55.

77 1 0
                                    

HAI GENGS 🌈🌈

MAKIN RAJIN UP NIH HEHE KARENA SEMANGAT PEN CEPET CEPET KELARIN INI CERITA:)






Happy Reading 💫












Ava duduk sambil menopang dagu di kantin bersama dengan Leo yang hanya bengong entah memikirkan apa,hari ini classmeeting berakhir dan besok penerimaan raport hasil belajar selama satu semester sebelum mereka menyambut libur panjang selama 2 minggu.

Yang jelas semenjak classmeeting   berlangsung hingga kini berakhir Ria masih hilang tanpa kabar,belum ingin bertemu dengan Leo dan Ava setiap mereka berdua berkunjung kerumah nya.

“Mau enggak mau kita harus paksa Ria supaya mau ketemu sama kita!”ujar Ava selepas diam cukup lama.

Leo menguap lebar,ternyata diam nya bukan berfikir akan tetapi mengantuk. Dasar Leo.

“Iya tapi caranya gimana?” tanya Leo sudah buntu,“Ga mungkin kita paksa nyokap nya Ria kan?”tanya nya.

“Kita harus cari cara. Kalau perlu kita manjat kamar tuh bocah” ujar Ava membuat Leo terbelalak akan ide gadis itu.

“Ngawur! Di sangka kita mau maling Va.”

Ava mengusap wajah nya frustasi bingung sekaligus kesal akan keterdiaman Ria secara tiba tiba.

“Gapeduli. Kalau emang itu satu satu nya cara supaya kita bisa ketemu sama Ria gue jabanin” ujar Ava benar benar nekat.

“Yaiya sih tapi_________”

“Kalau lo gamau biar gue aja!” tandas Ava meninggalkan Leo yang tak jauh beda pusing.

*****

“Kamu udah minum vitamin nya?” tanya Erza datang menghampiri Nabila yang sedang termenung menatap luar jendela.

Tatapan gadis itu kosong,wajahnya pucat pasi.

“Kamu mikirin apa?” Erza bertanya dengan risau sambil menghela anak rambut Nabila yang menutupi wajah cantik gadis itu.

Nabila menatap Erza sekilas lalu tersenyum amat tipis.

“Ga ada. Aku enggak mikirin apapun”alibinya namun sayang Erza tahu jika Nabila berbohong.

Tidak mau berdebat lagi dan berujung menjadi pertengkaran yang panjang, Erza memilih diam enggan menyelidik.

“Apapun yang kamu pikirin atau ada hal yang ganggu dan bikin kamu takut percaya sama aku,aku enggak bakal pergi kemana mana kita tanggung semua ini sama sama” ujar Erza memeluk begitu erat Nabila.

Nabila hanya diam bergeming,gadis itu terisak kecil.

“Gimana kalau semua orang tahu aku hamil,gimana tanggapan mereka hiks” ujar Nabila tersedu sedu.

“Stttttt ga usah nangis” Erza menenangkan,“Mereka gabakal tahu kita usaha nyembunyiin ini ya. Kalau kandungan kamu udah besar kamu homeschooling aja” saran Erza tidak mau semakin membuat Nabila kacau.

Nabila melerai pelukan Erza,perempuan itu menatap bola mata Erza menyelaminya mencari cari kebohongan laki laki itu. Sayangnya di sana terlihat jelas pancaran ketulusan laki laki itu.

Nabila berjinjit lalu_________

Cup

Sebuah kecupan singkat namun hangat mendarat di bibi Erza,“Makasih udah selalu ada untuk aku dan dia” ujar Nabila sambil tersipu mengusap perut nya.

USAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang