39

82 0 0
                                    

HI DEAR 🤍

FINNALY AKU BACK
SEMOGA KALIAN GA BOSEN YA DAN TETEP STAY SAMA LAPAK KU;)

MASIH BERUSAHA KONSISTEN BUAT RAJIN DAN RUTIN NGETIK LAGI

BUT THANKS BUAT KALIAN SEMUA....

HAPPY READING🤍








“Ada yang kurang tahu kak kamu cuekin aku tuh rasanya beda banget” ujar Ava sembari mengerucutkan bibirnya.

Erza terkekeh gemas,pemuda itu menoel hidung mancung sang pacar lalu beralih mengusap sudut bibir Ava, akibat gadis itu belepotan saat meminum kopi pesanan mereka yang sengaja sama.

“Jago banget gombal sekarang pacarku yang jutek ini” gurau Erza.

“Ih beneran tahu!!” sergah Ava seolah menegaskan jika yang di katakan benar benar nyatanya.

“Iya aku percaya” sahut Erza tak melunturkan senyum manis di bibirnya.

Avasya meraih tangan Erza yang tentunya jauh lebih besar dari tangan nya,namun tangan itu yang selalu megulurkan banyak bantuan untuknya. Dan Ava rasa dia benar benar kalah untuk tidak menyayangi Erza.

“Aku minta maaf kak,udah bohongin kak Erza. Janji enggak bakal keulang lagi” ujar Ava dengan nada yang melembut serta tak henti hentinya mengusap tangan Erza.

Pemuda beralis tebal itu terdiam netranya tak sanggup menatap Ava lebih dalam.

“Jadi gimana kak?maukan maafin aku?” tanya Avaa setengah mendesak menuntut jawaban dari sang pacar.

Helaan nafas Erza terdengar,bukanya tak ingin menjawab namun sakit bila mengingat Ava berbohong demi menemui cowok lain.

“Aku udah maafin kamu Sya,jauh sebelum kamu minta maaf sama aku. Jangan di ulangin yah aku enggak suka,hubungan itu kuncinya jujur dan saling terbuka aku enggak mau kita misd komunikasi Sya” balas Erza panjang lebar mengutarakan hal yang begitu menganggunya.

“Aaaaaa hug me kak” Ava terharu sekaligus kagum akan kebesaran hati Erza.

Erza tersenyum dan dengan senang hati memeluk Ava mendekap Ava lalu menghirup aroma tubuh sang pacar yang membuatnya nyaman.

“Kayanya bener deh kak,hubungan awet langgeng itu kalau rasa cinta si cowok lebih besar daripada si cewek” ujar Ava spontan.

Erza tertawa kecil,“Konsep darimana itu?pasti abis baca quotes ya?” ujar Erza menebak kerandoman Ava yang amat sangat jarang terlihat.

“Xixi iya kak”;)

****

“Lo ngapain sih ngikutin gue mulu heran?!!” sewot Ava risih karena Agam membuntutinya,kan Ava jadi takut terjadi selisih paham lagi dengan Erza.

“Itu serius yang di mading Va.”

Ava mengerutkan kening nya bingung dengan topik yang di bicarakan Agam pagi itu,sepenting apa hingga ketua osis itu mengikutinya.

“Jawab gue Va!” desak Agam.

Ava dengan kasar menyentak tangan Agam yang kelewat menyentuh lengan nya,bukan tanpa alasan Ava berperilaku demikian.

“Jaga sikap ya lo!!! Lo di biarin makin nglunjak” semprot Ava meradang.

Agam tak gentar menghadapi Ava yang sudah di buatnya kelewat kesal,yang dia butuhkan adalah jawaban dari gadis di hadapan nya itu.

“Plis gue butuh jawaban dari lo” pinta Agam dengan pelan.

“Jawaban apa sih yang gue mau,sumpah lo itu_________”

USAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang