Si bego! Heh, gak ada yang enak kalau orang di penjara. Dasar," sela Rahma pada teman sebangkunya itu.

"Ssttt.... Udah!" Aldi sang ketua kelas menengahi. "Ngapain pada gosip sih? Masih pagi."

Yoza duduk di kursinya, squad S.P.B nya yang lain belum datang.

ADORE U [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang