CHAPTER 22

27.2K 3.5K 810
                                        

HAPPY READING

🌵

Masih belum ada titik terang dari lokasi tempat Yoza berada sekarang, Ayres benar-benar frustasi. Dia tak bisa tidur dengan nyenyak karena khawatir dengan keadaan Yoza, apalagi saat Yoza di bawa dalam keadaan tak sadarkan diri. Ayres takut mereka melakukan hal yang buruk kepada Yoza.

Begitu juga dengan Yoza, dia juga tak bisa tidur semalaman. Di ruang yang sangat gelap dan kotor itu Yoza di keroyok oleh nyamuk-nyamuk. Dia lebih ketakutan mengingat keberadaan dia tak di ketahui siapapun, bagaimana dia bisa percaya kalau dia akan selamat jika tak ada yang tahu keberadaannya.

"Ya Allah, sedih banget hidup gue."

"Mana lapar lagi."

"Om. Laper, Om!"

"BUKAAAAA!"

"OM, SAYA LAPER. TOLONG DONG OM!"

Yoza berteriak kesal.

"Jangan berisik," kata seseorang dengan tegas.

Yoza terkejut, dia berdiri dan menatap orang yang berdiri dengan jarak dua meter dari pintu besi itu dengan sangat terkejut.

"Pak Mahesa!" beo Yoza tak habis pikir.

Benar-benar! Yoza sudah yakin jika ini semua rencana dari lelaki tua itu. Tapi, Yoza masih heran. Apa tujuan Mahesa menculiknya. Tak mungkin laki-laki itu ingin meminta tebusan, harta dia jauh lebih banyak di banding harga orang tua Yoza.

"Anda benar-benar orang yang jahat, apa tujuan anda melakukan ini kepada saya, Pak Mahesa yang terhormat?" tanya Yoza menatap tajam laki-laki di depannya.

"Untuk menutup mulut kamu," jawab Mahesa. "Kamu terlalu banyak omong, keberadaan kamu di dekat Jovita ataupun Ayres sangat berbahaya."

"Saya yakin kalau bapak pasti tau hubungan saya dengan Ayres," balas Yoza.

Dia tak akan diam saja sekarang, dia akan mengatakan semua yang ingin dia katakan. Yoza muak, kenapa harus diam jika dia bisa berbicara.

"Saya tidak pernah melarang siapapun berhubungan dengan cucu saya, termasuk kamu. Tapi saya tidak akan membiarkan siapapun, terutama orang yang sangat di sayangi cucu saya untuk menghancurkan apa yang telah saya jaga selama ini."

"Anda sangat menyayangi Ayres, saya tahu itu. Tapi apa anda tidak kasihan pada Ayres? Om Renaldi? Bahkan Jovita. Ayres harus tau, Pak."

"Tidak semudah itu. Biarkan mereka hidup dengan apa yang terjadi sekarang, Jovita sudah terbiasa dengan hidupnya. Ayres sudah bahagia dengan hidupnya, dan Renaldi sudah bisa menerima takdirnya. Kamu hanya orang baru yang datang ke dalam kehidupan mereka, jangan ikut campur."

Mahesa menatap Yoza tajam sebelum pergi dari sana, dia diikuti dua pengawal pribadi yang selalu mengikutinya kemanapun.

"Pak!"

"PAK!"

"PAK MAHESA!"

"Sial! Tu orang tua jahat banget," ujar Yoza menangis. "Kenapa gue di buat begini sama dia? Kenapa harus gue? Kenapa harus disini?"

"Ayres, tolong."

"Hiks, Ayres. Kakek lo jahat," isak Yoza.

"KAKEEEEEEK KELUARIN YOZAA!"

--

"Ini kakek Mahesa! Satu-satunya kakek gue yang masih ada. Baik banget, apapun yang gue mau bakal di kasih," ujar Ayres menunjuk sebuah foto yang ada di rumahnya.

ADORE U [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang