48.

79 1 0
                                    

"Mau ngomong apa?" tanya Ava ketus pada Erza yang jaraknya satu meter darinya.

"Emmmm________"

Erza mengantungkan perkataan nya,"Gausah bertele tele! Gue enggak ada waktu buat ladenin lo!" sergah Ava.

Erza hendak membuka suara namun,"Ck Va lama bener sih lo!" Abi menyusul nya.

"Udah kok gue udah selesai ayo keluar" jawab Ava lembut tidak mau ada keributan di toilet caffe.

Ava sangsi sendiri dia menggandeng Abi karena tatapan tajam di layangkan Abi pada Erza,sementara Erza mendesah kecewa.

"Tadi lo ngapain aja sama Erza selama itu?" tanya Abi ketika mereka berdua sampai di rumah Ava.

Sengaja Abi mengantarkan Ava karena pemuda blesteran itu sangat ingin tahu tujuan Erza menemui Ava hingga berani menyusulnya ke toilet.

Ava mendegus,"Ga lama! Sembarangan. Dia baru mau ngomong lo udah dateng duluan" ujar Ava jujur.

"Dan lo masih mau dengerin dia? Ck gamon lo" ejek Abi tersirat rasa cemburu di dalam nya.

"Gue tonjok lo! Siapa juga gamonin cowok tukang selingkuh kaya dia" sewot Ava tidak terima di katakan gagal move on.

"Itu bukti nya lo mau mau aja di ajak ketemu di toilet" ujar Abi masih saja membahasnya.

Ava berdecak,"gue ralat ya bukan ketemuan tapi dia yang tahu darimana nongolnya tiba tiba gue ngaca di wastafel Erza udah di belakang gue" ujar Ava membantah.

Abi menganggukan kepalanya namun air muka cowok itu terlihat tidak percaya.

"TAHU AH MASA BODO! gue mau masuk udah malem terima kasih traktiran nya" Ava berlalu membiarkan Abi masih duduk di motornya.

"Va!!!!!" panggil Abi lagi.

"Apaan lagi?"

"Dua minggu lagi PAS seminggu ini kita belajar bareng yuk" ajak nya entah angin darimana Abi mengajak nya belajar bukan membolos.

"Boleh" jika Ava menolak pasti akan debat lagi hingga besok pagi tidak akan kelar.

******

"ANJROT TOPI GUE LUPAAA" teriak Leo ketakutan berada di barisan kelasnya lebih tepatnya dirinya di apit oleh Ava dan Ria.

Sebentar lagi upacara bendera akan segera di mulai,tidak ada waktu lagi untuk berlari ke kelas mengambilnya.

"Ceroboh banget sih lo!" seru Ria sebal namun ikut kasihan.

Ava menghela nafas panjang,"Nih pake punya gue lo kan ga pernah di hukum kalau gue mah udah langganan" untung teman. Makanya Ava mau berkorban memberikan topinya supaya di pakai oleh Leo.

"Lo yakin Va?" Leo merasa sungkan.

"Ck udah santai aja. Nih pake" ujar Ava lalu berlari bergabung dengan anak anak yang melakukan pelanggaran.

"Aaaaa tersentuh banget gue Ava baik deh" ujar Leo melankolis.

Ria berdecak,"Ya setidaknya lo nanti harus tahu diri ya udah di tolongin Ava. Traktir apa kek di kantin liat noh temen lo kepanasan kasian" sindir Ria menujuk Ava dengan dagunya.

Leo menatap Ava di ujung lapangan. Lalu pemuda itu menggaruk rambutnya yang tidak gatal,merasa iba dengan gadis itu.

"Iya kok tenang aja lo juga nanti gue traktir" sahut Leo dengan enteng nya.

"Nah kalau itu tambah kece lo jajanin gue" ujar Ria sembari cengengesan.

"Astagaaa kejam banget sih lo jadi temen. Baik sama gue kalau ada maunya" Leo mengelus dada.

USAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang