11.

202 8 9
                                    

HALO SOBAT SEMUA?? GIMANA KABAR KALIAN?? SEHAT DONG HARUS SEHAT POKOKNYA.

THANKS BANGET BUAT KALIAN YANG MAU MERAPAT KE CERITA GUE YANG INI SEMOGA KALIAN SUKA DAN BERAKHIR NYAMAN TERUS MAKIN GASABAR AJA NUNGGU CERITA GUE UPDATE 😁😁

VOTE DULU YAHH RAMAIIN JUGA, SHARE KE TEMEN TEMEN BIAR CERITA INI MAKIN RAME OKEYYY.

( INI DIA PESONA KETOS MOONLIGHT AGAM PRAMUDIKA)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


( INI DIA PESONA KETOS MOONLIGHT AGAM PRAMUDIKA)








Seusai Erza mengungkapkan jika laki laki itu tertarik pada Ava mereka tidak bertemu lagi, dan Ava sama sekali tidak memikirkan nya terlalu berlebihan. Baginya ungkapan Erza hanyalah bualan belaka.

Malam ini Ava bersiap menuju rumah Nata guna untuk belajar ralat hanya Nata yang mengerjakan tugas tugas Ava sementara cewek itu ngemil dan rebahan, apakah Nata keberatan? Oh sama sekali tidak. Justru apapun yang bisa membuat Ava bahagia sebisa mungkin Nata mengusahakan nya, di dekat Nata membuat seorang Avasya merasa memiliki sosok abang.

“Nataaa gue datengg!!!” teriak Ava nyaring sesampainya dia di kamar sepupu kesayangan nya.

“CK BRISIK LO!!!” sewot Agam yang ternyata di kamar Nata, ketos letoy itu sedang rebahan di karpet sambil bermain game.

Ava mendegus malas, “Nata kemana? Kok malah lo yang di sini?”

“Dia keluar nganter mamanya, katanya kalau lo mau lo belajar sama gue. Kalau enggak tunggu Nata pulang” ujar Agam santai.

Ava melangkah masuk kedalam kamar Nata langsung membanting tasnya sebal. Kenapa Nata tidak bilang padanya kenapa harus lewat ketos menyebalkan ini.

“Mau enggak lo?” tanya Agam sekali lagi, “Kalau enggak gue balik nih.”

Lama Ava terdiam, mempertimbangkan pilihan yang berseliweran di benaknya. Ava masih cewek baik baik ya, dia tidak mau berada didalam satu kamar dengan cowok yang bukan siapa siapanya, bagaimana ketos letoy ini jika khilap? Ah membayangkan saja membuat Ava ngeri.

“Woyy!! Kenapa?” Agam melambaikan tangan nya di depan wajah Ava, “Jangan bengong nanti kesambet tahu rasa lo!!” seloroh Agam.

“IH RESE BANGET SIH LO!!”

“Yuk makan bakso yuk” Ajak Ava membuat Agam melongo saat itu juga.

“Sakit lo? Tiba tiba ngajak makan bakso, ckck lawan nih anak”

Avasya memutar bola matanya jengah, “Udah deh ah gausah banyak bacot ayo gue lagi pengen makan bakso, enggak seru kalau makan sendiri. Tenang aja gue traktir deh” cerocos Ava panjang.

Setelah debat yang berkepanjangan, akhirnya dua manusia yang sangat memiliki sifat berlawanan terdampar di tukang bakso langganan Ava. Bakso yang menurut nya bakso terenak di lidah nya.

USAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang