24. Kepadamu Hai Orang

9 6 1
                                    

Kepadamu hai orang tidak tahu diri. Maunya di hormati tapi tidak pernah menghargai. Lalu ketika kamu tidak dihargai, lucunya kamu akan bertanya kenapa tidak ada yang menghormatimu?

Kepadamu hai orang yang tidak tahu diri. Maunya di mengerti, tapi tidak bisa mengendalikan emosi. Lalu ketika orang menjauhkan diri, lucunya kamu akan beraksi penuh emosi bahwa kamu di khianati.

Kepadamu hai orang tidak tahu diri. Maunya di cintai namun tidak pernah setia pada satu hati. Lalu ketika cinta itu pergi, lucunya kamu akan berkata, aku korban permainan hati.

Kepadamu hai orang tidak tahu diri. Maunya berdamai, tapi malah mengajak adu mulut. Lalu ketika orang bilang "fine" kamu anggap mengiyakan? Lucunya itu kamu mengaku tinggal di luar negeri, namun bahasa sendiri tak mengerti.

Kepadamu hai orang tidak tahu diri. Maunya semua serba transparan, tapi wajahmu kau sembunyikan. Apakah wajahmu seseram Rahwana? Lucunya dirimu membuat banyak gaya, tapi tidak sadar itu semua gampang di cari di dunia Maya.

Kepadamu yang tidak tahu diri. Percaya diri bahwa semua akan mematuhi. Lalu ketika satu memberontak, kamu anggap dia pengkhianat. Lucunya kamu tidak langsung bilang transparan, tapi nyetatus dimana-mana. Situ lekong cyn?

Kepadamu yang tidak tahu diri. Kamu suka pergi sesuka hati. Namun ketika ada pemain hati baru masuk kau emosi. Lucunya kamu langsung menjelekkan, melarang bahkan meminta untuk bertanya dulu padamu. Situ siapa? Bapak eike? atau suami eike?

Kepadamu yang ku tuliskan kisahnya. Maaf jika aku menuliskan. Bukan karena aku lelah mendengarkan, namun aku lelah dengan drama si tuan.

Kepadamu yang ku tuliskan kisahnya. Maaf jika aku menuliskan. Bukan karena aku "ember" mengisahkan, namun ide terus bermunculan.

Kepadamu yang ku tuliskan kisahnya. Maaf jika aku menuliskan. Namun ada pembelajaran dibaliknya, yang harus aku kisahkan.

Kepadamu yang juga sudah mulai muak dengan kisah ini. Mari kita berharap ini segera berakhir. Mari kita berdoa tidak lagi dipertemukan dengan orang seperti ini.
Cukuplah kita dibuat emosi, hingga sempat lupa diri. Kini saatnya kita kembali, pada keluarga yang kita cintai, dan terus berkarya dalam literasi.

#Day24
#JumlahKata325
#30HSMK
#SeiraAsa
#EventSeiraAsa
#MenulisKebaikan
#BelajardanBertumbuh






Zindagi - Solilokui lika liku kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang