Dari luar aku mendengar percakapan non Sofi dengan Mila melalui panggilan telpon, dengan sangat jelas aku mendengar perkataan non Sofi yang sedang memberi tau kepada Mila, bahwa saat ini diri nya sedang hamil.
Entah aku tidak tau apa respon Mila mendengar berita ini, tapi yang jelas pasti ia juga ikut senang karena sejak awal, Mila sangat mendukung ada nya pernikahan antara aku dengan non Sofi.
Satu jam lebih non Sofi ber'telponan dengan Mila, seakan ia tidak perduli dengan kondisi ku di luar yang mulai merasakan lemas karena sangat lapar, hingga terdengar ucapan non Sofi yang menyudahi telpon tersebut, ia berkata bahwa ia ingin segera pergi mandi.
Sekitar dua puluh menit kemudian tiba-tiba pintu kaca yang ada di hadapan ku mulai terbuka, kemudian non Sofi memasang'kan collar di leher ku lalu menarik tali nya, ia membawa aku masuk kedalam tanpa sepatah katapun keluar dari mulut nya.
Di dalam ia mulai merebahkan tubuh nya di atas sofa, akupun berlutut diam sambil tertunduk bingung, berharap emosi nya sudah membaik malam ini, kemudian non Sofi mulai menatap wajah ku yang masih terpasang celana dalam berwarna hitam bekas ia pakai tadi sore.
Non Sofi menarik celana dalam yang ada di wajah ku, masih dengan sifat nya yang penuh dengan tanda tanya, aku menjadi semakin gemetar ketakutan, karena ia masih diam tak berbicara sedikitpun.
Kemudian non Sofi memasukan celana dalam tersebut kedalam mulut ku, ia mendorong nya menggunakan jari kaki, hingga aku tersendak dan batuk.
👸 : Sebenernya tadi sebelum mandi aku pengen.... Banget di manjain dulu pake lidah kamu, tapi kamu nya malah bikin kesel, huh (Menghela nafas karena pusing melihat tingkah ku)
🧑 : Tolong maafin aku non (Berbicara kurang jelas karena mulut ku masih tersumpal dengan celana dalam milik non Sofi)
👸 : Kebiasaan banget sih Ren ya ampun, meskipun cuma masalah kecil tetap ada hukuman nya, ngapain coba tinggal jemurin pakaian doang pake segala bingung buang-buang waktu aja, udah tau aku kasih waktu nya mepet kamu nya malah bodoh, jangan di ulangin yah kalo aku suruh cuci ya berati sekalian di jemur, ngapain harus nunggu besok pagi? Emang kenapa jemur pakaian malem-malem, gak boleh? Siapa yang bisa melarang aku hah?
Non Sofi menunjukan sifat asli nya yang sangat perfeksionis dan keras kepala, seakan ia tidak mau melihat aku melakukan kesalahan sekecil apapun, meski tersiksa aku tetap sangat bahagia bisa menjadi pelayan serta pemuas nafsu milik non Sofi.
Aku tertunduk diam mendengar semua ocehan yang keluar dari mulut nya, aku tau saat ini ada sesuatu yang sedang mengganjal di fikiran non Sofi, hubungan nya dengan Bunda sedang tidak baik-baik saja, meski penasaran apa yang sebenarnya terjadi tapi aku tidak berani bertanya tentang masalah ini.
👸 : Udah jangan murung begitu ihhh, makan dulu tuh tadi aku udah pesenin nasi goreng buat kamu, abis makan minum obat terus mandi, cepet aku tunggu di sini
🧑 : Maaf non aku mandi di situ boleh?
👸 : Ya di situ lah, kamar mandi cuma satu mau mandi dimana lagi kamu? Gapapa deh pake sabun punya aku, dari pada kamu gak mandi lebih jijik lagi aku liat nya
🧑 : Terimakasih non, aku makan dulu ya non nasi goreng nya
👸 : Iya sama-sama silahkan makan yang kenyang, biar gak bego.... Oh iya itu semua pakaian kamu ada di lemari yang kecil ya, handuk kamu yang warna merah, inget jangan pernah kamu sentuh handuk punya aku, ngerti?
🧑 : Iya non aku mengerti
Setelah nasi goreng telah selesai ku habiskan, aku mulai membuka plastik obat lalu menengok ke arah non Sofi.
👸 : Kenapa? (Ia tersenyum melihat ekspresi wajah ku yang sangat pasrah)
🧑 : Gak harus di kunyah lagi kan non obat nya? Please non jangan yah
👸 : Hahaha iya gapapa langsung telen aja, tapi minum nya pake air kloset sono gih cepetan sekalian langsung mandi
🧑 : Iya non, aku permisi mandi dulu yah
Aku merangkak masuk kedalam kamar mandi sambil membawa empat butir obat di tangan, di dalam aku mulai meminum obat tersebut, lalu langsung bergegas mandi.
Setelah selesai mandi dan celana pendek ketat pun sudah terpasang di tubuh ku, aku merangkak keluar lalu terlihat non Sofi sedang duduk di atas tempat tidur nya sambil bermain ponsel.
👸 : Kamu udah sikat gigi kan?
🧑 : Udah non
👸 : Yaudah sini jilatin pantat aku, udah lama aku gak ngerasain lidah kamu yang nakal itu
🧑 : Baik non
Non Sofi merebahkan tubuh dan melempar ponsel nya di atas tempat tidur, akupun mulai menjalani tugas ku menjilati lubang pantat nya, sambil sesekali mengelus bagian perut non Sofi menggunakan telapak tangan, ya tuhan tolong jaga dan lindungi wanita cantik ini, karena ia sedang mengandung buah hati yang selama ini menjadi sebuah harapan besar.
Tidak cukup sampai di situ non Sofi menunjuk ke arah vagina nya, sebagai perintah untuk aku segera menjilati bagian itu juga, dengan sigap aku langsung menjilati nya, sesuai dengan perintah non Sofi tadi.
Hingga pada akhirnya non Sofi mulai tertidur lelap, ia tenggelam dalam rasa nikmat yang luar biasa, aku menjilati semua cairan klimaks yang keluar dari vagina non Sofi, setelah sudah bersih aku menutup tubuh nya menggunakan selimut tebal.
Dengan perasaan yang sangat senang aku mulai merebahkan tubuh ku persis di bawah tempat tidur milik non Sofi, yang ukuran nya tidak terlalu besar namun terlihat sangat lembut dan nyaman.
Tiba-tiba aku berfikir sesuatu, aku lupa bahwa besok itu hari sabtu dan aku masih belum tau apa besok pagi non Sofi harus pergi ke tempat gym atau tidak?
Walaupun masih sedikit bingung aku justru malah tertidur pulas, karena aku percaya collar ini akan membangunkan ku tepat pada pukul 05:00 pagi, ya mungkin besok pagi adalah waktu yang tepat untuk bertanya.
NEXT EPS SELANJUT NYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendy The Husband (FEMDOM)
FantasyPERHATIAN : JANGAN IKUTI CERITA INI JIKA KAMU TIDAK MENYUKAI DUNIA FEMDOM, TEKS CERITA BER'ISIKAN TENTANG PENYIKSAAN DAN HAL-HAL YANG MENJIJIKAN UNTUK SEBAGIAN BESAR ORANG (Kalo gak suka skip aja jangan di report yah) Seri kedua dari kisah perjalana...