CHAPTER 21

24.7K 3.1K 480
                                    

HAPPY READING

🌵

"Gimana?"

"Belum ada perkembangan," jawab Bondan.

Yoza berdiri menatap tubuh lemah Jovita. Sepulang sekolah, Yoza langsung ke rumah sakit.

Kondisi Jovita masih sama, meski dia sudah di pindahkan ke ruang rawat tapi dia harus tetap menggunakan beberapa alat di tubuhnya.

"Tadi pagi gue ketemu Pak Mahesa," cetus Yoza membuat Bondan terkejut.

"Yang benar aja? Ngapain lo ketemu kakek?"

Yoza tersenyum miring. "Kakek? Emang tu orang kakek lo?"

Bondan tersenyum kikuk, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. "Ya..., bukan sih. Tapi, dia kakek Jovita dan itu berarti kakek gue juga."

"Jovita aja gak ngakuin dia sebagai kakeknya," cetus Yoza lagi.

"Ngapain lo temuin dia?" tanya Bondan penasaran.

Yang dia pikirkan adalah, bagaimana Yoza bisa menemui orang tua itu. Bahkan Jovita saja tak mau bertemu dengan kakeknya, dan orang tua itu sangat sulit untuk di temui. Tidak sembarang orang bisa bertemu dengan seorang Mahesa.

"Cuma mau pastiin kalau dia beneran tau semua aktivitas Jovita," jawab Yoza. "Dan gue curiga kalau kecelakaan ini, juga dia yang buat."

"Yoza! Mau seburuk apapun perlakuan Pak Mahesa sama Jovi, dia gak akan ngelakuin itu. Gak mungkin dia sengaja buat cucunya celaka."

"Kenapa engga? Selama ini dia gak pernah nerima kehadiran Jovita."

"Lo gak tau apapun, Za. Lo baru aja tau soal ini beberapa hari yang lalu, jangan terlalu ikut campur. Ini bukan masalah anak sekolahan, atau masalah seperti geng motor yang bentrok sama geng motor lain. Ini masalah hidup seseorang, ini privasi."

"Di bayar berapa lo sama tu orang sampai segitunya belain dia?" tanya Yoza mendiami Bondan. "Kita buktiin siapa yang lebih tau," ujar Yoza menatap datar Bondan. Setelah itu Yoza pergi tanpa pamit.

"Jovita.. Jovita.., kalau gue jadi lo. Gue geruk semua harta tu kakek-kakek, gue ambil semua hartanya terus tinggal racunin dia aja. Dia juga udah tua, umurnya bentar lagi tu. Terus lo bisa hidup tenang dengan uang," gumam Yoza asal sambil berjalan menyusuri koridor rumah sakit.

Saat Yoza sudah sampai di mobilnya, dia segera pergi meninggalkan rumah sakit. Yoza berniat pulang ke rumah dan mengecek keadaan Ayres, lebih tepatnya dia akan memastikan apakah Ayres sudah pulang atau belum.

Tapi, saat Yoza melewati jalanan sepi. Sebuah mobil tiba-tiba menyalipnya dan menghentikan mobil Yoza.

"Apa-apaan nih?" kesal Yoza menyembulkan kepalanya dari jendela. "Minggir Om, saya lagi buru-buru."

Dua orang laki-laki berseragam hitam turun dari mobil itu, Yoza menatap was-was dua orang yang terlihat sangat mencurigakan.

"Ayo ikut kita," kata salah satu dari mereka. Yoza di paksa turun dari mobilnya.

"Dih, kalian siapa?" tanya Yoza berusaha tenang.

"Ikut saja selagi kita masih bersikap baik."

"Gak bisa Om, saya sibuk. Ada jadwal syuting sama Ayu Ting Ting," ujar Yoza membuat alasan.

"Kita tidak punya banyak waktu," kata salah satu dari mereka. "Bawa saja."

"Eh, mau ngapain?" tanya Yoza bersiaga.

ADORE U [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang