HAPPY READING
🌵
Hari ini, Yoza sudah bisa pulang. Membutuhkan waktu kurang lebih satu Minggu di rumah sakit. Tapi ada yang berbeda, Yoza terlihat sangat pendiam. Tidak seperti dia yang selalu tersenyum, Yoza semakin jarang berbicara.
"Yoza berangkat," kata Yoza sambil menggendong tasnya.
"Gak sarapan?" tanya Renata.
"Sarapan dulu," kata Rafi menatap Yoza.
Yoza melihat kearah meja makan, hanya ada Renata dan Rafi beserta Mba Atin yang berdiri di belakang kursi Renata, Bagas susah berangkat duluan ke kantor.
Dengan langkah pelan, Yoza berjalan dan duduk di samping Rafi. Menegak susu coklat di gelasnya dan menoleh pada Rafi.
"Mau di antar sopir atau sama Kakak?" tanya Yoza.
"Sama Kakak," jawab Rafi mengelap mulutnya.
"Kita berangkat, assalamualaikum!" kata Yoza menyalimi Renata.
"Waalaikumsalam!"
Rafi ikut berpamitan pada Renata, setelah itu dia mengikuti langkah Yoza. Di belakang, ada Renata yang menatap punggung Yoza dengan sendu.
Semenjak kejadian di rumah sakit, Yoza tak banyak bicara. Dia jauh lebih pendiam, dan Renata tahu kalau dia masih memikirkan Ayres.
Dan, di perjalanan juga tak ada perbincangan. Yoza mengemudi dengan santai, di sampingnya ada Rafi yang juga hanya diam. Tangannya memainkan sebuah botol yang tergantung di tasnya. Rafi selalu membawa sebotol hand sanitizer untuknya.
"Pulang nanti di jemput Pak Gito," kata Yoza.
Rafi mengangguk. Dia mengambil tangan kanan Yoza dan menciumnya.
"Assalamualaikum!" kata Rafi sebelum membuka pintu mobil.
Yoza terdiam, dia menatap setiap langkah Rafi.
"Waalaikumsalam!"
Setelah memastikan adiknya benar-benar masuk ke dalam sekolah, baru Yoza kembali melajukan mobilnya.
Memasuki gerbang sekolah, Yoza bisa melihat para murid yang ikut berdatangan dari gerbang sekolah. Yoza melirik parkiran, motor Gilang dan teman-temannya sudah ada di sana.
Yoza berjalan melewati koridor sekolah, pandangan lurus tanpa ekspresi membuat beberapa murid terlihat bingung. Jika biasanya Yoza akan tersenyum meski tak kenal dengan orang, tapi sekarang sangat berbeda. Bahkan teman-teman yang sering di sapa Yoza saja tak ternotice sedikitpun.
Langkahnya sampai di depan kelas, Yoza masuk dan langsung duduk di kursinya. Suasana berubah canggung tiba-tiba, inti Grexda hanya diam menatap Yoza yang tak menyapa sama sekali. Nara dan Sandra juga merasa serba salah, mereka benar-benar bingung.
Pelajaran pagi itu di mulai. Yoza mengikuti pelajaran dengan fokus, mungkin. Sepanjang waktu belajar hingga istirahat, Yoza tak mengeluarkan suaranya. Gilang yang duduk di sampingnya benar-benar di landa kebingungan.
"Ayo kantin," ajak Gilang mencoba mencairkan suasana.
"Ayo," ujar Kevin setuju. Dia langsung berdiri bersama Niko, Nara ikut berdiri dan Sandra menoleh kearah Yoza.
"My Yoza, ayo ke kantin," ajak Sandra.
"Ayo," jawab Yoza ikut berdiri.
Mereka menghela nafas lega, Yoza berjalan duluan dan di susul teman-temannya. Kali ini, aura yang Yoza keluarkan benar-benar berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORE U [END]
Teen FictionSPIN OFF DARI MIYOZA! Disarankan untuk membaca cerita MIYOZA terlebih dahulu. Ini adalah perjalanan cinta dari seorang Ayres Dylan Atharazka bersama Miyoza Candrawama. Melalui berbagai hal yang bisa membuat mereka sadar bahwa hidup itu bukan seked...