Bab 15

15 3 0
                                    

Aku dikejutkan dengan postingan status whatsapp Nurul dan Audi. Postingan mereka memperlihatkan bahwa ternyata Amin pura-pura mati selama ini?

Aku tak habis pikir kenapa bisa Amin membohongi orang banyak bahkan aku temannya juga dibohonginya.

“SAYA TIDAK MENGENAL
ANDA LAGI!!”


Tertulis caption dibawah postingan status whatsapp Audi yang menampilkan isi chat Amin di Facebook temannya.

AUDI:
“GUE GAK KENAL SAMA YANG NAMANYA AMIN!!” seru Audi marah besar karena kecewa pada orang yang selama ini dia anggap sahabat.

NURUL:
“KOK AMIN TEGA SIH BOHONGIN KITA SELAMA INI?” Nurul juga kecewa karena telah dibohongi oleh sahabat kesayangannya.

AKU:
“GUE JUGA KECEWA!”

Balasku mewakili perasaan mereka berdua.

Amin melakukan hal itu bukan tanpa alasan, tapi dia kecewa pada seseorang yang dia anggap sahabat.

~

“P” sebuah pesan masuk di instagramku. Aku memeriksa pesan itu, dan ternyata itu pesan dari temanku Amin.

“Apaa? Minta maaf? Sorry gue kecewa sama lo!” aku membalas pesan dia dengan rasa marah.

Amiin menghubungiku dengan video call. Dia ingin menjelaskan kesalahannya yang membuat aku kecewa pada Amin.

“Don gue ngaku salah, tapi gue lakuin itu karena gue kecewa sama Audi!” ujar Amin mengakui kesalahannya dan beralasan.

“Gue tau lu kecewa, tapi apa yang lu perbuat itu juga lebih mengecewakan!” jawabku marah.

“Iya Gue lakuin itu juga terpaksa, gue ingin lupain dia.” tegasnya.

“Bukan gitu juga caranya miiin!” balas ku geram.

Aku sangat kecewa pada temanku. Dia tega membohongi aku dan Audi dengan kebohongan pura-pura mati!

Entah apa dipikirannya? Sampai-sampai nekat membohongi teman-temannya termasuk aku, dengan kebohongan kematian palsu dia.

“Gue kecewa sama Audi!” aku tahu kecewanya Amin itu karena apa? Sikap Audi yang tidak acuh padanya dan selalu mengabaikan dia. Membuat Amin cemburu melihat sahabatnya dekat dengan orang yang tidak dia sukai.

“Gue tahu lo kecewa, tapi lo juga bikin orang kecewa!” kataku penuh marah.

“Bisa-bisanya lo bohongin teman-teman lo termasuk gue! Selama 4 bulan dengan pura-pura mati!”

~

AUDI:
|BRENGSEK LO ANJING, SETELAH APA Yang LO LAKUIN? LO MINTA MAAF?

Kemarahan Audi tak dapat dibendung lagi. Dia sangat kecewa pada Amin karena telah membohongi dirinya dengan mengatasnamakan kematian palsu.

Jelas saja dia kecewa, walaupun Audi tahu Amin melakukan itu karena dirinya juga.

Amin:
GUE TERPAKSA NGELAKUIN ITU| KARENA GUE MAU LUPAIN LO!

Balas amin penuh tekanan.

AUDI:
|Tapi gak gitu juga caranya bangsat! GUE MINTA MAAF UDAH BIKIN LO KECEWA, TAPI LO LAKUIN ITU SAMA AJA BIKIN GUE SAMA YANG LAIN KECEWA!

AMIN:
LAGIAN LO JUGA?! LO NGAPAIN| SIH DEKAT SAMA MUSUH GUE?
GUE GAK SUKA!

Pertengkaran mereka berdua akhirnya selesai sebelum mengakhiri perang itu Audi kembali menegaskan perkataannya.

AUDI:
|GUE GAK MAU KENAL LO LAGI! LO BUAT GUE UDAH MATI.

Audi mengakhiri pesan itu.

~

Aku masih kecewa pada Amin, dia tega membohongi sahabatnya dengan pura-pura mati selama 4 bulan. Dan tidak ada yang curiga dengan kebohongan itu? Nurul sebenarnya sudah mencurigainya, tapi dia tidak berani untuk berbeda pendapat karena aku, Audi, maupun Wulan. Sudah begitu percaya dan yakin Amin telah tiada.

Semua baru terungkap bahwa semua adalah rencana palsu dibuat Amin, setelah 4 bulan berlalu.

Ternyata selama ini Amin kabur ke Bandung bersama temannya. Dia kerja sama dengan temannya, merekayasa kematiannya agar tidak ada yang mencari keberadaannya.

~

Amin saat ini sudah dimaafkan oleh teman-temannya, ada juga yang masih kecewa terhadapnya. Tapi aku, Audi, Nurul, dan Wulan. Sudah memaafkan Amin. Meskipun Audi yang teramat kecewa pada sahabatnya yang sangat dia percaya.

AUDI:
|Gue udah maafin lo, tapi gue butuh waktu buat baikan sama lo.

Balas Audi memaafkan Amin.

Amin:
makasih lo udah maafin gue, gue| emang salah. Lo jangan kecewain Doni.

Pesan Amin pada Audi.

AUDI:
|Maksudnya?

Amin:
Lo tau kan Doni tuh pengen| ketemu sama lo? Lo udah janji sama dia, lo mau ke padang? Gue gak mau aja Doni kecewa.

Audi:
|Iya gue usahain, tapi lo tau kan? Kondisi sekarang gimana? Gue lagi butuh uang!

Balas Audi minta pengertian.

Amin:
gue cuma kasihan sama dia, Doni tuh pengen ketemu sama lo! Sampe bela-belain mau kejakarta.|

Balas Amin lagi.

Audi:
|kenapa jadi bahas Doni sih? Gue butuh penjelasan dari lo?! Kenapa lo harus bohong soal kematian lo?

Amin:
Gue kecewa sama lo, gue gak| ngerti kenapa lo akrab sama orang itu?

AUDI:
|Suka-suka gue lah! Bukan urusan lo gue deket sama siapa?

Amin:

Dia tuh musuh gue njing|

Sejak saat itu Audi dan Amin tak pernah saling menghubungi lagi.

HARAPAN DONI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang