23. Dunia Kerja, Ancaman dan Menjatuhkan

17 6 1
                                    

Uraian pekerjaan
Apa yang mau diuraikan dalam pekerjaan? Apakah cara bekerja? Tidak! Uraian pekerjaan itu menguraikan tentang tanggung jawab dari sebuah jabatan. Namun untukmu meski di uraikan, hal itu tidak berlaku.

Jabatanmu boleh tinggi. Sayangnya kamu lebih memilih tidak peduli. Mau rekanmu kerepotan, bagimu penting bisa makan yang lain bukan urusan.

Uraian jabatan
Apa yang mau diuraikan dalam jabatan? Apakah cara memperolehnya? Bukan! Jabatan yang harusnya kedudukan dalam pekerjaan, bagimu hanyalah kemampuan untuk mengendalikan. Mengendalikan alur pekerjaan, tanpa kamu campur tangan.

Pintar sih. Supaya kamu tidak dimanfaatkan dengan kedok pekerjaan. Namun bukan berarti kamu bisa melupakan bahwa kamu pun adalah bawahan yang juga harus bertugas bukan hanya bercanda.

Uraian tugas
Sungguh lelah aku bertanya tentang tugas. Seakan bagimu tugas hanyalah sebatas apa yang kamu kerjakan, diluar itu tidak. Menambahkan tugas kepadamu sama saja mengijinkanmu melepas tugas yang lain. Mana ada cara seperti itu? Itulah dirimu.

Lelah aku mengeluh, akhirnya hanya bisa menjalani dengan patuh. Tidak ada cara lain merubah yang ada akulah yang harus berubah dengan menerima keadaan. Berdamai diri yang tidak punya kuasa melawan.

Di balik gemerlap dunia pekerjaan, selalu ada ketidakadilan dan permainan. Entah permainan dalam menjatuhkan atau permainan mistis dengan tujuan menyingkirkan.

Ancaman bukan lagi hal tabu. Ancaman mematikan, bukan mematikan fisik tetapi rejeki. Terkadang aku ingin bertanya sudahkan nurani insan ini mati, hanya karena gengsi harus mematikan rejeki.

Di balik dunia pekerjaan, selalu ada menjatuhkan. Entah untuk menyelamatkan diri atau dianggap berprestasi. Padahal rejeki sudah ada sendiri dari Sang Ilahi, untuk apa merebut yang seharusnya bukan hak untuk memiliki.p

Menjatuhkan baik secara perlahan maupun langsung. Perlahan membuat skenario kesalahan atau mengumpulkan kesalahan kemudian membuktikan. Sebuah pilihan yang kadang terpampang nyata didepan.

Membahas uraian pekerjaan, jabatan dan tugas tak akan menghabiskan satu episode Solilokui. Monolog diri yang selama ini mengusik nurani, hanya bisa diungkap dalam solilokui kar'na masih butuh materi untuk menghidupi diri.

#Day23
#JumlahKata307
#30HSMK
#SeiraAsa
#EventSeiraAsa
#MenulisKebaikan
#BelajardanBertumbuh









Zindagi - Solilokui lika liku kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang