chapter 33

61 14 21
                                    

Intak terpental lagi. Sampai tubuh nya terhempas ke tembok gua.

Dengan kaki bergemetar intak bangun dan menatap intak didepan nya.

"haha.. Lihat lah kau masih tidak bisa masuk!  Jadi mana ucapan mu tadi? Yang mengatakan siapa yang akan terdiam? Ternyata kau lah yang terdiam sekarang? Hahah" ujar intak.

"apa yang membuat mu ingin tetap tinggal disana? Bukan kah hidup mu disini lebih bahagia? Kau mempunyai ayah yang baik dan ibu yang masih hidup.. Lalu apa? Alasan mu  meninggalkan mereka?" tanya intak

"karena" ujar intak seraya menggenggam tangan jiung.

"karena dia.. " ujar intak , jiung menangis sambil terus menatap intak.

"kau masih punya tepat untuk mu pulang! Orang tua mu.. Jangan kau ambil tempat ku untuk pulang.. Jangan lakukan itu" ujar intak seraya terduduk lemah.

"kalau begitu.. Ambil lah orang tua ku untuk mu..dan aku akan mengambil jiungiee mu jadi kita impas.. Bagaimana?" tanya intak,

"INTAKK!! BANGUNN" teriak jiung yang tiba tiba melihat intak terbaring dengan mata yang tak berkedip.

" hah.. Sepertinya aku harus menutup protal ini" ujar intak..

" tidak!! Jangan hikss.. Intakiee bangun hikss intakiee " ujar jiung

Intak pun memejam kan matanya dan mengucapkan sebuah mantra.. Keeho yang berada di dunia manusia terkejut karena intak menghafal mantra itu. Mantra penutup protal..

Protal pun tertutup, jiung menangis sejadi jadinya. Dia jatuh terduduk dan  melafalkan nama intak berulang ulang.

"hikss intakiee hikss bangun" ujar jiung

Saat protal akan benar benar akan tertutup tiba tiba saja ada sebuah tangan yang keluar.. Semua terkejut melihat nya. Tangan itu langsung mencekik leher intak.. Hingga pemilik tangan itu keluar sepenuh nya. Jiung menatap orang itu dengan raut wajah tak percaya.

" intakiee! Hikss kau pulang" ujar jiung sembari tersenyum senang.

"sekarang siapa yang terdiam?" tanya intak dingin .. Aura gelap menyelimuti tubuh intak. Tatapan intak sangat tajam.

"aku sudah berbaik hati pada mu! bahkan aku sudah memohon berulang ulang! Tapi hati nurani mu sudah hilang! Sekarang aku tau alasan nya kenapa begitu banyak orang yang membenci mu.. Karena sikap mu batu! Dan jahat" ujar intak lagi

"kau tak pernah bersyukur! Kau masih mempunyai orang tua lengkap! Dan mereka menyayangi mu melebihi nyawa nya sendiri. Kau juga mempunyai jiung yang mencintai mu.. Wajar jika semua orang berlari menjauhi mu.. Kau egois.. Dan arogan" ujar intak lagi dengan datar.

"sudah. Selesai . Bicara nya?" tanya intak seraya menahan tangan yang mecengkram leher nya.

Intak hanya menatap datar intak.. Dan semakin mencengkram leher intak.

"tapi kau menikmati nya kan?" tanya intak  seraya tersenyum jahat dan berusaha melepaskan tangan intak dari leher nya.

" hahaha.. Bagaimana? Kau menyukai nya kan? Aku sudah memberi mu hadiah.. Tapii kau menolak nya. " ujar intak

"aku tanyaa.. Sebenar nya kau siapa? " tanya intak..

"khee.. Lepaskan dulu tangan mu dari leher ku!" ujar intak. Intak pun melepaskan tangan nya dari intak

" akan aku cerita kan.. Alasan ku tidak mau kembali. " ujar intak, semua terdiam dan menunggu intak berbicara..

"aku senang bisa melihatt mu kak dan aku senang kakak bisa hidup lagi. Ritual ku berhasil aku sangat senang" ujar intak

siren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang