Setelah acara minta maaf dan memaafkan intak pun mendekap jiung dalam pelukannya. Theo tersenyum melihat nya.. Setidak nya perasaan intak tidak datar datar saja.. Sekarang ada jiung yang mengisi hati intak yang lamaa kosong.
Dapat intak rasakan tangan jiung yang mengepal namun intak tak peduli..
'maafkan aku jongseob.. Setelah aku menemukan mu aku akan memutus kan intak.. Kamu yang sabar menunggu aku disana.. Aku akan datang secepat nya.. ' pikir jiung
Di lain tempat
Terlihat seorang siren sedang di kelilingi banyak orang.. Siren itu dimasukan kedalam aquarium besar..
Dia berteriak saat lampu besar menyoroti nya.. Terasa menyakit kan untuk tubuh nya.
Siren itu mengeluarkan air mata nya berharap ada seseorang yang akan menolong nya.
Intak menatap theo yang lagi minta ijin buat menginap..
"tumben lu mau nginep disini kak!" ujar intak
"mau jagain jiung dari makhluk kerdus kaya lo hehe" ujar theo..
Intak menatap jengkel theo.. Tapi apapun yang dilakukan theo intak selalu bisa memaaf kan nya karena intak sudah menyayangi nya seperti kakak nya sendiri..
"terserah lo aja kak!" ujar intak.. Dan pergi meninggal kan theo dan jiung yang sedang loncat loncat karena di ijinin nginep.. Ehh gak deng canda masa loncat loncat kaya bocah..
Jiung berjalan kearah kamar intak tapi pas buka pintu jiung melihat intak sedang membuka baju nya.. Entah kenapa wajah nya terasa panas.
Dugg
Jiung tak sengaja menendang pintu hingga intak menatap kearah pintu.
"ngapain jiung? " tanya intak, jiung segera menggelengkan kepala nya dan dengan cepat menutup pintu kamar intak.
Jiung memegang dada nya..
'ingatt kamu fokus sama jongseob aja' pikir jiung
Intak keluar dari kamar nya setelah selesai memakai baju hitam polos dan melihat jiung duduk di sopa sambil menutup wajah nya.. Intak memegang bahu jiung.. Jiung melirik kebelakang.. Tatapan nya jatuh pada perut intak yang tercetak jelas meski sudah di tutupi kain.. Wajah nya menunduk lalu dengan cepat berlari kekamar nya.. Intak juga tak kalah cepat langsung menahan tangan jiung yang bersiap untuk berlari.
"kamu kenapa hmm? Aneh banget tumben!" ujar intak
"kamu ngapain tadi masuk kekamar? Ada sesuatu yang kamu butuh kan?" tanya intak,
"itu.. Anu.. Theo itu! Baju.. Theo baju" ujar jiung , intak mengerutkan kening nya.
"aaa theo butuh baju ganti? " tanya intak.
Jiung menganggukkan kepala
"aku kira apaan !" ujar intak sambil membawa jiung kekamar nya untuk mengambil baju..
Jiung melihat intak membuka lemari nya dan mengeluarkan celana beserta baju.. Lengkap.. Di atas nya tertulis baju theo.. Ya disini baju khusus baju theo karena theo yang meminta nya agar suatu saat jika dia menginap dia punya baju ganti.. Begitu katanya.
" ini.. Aaa ini juga kamu ganti baju kamu! Oke?" ujar intak dan memberikan dua pasang baju pada jiung, jiung hanya mengangguk kan kepala nya lalu dengan cepat berjalan kekamar sebelah..
Intak melihat pintu tertutup lalu membalik kan tubuh nya dan berjalan kearah balkon..
"apa gue salah jika gue terlalu memaksakan jiung? Apa yang jiung rasakan saat gue memaksakan dia buat jadi milik gue? Ini salah intak!salah! Sangat salah! Lo harus bantu jiung tanpa memaksa jiung buat jadi milik lo.. " ujar intak.. Sesak di dada nya mulai terasa.. Bukan karena penyakit tapi intak mencoba menahan nyeri untuk menerima kenyataan bahwa jiung tak mencintai nya.. Waktu 1 bulan lebih ini jiung mampu membuat intak merubah pikiran nya tentang apa itu cinta, setiap detik akan selalu menjadi moment indah untuk intak..
Beda lagi dengan jiung yang saat ini sedang menatap rembulan di jendela
"gue harus apa sekarang hiksss" ujar jiung..
"lo harus kenali perasaan lo jiung.. Gue gak tau kalo lo udah punya kekasih.. Tapi gini aja.. Lo coba pahami perasaan lo saat dekat dengan intak! Sekarang gue tanya gimana perasaan lo saat intak dekat lo?" tanya theo
"menyenangkan.. Mendebarkan.. Dan .." ujar jiung menggantung
"dan?" tanya theo
"dan menyedih kan.. Hati gue nyesek theo hiksss..." ujar jiung..
