Bab 13

13 3 0
                                    

Pagi hari aku bangun tidur dan melihat ibuku sedang menonton TV acara pengajian. Ibuku memang sangat religius soal agama Islam. Beliau akan mencari siaran yang ada acara pengajian setiap kali setelah sholat subuh.

Aku selalu merasa berdosa pada Ibuku kalau melihat acara pengajian itu diTV. Karena aku sebagai anak, sangat jarang sholat.

“Udah sholat?” tanya ibuku saat aku duduk di sebelahnya.

“Iya nanti aku sholat.” jawabku asal.

“Sholat dulu sana!” perintah ibuku.

“Hhmm udah telat jam 6.” alasanku.

“Sholat lah nak, kamu udah besar. Dosa kalau ninggalin sholat.” kata ibuku nasehati ku.

“Iya mi ntar Doni sholat.” jawabku dengan perasaan bersalah.

“Mi bajunya kapan dikirim?” tanyaku setelah beberapa menit kami diam.

“Nanti dikirim sama kak Intan ke kantor pos.” jelas ibuku.

“Baju yang mana mau Dikirimin?” sambung ibuku bertanya.

“Hhmm yang mana ya? Aku sebenarnya juga bingung mi.” jawabku kebingungan.

“Yang ini aja?” ucap ibuku mengambil salah satu baju yang sedari tadi kupegang.

Sebenarnya baju itu juga yang mau kukasih, tapi aku juga menyukai baju itu. Tapi yasudahlah malah lebih bagus baju itu untuk Audi.

“yaudah mi, itu aja aku juga pengen ngasih baju itu.” ujarku sepakat.

“Jadi yang gambar jam gadang buat Audi? Doni yang rumah gadang?” tanya ibuku menyakinkan.

“Iya.” jawabku.

~

Sehari Sebelumnya:

AKU:
“Audi, gue mau kasih hadiah buat lo.” chatku memberi tahu sahabatku.

AUDI: “Hadiah apasih?” tanya Audi sedikit malas.

AKU:
“Baju! Kemarin gue beli baju 2. Satu buat lo.” balas ku menjelaskan.

AKU:
“Lo mau yang mana? Gambar rumah gadang? Atau jam gadang? ” tanyaku pada Audi.

Audi hanya membaca pesanku. Akhirnya aku memutuskan memilih sendiri.

Pilihanku adalah gambar jam gadang untuk Audi.

~

“Kasih alamatnya don, biar dikirim sama kak intan ke Pos.” kata ibuku meminta alamat rumah Audi padaku.

“nih mi alamatnya.” aku memberikan alamatnya kepada ibuku lewat HP.

“Kemana dikirim?” tanya kakakku pada ibuku.

“kekantor Pos terdekat aja.” ujar ibuku sambil memberi uang kepada kakakku.

“Atas nama siapa?” tanya kakakku lagi.

“Audi Hamzah” jawabku bersamaan dengan ibuku.

Kakakku pergi dengan motornya, aku dan ibuku melihat kepergian kakakku dari rumah dengan motornya. Setelah itu aku menghubungi Audi.

“Di Hari ini paketnya udah gue kirim, pastiin HP lo aktif ya!” chatku mengabarkan bahwa paketnya sudah kukirim.

“Iya.” balas Audi singkat.

HARAPAN DONI ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang