2. PAPA

29 15 5
                                    

Papa, apa kabarmu kini? Sudahkah kau bahagia dan tenang melihat kami di sini. Kami di sini bahagia dengan cara kami, meski kau tidak lagi disisi. Kami di sini saling nenjaga, meski kadang itu harut lewat kata yang menyakitkan hati. Namun kami juga sadar itulah cara kami menjaga, agar tidak ada yang salah arah, apalagi salah dalam mengambil keputusan. Usia kami sudah bertambah, sama bertambah dengan lamanya kau di ambil daripada kami. Rindu itu pasti, namun bukan berarti kami tidak ikhlas, hanya saja bagi kami kau tidak tergantikan.

Ah, Papa tak perlu lagi khawatir, papa tak perlu lagi marah. Kini anakmu sudah bisa patuh pada waktu, tidak lagi mempermainkan waktu. Mama juga kami jaga dengan baik, kami bahagiakan dengan cara kami sendiri, karena  setiap anakmu memiliki cara yang berbeda untuk membahagiakan belahan jiwamu yang masih ada di sini. Mama tetap mandiri dan ceria, karena memiliki teman muda yang bisa bercanda, dan semakin dekat pada-Nya.

Papa, apa kabarmu kini? Sudahkah kau terbebas, terbebas dari segala sakit? Aku yakin kau sudah  sembuh dan bersama dokter dari segala dokter, yaitu Tuhan. Papa cukup mengawasi kami dari atas, bagaimana kami saling menjaga, saling menopang, meski satu pilar dalam keluarga harus terhilang.

Aku akhirnya menyadari segala tempaan, segala tanggung jawab yang kau berikan padaku waktu lalu, adalah untuk melatihku. Engkau seakan tahu, bahwa ketika engkau pergi, aku harus jadi sosok yang serba bisa, sosok yang kuat, sosok yang memiliki intuisi tajam untuk melindungi diri sendiri dan keluarga.

Terima kasih Pa, untuk semua didikanmu selama ini. Terima kasih juga untuk segala sesuatu yang sempat membuatku tidak nyaman di masa lalu. Aku yang kau paksa untuk bisa membantu memasang bohlam, aku yang selalu kau bangunkan lewat teriakan, bahkan kau ajarkan aku untuk tetap bertahan ditengah bully-an. Saat itu semua terasa tidak adil, semua terasa membuatku tidak nyaman dan lelah. Namun kini aku menyadari, tanpa sadar kau mempersiapkanku untuk masa kini, di mana aku harus mengandalkan diri sendiri dan tidak boleh bergantung pada orang yang belum tentu bisa berdiri disisi.

#Day2
#JumlahKata329
#30HSMK
#SeiraAsa
#EventSeiraAsa
#MenulisKebaikan
#BelajardanBertumbuh

Zindagi - Solilokui lika liku kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang