44.

69 2 0
                                    


HAPPY READING!
JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN KOMEN YA SHAY,MESKIPUN UP NYA LAMA TAPI CERITA INI TETEP UPDATE KOK 🥺

PROMOSIIN JUGA CERITA USAI INI YA GES 🫶🫶







Ava menutup buku yang di bacanya dengan helaan nafas lelah yang mengikutinya,di susul headseat yang menyumpal kedua telinganya juga di lepas lalu di lempar ke sembarang arah. Perempuan dengan rambut sebahu itu kembali terdiam melamun.

"Mau mama potongin buah?" suara lembut Tiara membuyarkan lamunan Ava.

Dengan wajah masih pucat Ava mesem tipis,"Boleh mah aku mau buah melon"jawabnya.

"Siap. Ayo turun kebawah aja soalnya di bawah ada temen kamu cowok namanya em_____ siapa ya?" kening Tiara mengerut mengingat nama pemuda tampan yang bertamu ke rumanya,untuk membesuk sang anak.

"Oh Abi yap namanya Abi ganteng banget anaknya kayak bule gitu" cerocos mama Ava sangat kagum akan ketampanan Abi.

"Mau nemuin apa enggak?" tanya Tiara dengan pelan karena Ava hanya diam,"Sayang kata dokter kamu enggak hanya demam tapi stress juga kamu mikirin ap_______aa"

"Iya mah ayo nemuin Abi" potong Ava lalu berdiri lebih dulu dari duduknya.

Di teras rumah, Abi dan Ava berdua. Sembari memangku irisan buah melon yang di mintanya,Ava sama sekali tidak menunjukan raut keberatan Abi di rumahnya.

"Lo boleh makan bakso? Soalnya gue bawain lo bakso" tanya Abi ragu ragu.

Ava tersenyum simpul lalu meletakan piring yang berisi buah melon miliknya,"Ya bolehlah,bakso kan makanan favorite gue" jawab Ava sangat baik.

"Oh syukurlah kalau gitu" lega Abi, "Tadi temen temen lo ga gue ajak gue gamau ribet" ujar Abi sangat jujur dan polos.

"Dasar rese!"

"Lo sakit apa? Lo banyak pikiran?" tanya Abi ingin tahu.

"Demam gue"

Mata Abi memincing pertanda laki laki itu kurang percaya dengan jawaban Ava,"Gak percaya gue" tutur Abi kurang puas.

"Jujur sama gue" desak Abi seolah dugaan laki laki itu benar.

"Sotoy banget sih lo!" elak Ava bersikukuh belum siap bercerita pada Ava.

*****

"Sumpah galucu lo sakit pucet gitu gak mau kabar kabar" heboh Leo terkejut melihat keadaan Avasya.

Ava tersenyum tipis melihat Ria dan Leo yang berkunjung malam malam kerumahnya,baru kali ini Ava merasakan arti persahabatan yang sesungguhnya. Jangan tanyakan keberadaan Nabila,si penghianat itu bahkan tidak ada kabar selepas kejadian beberapa hari yang lalu, yang membuat Ava semakin terpukul adalah Erza juga menghilang tanpa jejak dan kabar.

"Lo nganggep kita sahabat bukan sih" timpal Ria menambahi Leo.

"Iyalah! Gimana gue mau ngabarin lo lo pada gue aja lemes banget gila" keluh Ava yang tiduran berbantalkan paha Ria.

"Ututut kacian banget" ujar Leo lebay membuat Ria geli sendiri. Sementara Ava terkekeh geli,jujur kehadiran Leo dan Ria sangat menghiburnya semakin menambah semangat Ava untuk sembuh.

"Eh lo tahu enggak" ujar Leo ikut semakin merapatkan diri mendekat pada Ava dan Ria.

"PAAN? BERCANDA GA BENER GUE GAPLOK LO" sewot Ria dengan galak.

"Idih serius gua" balas Leo tak kalah sensi.

Ava lagi lagi hanya tertawa melihat Leo dan Ria yang kerap kali seperti tom and jerry. Film kartun sejuta umat anak kecil di bumi ini.

"Yaudah buru!" seru Ria penasaran.

"Nabila ga ada kabar juga semenjak lo sakit Va. Semua medsosnya ga aktif gue sama Ria juga heran dan kepo aja kemana tuh bocah bikin khawatir" terang Leo benar benar serius di susul anggukan kepala Ria.

