chapter 12

89 19 0
                                    


Sudah berminggu minggu intak mengsibuk kan diri nya. Entah itu dalam urusan pekerjaan atau hanya untuk mencari paman haku dan juga jongseob.. Karena ia yakin hilang nya paman haku dan juga jongseob pasti ada hubungan nya.

Otak nya terkuras habis dengan barang bukti ,darah, tanda s.o.s, apa yang sebenarnya terjadi saat itu? Kenapa juga ada botol cairan dari tempat penelitian?

Semua bukti sudah intak rangkai menjadi sebuah cerita.

"s.o.s? Kemungkinan paman haku melakukan sesuatu hingga para ilmuan datang kesana.. Apa paman haku menemukan sesuatu? Siren?" tanya intak

"siren? Akan berubah menjadi manusia.. Dan mengeluarkan banyak darah!" pikir intak

"aniyaa bukan itu.. Darah itu terlihat lebih merah pekat.. Darah manusia! Tapi darah siapa? Aigoo kepala ku serasa mau pecah!" ujar intak sembari meminum kopi yang ada digelas.

'bahkan kapal pun tidak ada yang rusak. Bagaimana sekarang? Aku harus segera menemukan paman haku dan juga jongseob'pikir intak

Pintu terbuka

"wae? Sampe kau menyuruh ku datang kesini?" tanya keeho

"ini tentang paman haku dan juga jongseob!" ujar intak

"hah? Jongseob? Siapa dia?" tanya keeho

"teman jiung! Aniya tapii kekasih jiung! " jawab intak

"hah?! Kekasih? Gue kira dia suka sama lo!" ujar keeho

"gue juga ngira nya begitu! Tapi sekarang gue udah tau kalau dia cuma pura pura.. " ujar intak

"lo suka dia kan?" tanya keeho ,intak melirik kearah lain

"berarti bener kalo lo suka jiung! Kalo lo suka jiung.. Ya udah jangan temuin jongseob! Dan lo buat jiung melupakan jongseob apa itu susah untuk mu?!" tanya keeho

"tidak hyung! Gue mencintai nya dan gue mau dia mencintai gue tanpa paksaan atau apapun.. Jikalau jiung tak bisa mencintai gue dan dengan ada nya jongseob bisa membuat nya bahagia. Maka gue akan menemukan jongseob untuk nya. Hanya agar jiung bahagia" ujar intak , keeho pun terdiam lalu tersenyum dan menepuk pundak intak .

"baiklah kita akan mencari nya bersama sama! Kita adalah teman bukan?" tanya keeho, intak pun mengangguk dan ikut tersenyum walaupun cuma sedikit.

"baik! Gue pulang dulu! Nanti gue lacak keberadaan mereka! Sinyal disini jelek seperti mu!" ujar keeho sembari kabur.. Intak pun bersiap mengejar keeho namun baru sampai di ambang pintu dia melihat ayah dan juga daniel. Keeho juga ikutan berhenti .

"paman hwang" ujar keeho pelan.

"lihat! Kau masih bocah sok sok an  mengurus perusahaan? Kau pikir perusahaan mu itu ajang untuk bermain?!" tanya ayah nya intak, sedang kan daniel hanya tersenyum jahat melihat intak di marahi ayah nya.

"tuan besar seperti anda? Kenapa repot repot datang kesini? Tempat bermain anak anak?!" tanya intak.

"apa sopan cara mu bicara seperti itu pada ku hwang intak?" tanya ayah

"emmm? Tentu saja Tidak, karena anda ayah ku.. Tapii apakah sopan? Anda datang kesini dan tiba tiba masuk ? Tanpa ijin? Mohon tuan besar! Meskipun aku anak mu yang masih kecil,polos dan tak tau apa apa ! Anda harus nya menuruti peraturan yang aku buat.. Sebelum anda masuk! Anda harus melapor dulu pada anak buah ku.. Agar aku tidak kecurian data lagi seperti beberapa minggu yang lalu saat aku belum tiba disini!" ujar intak serius

Ayah intak dan juga daniel pun menatap intak tajam

" dasar anak tidak Tau diri!" ujar ayah nya

"suatu kehormatan untuk ku hingga ayah mau berkenan datang kesini dan mengucap kan kata itu" ujar intak

siren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang