Manusia itu makhluk sosial yang lucu. Kenapa lucu? Mereka lucu karena sering kali mereka tidak bisa bergaul dengan orang yang setipe dengan mereka. Mereka cenderung merasa tersakiti, tersinggung karena ulah setipe ini. Padahal kenyataanya orang lain pun terluka karena tingkah lakunya yang sama.
Manusia itu makhluk sosial yang terkadang terlalu baik, hingga akhirnya dibodohi. Kenapa seperti itu? Mereka berbuat baik kepada orang yang menyakiti mereka berulang kali, hanya dengan alasan bahwa sesama makhluk sosial pastilah punya kesalahan. Tetapi yang ada itu malah menyakiti diri karena dikurangajari oleh manusia yang tak tahu diri.
Manusia itu makhluk sosial yang penuh tipu-tipu. Kenapa seperti itu? Mereka hidup dalam panggung sandiwara dunia, yang mewajibkan mereka untuk berperan. Entah antagonis entah protagonis, hanya untuk melindungi diri. Namun ada manusia yang benar-benar mencoba menjadi penipu, menipu sebuah rasa, menipu sebuah keadaan.
Manusia itu makhluk sosial paling ribet. Terutama yang bernama wanita, mereka akan bilang terserah padahal mereka ingin dipahami. Mereka akan bilang tidak mengapa, padahal ada apa-apa. Ribet sekali yang namanya wanita ini, apa mereka berharap para pria menjadi dukun untuk mengetahui isi hati?
Manusia itu makhluk sosial yang mengandalkan logika, itulah pria. Mereka jarang memakai perasaan untuk mengambil keputusan. Tapi seringnya memainkan perasaan untuk mendapatkan kepuasan, apa mereka berpikir wanita hanyalah mainan yang dibuang setelah bosan?
Di balik berbagai macam sosok yang di gambarkan oleh manusia. Terkadang kita lupa bersyukur bertemu dengan orang-orang semacam mereka. Kenapa? Karena lewat mereka kita belajar untuk mawas diri agar tidak tertipu lagi. Lewat mereka kita belajar rendah hati, karena kita akan menemui orang yang lebih hebat daripada kita. Bukankah itu bisa dijadikan alasan untuk bersyukur? Karena kita pun bagian dari manusia itu yang dipandang berbeda oleh manusia lainnya.
Di balik berbagaiacam sosok yang dilakukan oleh manusia. Kita patut bersyukur kita msih di beri kesempatan untuk berperan. Karena ada kalanya ketika peran kita usai, tugas telah habis. Tandanya kita telah sampai pada masa dimana yang berkata adalah anggota tubuh kita tentang apa yang pernah dilakukannya, yaitu saat pengadilan terakhir kita dengan Sang Pencipta.
#Day15
#JumlahKata333
#30HSMK
#SeiraAsa
#EventSeiraAsa
#MenulisKebaikan
#BelajardanBertumbuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Zindagi - Solilokui lika liku kehidupan
PoesiaSenandika atau solilokui tentang apa yang ditemui, apa yang dirasa, dalam lika liku kehidupan, yang tidak mungkin di suarakan, namun ingin diungkapkan. Suara hati yang terdalam, yang mungkin terlalu kasar, namun kini diperhalus lewat sastra.