"Bahkan gue udah tanya sama temen kelas sebelah kita yang tetanggaan sama Nabila" timpal Ria.

Ava yang mendengarnya pun lantas terdiam heran namun berusaha sebisa mungkim dia tutupi,belum saatnya Leo dan Ria tahu. Apa mungkin Nabila menghilang bersama Erza.

*****

Lima hari berlalu. Ava sudah sembuh dan kembali ke sekolah, selama lima hari itu pula atau lebih pastinya semenjak kejadian di hotel dulu Nabila dan Erza belum ada kabar. Semua akun media sosial mereka tetap sama,masih di tutup.

"Gue kok agak kangen ya sama Nabila. Polosnya, lemotnya rasanya pengen tak hiih" celetuk Leo memecah keheningan diantara mereka bertiga.

Dengan wajah mrengut,"Sama gue juga" ujar Ria.

Ava memilih diam enggan ikut bicara,yang terlintas di fikiran nya manusia sekalem Nabila ternyata bukanlah seperti itu aslinya. Dia belum bercerita karena takut Leo dan Ria tidak mempercayai nya,Nabila sahabat mereka dari lama sedangkan Ava? Murid pindahan dia orang baru.

"Oh iya Va lo kok jarang banget sama kak Erza sekarang?" tanya Ria beralih pada Ava tidak mau juga berlarut larut memikirkan Nabila.

Ava tersenyum kaku,"Dia juga engga ada kabar" jawab Ava apa adanya membuat Ria dan Leo ikut merasakan kesedihan Ava.

"Hmmm punya pacar tetep aja feeling lonely " sambung Leo.

Andai Leo tahu jika Ava tidak hanya di buat feeling lonely tapi juga di buat trauma kembali oleh laki laki yang selalu menatap nya dengan tatapan teduh menenangkan.

"Hidup nya Erza ga selalu tentang gue aja" ujar Ava berbesar hati.

"Salut gue sama lo!!!" puji Ria.

******

"Lo ngapain nyariin gue?" tanya Abel tanpa basa basi pada Ava yang mengajak nya bertemu di ruang UKS.

"Gue mau say thanks sama lo, semua perkataan lo bener" jawab Ava tanpa gengsi.

Abel tersenyum miring,"Gue udah nebak lo drop kan pas tahu kelakuan bejat temen lo sama pacar kebanggan lo itu. Apalagi mereka sekarang ilang ga ada kabar" ujar Abel setengah mengejak.

"Gue akuin gue kalah dari lo bahkan embel embel ratu bully gue ilang karena lo,tapi lo kalah dalam menilai seseorang" ujar Abel mempertegas Ava jangan terlalu percaya pada orang lain.

"Hmmm gue makasih lo udah ngasih tahu gue kalau Erza sama Nabila ternyata main di belakang gue" ujar Ava lagi.

"Okey no problem."

*****

Ava hanya diam tidak berani menatap Leo dan Ria yang kini menyerang nya dengan tatapan tajam bak musuh bebuyutan, rupanya mereka berdua mendengar percakapan dirinya dan Abel sewaktu di ruang UKS tadi.

"Jelasin sama kita apa aja yang kita enggak tahu selama ini?" ujar Ria serius dan memaksa.

Ava meremas jari jemarinya kalut,bimbang. Apa mungkin Leo dan Ria akan percaya begitu saja sementara mereka jauh lebih dulu bergaul dengan Nabila.

"Va buruan jangan diem aja!" desak Leo yang biasanya selalu konyol raut itu tidak ada lagi,wajah serius dan tegas.

"Gue mau jelasin apa?" jawab Ava begitu pelan lalu membuang pandangan ke sembarang arah.

"Jelasin apa yang gue denger sama Leo tadi,gue gak ngerti" ujar Ria memohon.

"Semua itu enggak bener kan?" tanya Leo memastikan,"Hubungan lo rusak bukan karena Nabila kan" lagi dan lagi leo menghujani pertanyaan yang sulit Ava jawab.

"Kalaupun bener kalian apa percaya?"--

*****

SPAM NEXT
SPAM NABILAAAAAAA
DAN ERZA BIAR MUNCUL MEREKA BERDUA 😏

USAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang