Bab 09

19 2 0
                                    

27 Desember, 2020.

Hari ini Audi berulang tahun, sebelumnya aku sudah memberinya hadiah yang kukirim jauh sebelum tanggal ulang tahunnya.

~

24 Desember, 2020.

AUDI:
“Don, hadiahnya udah sampe. Makasih ya!” chat dari Audi memberi tahu hadiah dariku untuk hari ulang tahunnya udah sampe.

AKU:
“Alhamdulillah udah sampe, kirain belum.” balasku.

AUDI: “iyaa udah. Ntar gw buka hadiahnya trus fotoin.” balas Audi lagi.

AKU:
“Oke, smoga suka hadiahnya.” balasku senang.

AUDI: “Makasih sahabatku untuk suratnya, hehe terharu gue.” chat Audi mengirim foto berupa kertas dengan tulisan tanganku mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.

Aku merasa senang sekali Audi menyukai hadiah dan surat dariku. Memang tulisanku begitu jelek, sehingga aku malu rasanya memberi dia surat itu. Tapi surat itu adalah permintaan Audi sendiri, untuk kenang-kenangan baginya.

Sebelumnya, saat aku memberikan hadiah sepatu untuk Audi. Aku lupa menyiapkan surat, karena Audi ingin melihat tulisan tanganku.

Kulihat status whatsapp Audi yang sedang merayakan ulang tahunnya yang ke 21 tahun. Aku ikut senang melihat dia merayakan hari jadinya bersama teman-temannya, andai saja aku ada disana pasti aku bisa ikut serta merayakan ulang tahun sahabatku.

Tapi apadaya, aku hanya bisa melihat dari HP dan chattingan.

~

AKU:
“Selamat ulang tahun Audi.” chatku mengucapkan selamat ulang tahun kepada sahabat jauh ku.

AUDI:
“Terima kasih Don, gilak banyak banget yang ngucapin ulang tahun gue. Ada yang ngasih hadiah juga.” balas Audi menceritakan hari bahagianya.

AKU:
“Alhamdulillah.. Asyik ya dirayain sama temen-temen.” balasku berubah jadi sedih.

Ada perasaan sedih yang kupendam, aku merasa iri melihat Audi seru-seruan bareng teman-temannya. Sementara aku dan Audi? Tidak bisa menikmati kebersamaan karena kami tinggal di kota yang jauh.

Audi tidak pernah menyadari bahwa ada seseorang yang berharap bisa bertemu dengannya.

tapi aku sadar! Tentu saja Audi lebih mementingkan teman-temannya disana daripada aku yang hanya virtual.

Aku cemburu melihat dia lebih akrab dengan teman-temannya daripada aku. Entahlah mungkin hanya perasaanku saja. Tidak mungkin Audi mengabaikanku sesibuk apapun dia.

~

Aku memberikan hadiah untuk hari ulang tahunnya. Ini adalah hadiah kedua dariku untuknya. Aku membelinya lewat onlineshop dan membeli celana pendek berwarna cream itu dua.

Aku membeli dua karena aku juga ingin celana itu. Aku ingat waktu itu, Audi menyarankan aku membeli celana yang sama, agar kami sama-sama couple berdua.

~

“Don warnanya samaan aja, biar kita couple.” kata Audi saat itu.

HARAPAN DONI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang