Hai selamat pagi, apa kabarmu kini? Sudahkah kau datang membawa kabar terbaru, ataukah kau masi bersembunyi dibalik alasan melayani. Melayani yang tak bisa dimengerti untuk apa dan siapa yang dilayani, pelayanan yang tak bisa dicari dimana kau berdiri menyebarkan kabar sukacita. Sepertinya pelayananmu hanya sebatas status WA, yang tak ingin diganggu karena sedang berkelana.
Hai selamat siang, dimanakah kamu kini? Sudahkah kau singgah meski tak tinggal, ataukah masih menjadi musafir yang menebar pesona dan kata cinta. Musafir berarti orang yang bepergian meninggalkan negerinya (selama tiga hari atau lebih). Namun negeri mana yang kau tinggalkan jika dalam status WA kau hanya di kota seberang.
Hai selamat malam, sudahkah kamu cemburu? Cemburu yang tidak beralasan hanya karena mulai ditinggalkan penggemar, saat mereka tahu sedikit demi sedikit keanehan dan kebohongan. Cemburumu itu lucu, menasihati untuk berhati-hati padahal sebenarnya kamu lah musafir yang harus di waspadai.
Hai musafir, jangan pernah memberi harapan jika kamu tidak mampu mewujudkan. Jangan bicara tentang kompetensi jika kamu sendiri bisanya hanya membelah diri, namun belum menyelesaikan tugasmu kini.
Hai musafir pernahkah kamu berpikir, bahwa sepandai-pandainya kamu menghindar akan tertangkap tanpa kamu sadar. Serapi-rapinya kamu berbohong, akan terbongkar tanpa kamu sadar.
Hai selamat berganti hari, mau berapa kali orang lagi kamu ghosting? Apakah kamu seorang dayita hati? Bukan! Kamu hanyalah musafir yang ramah, rajin menjamah hati hawa tanpa pernah ada maksud memiliki seutuhnya. Kamu hanya kerap kali menghilang seakan untuk mengetahui siapa yang akan mencari, dan untuk mendapatkan atensi lewat setiap status yang kau buat di media sosial.
Namun sepertinya aku harus berterima kasih pada musafir ini, memberi ide tanpa henti, seakan ada sakit hati yang belum terobati. Ketika aku meminjam istilah semedi, aku tahu ini bukanlah sakit hati ini hanyalah rasa geram karena banyak hawa yang dibohongi, dan kerap kali membawa nama melayani Ilahi. Aku pun berterima kasih pada musafir ini karena dia aku dapat mengenal dan memperoleh atensi atas karya kami para budak literasi.
#Day8
#JumlahKata315
#30HSMK
#SeiraAsa
#EventSeiraAsa
#MenulisKebaikan
#BelajardanBertumbuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Zindagi - Solilokui lika liku kehidupan
PoetrySenandika atau solilokui tentang apa yang ditemui, apa yang dirasa, dalam lika liku kehidupan, yang tidak mungkin di suarakan, namun ingin diungkapkan. Suara hati yang terdalam, yang mungkin terlalu kasar, namun kini diperhalus lewat sastra.