"jii.. Heyy udah gak usah nangis lagi.. Kalo sama intak bikin lo nangis kaya gini.. Ya udah lo bilang sama intak.. Kalo lo cuma mau sama pacar lo .. Lo bilang gua gak suka dipaksa" ujar theo
Brakk
Suara benda jatuh mengalih kan tatapan jiung dan theo.. Mereka melihat intak
Kedua nya terkejut..
"aaa gue terlalu maksakan ya? Mianhe.. Gue tau gue salah.. Lo berhak buat bahagia.. Lo berhak memilih.. Gue gak akan memaksakan lo lagi.. Maaf sekali lagi jiungiee" ujar intak sambil tersenyum , senyum tulus yang tak pernah ia perlihat kan pada siapa pun..
"mungkin perasaan gue aja yang salah.. Hmm .. Gue bakal tetep bantu lo buat nyari jongseob.. Jadii.. Sekali lagi maafin gue" ujar intak karena tak kunjung mendapat jawaban intak pun menunduk dan berjalan mundur dan berbalik meninggal kan theo dan jiung.
Jiung terdiam di tempat nya. Lalu jiung menghadap ke arah jendela. Rembulan begitu indah.. Tapi tidak dengan suasana sekarang yang begitu terasa menyesakan.. Jiung merasa aneh.. Harus nya dia senang intak tak akan memaksanya lagi..
"jii.. Maafin intak ya.. Gue tau dia salah karena udah maksa lo.. " ujar theo
Jiung pun melirik ke arah theo
"nee.. Gue juga salah karena udah memanfaatkan intak buat nyari jongseob" ujar jiung
"sekarang lo tidur aja udah malam" ujar theo, jiung pun mengangguk dan menutup tirai lalu berjalan kearah kasur. Namun nihil dia tidak bisa tidur. Sedang kan theo sudah tertidur lelap . Mata nya menatap kearah pintu balkon.
Intak termenung di balkon,namun tiba tiba pintu kamar balkon sebelah terbuka ,dan ternyata itu jiung, mereka saling menatap satu sama lain. Jiung menundukan kepalanya.
"belum tidur?" tanya intak, jiung pun mengangguk
"nee.. Aku tidak bisa tidur" ujar jiung pelan.
Intak hanya menganggukkan kepala nya.
"seperti nya aku harus segera tidur. Besok aku harus kekantor.. Selamat malam jiung-ssi" ujar intak, jiung mengepalkan tangan nya.
"kamu berniat menjauhi ku?!" tanya jiung, intak yang membuka pintu pun langsung terdiam
"aaniyaa! Aku hanya mencoba menahan jiung. Bukan menjauh" ujar intak ,lalu ia pun masuk kedalam kamar nya
Sudah berminggu minggu intak menjaga jarak dengan jiung. Jiung juga sering belajar membaca dan menulis bersama theo.
Theo menatap sedih kedua nya.
"udah dong jangan jauhan mulu!" ujar theo ,intak dan jiung pun melirik theo.
"aku sibuk di kantor kak.. Banyak client yang mengajak perusahaan ku untuk berkerja sama. Jadi aku jarang ada waktu di rumah hanya untuk mengobrol. " ujar intak sambil beranjak pergi. Namun langkah nya terhenti karena ucapan jiung
"jongseob.." ujar jiung terpotong oleh intak.
"aku akan mencari nya .. Kau tenang saja jiung!" ujar intak dan berjalan kearah kamar.
'bukan itu intakiee' ujar jiung dalam hati sembari menatap pintu kamar intak
Intak terduduk di balik pintu.
"aku akan menepati janji ku jiung! Kau pasti ingin pergi ke laut dan pergi meninggalkan ku. Aku harus belajar melupakan rasa cinta ku agar saat kau pergi Itu tidak akan masalah untuk ku!" ujar intak sembari menatap langit yang terlihat dari jendela nya.
Aku masih tremor sama part nya intakk😭😭 we never kissed.. Yeahh.. Emm Double up? Apa kalian siap? Wkwk , sorean aja ya yang satu nya lagi ..
KAMU SEDANG MEMBACA
siren
FantasyKarena berlayar tanpa berfikir panjang akhir nya menuntun intak pada cinta nya sosok siren yang membuat hidup nya bertolak belakang dengan kehidupan nya sebelum nya. Ia menjadi semakin menentang ayah nya . Bagaimana kelanjutan nya? Warn!! Bxb Jan...