Episode 49

1K 12 0
                                    

Aku di buat semakin bingung karena melihat raut wajah non Sofi yang menjadi sedikit murung, mungkin ia merasa bersalah karena sudah menuduh Bunda yang sebenarnya sudah sangat baik memberikan hadiah luar biasa untuk kami berdua.

Dengan bodoh nya aku malah mencoba untuk memanggil non Sofi, padahal aku sadar harus nya aku diam saja dan berlutut menunggu perintah, tapi karena tidak sanggup melihat wajah non Sofi yang semakin murung, aku tetap mencoba mengajak ia berbicara.

🧑 : Non...... Aku buatin teh manis hangat yah, non Sofi jangan murung gitu dong non aku jadi bingung

Susah payah aku mencoba untuk mengajak non Sofi berbicara, namun hasil nya tetap nihil, ia hanya diam sambil memegang kepala dan memejamkan mata, yap memang seperti ini lah majikan ku, ia hebat dalam bidang apapun namun lemah dalam hal mengontrol emosi, mood nya sangat sulit untuk di tebak, 25 tahun namun jiwa nya masih seperti abg, selalu ingin di turuti dan di mengerti.

🧑 : Non Sofiii, please non aku mohon jangan diem begini dong, aku bingung non

👸 : Ren..... Diem 🤫 aku gak lagi marah kok, udah kamu berlutut aja di situ, jangan berisik udah malem

🧑 : Iya non maaf

Saat ini untuk pertama kali nya non Sofi bergadang sampai dengan larut malam, sampai pada pukul 00:30 ia sibuk bermain ponsel dengan raut wajah yang masih murung, di sisi lain aku merasa sangat tersiksa dalam kondisi seperti ini, berlutut diam tidak berani melakukan hal apapun, kedua mata ku mulai merasakan kantuk yang luar biasa, hingga pada akhirnya aku memberanikan diri kembali berbicara karena sudah tidak kuat lagi menahan rasa kantuk di mata.

🧑 : Non..... Mata aku udah ngantuk banget, aku boleh izin tidur duluan gak non?

👸 : Yaudah tidur aja sini di bawah kaki aku

🧑 : Baik non, terimakasih ya

Jujur sebenarnya aku sangat khawatir melihat non Sofi bergadang sampai larut malam seperti ini, mengingat ia sedang mengandung seorang bayi, tapi mau gimana lagi? Aku tidak berani memberi nasihat pada nya dan tubuh ku juga sudah sangat tidak bersahabat malam ini, hingga pada akhirnya aku mulai tertidur lelap tepat di bawah pijakan kaki non Sofi.

Jujur sebenarnya aku sangat khawatir melihat non Sofi bergadang sampai larut malam seperti ini, mengingat ia sedang mengandung seorang bayi, tapi mau gimana lagi? Aku tidak berani memberi nasihat pada nya dan tubuh ku juga sudah sangat tidak bersa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah sudah berapa lama aku tertidur lelap di bawah sofa, hingga pagi pun tiba, tepat pada saat alarm kejut di leher ku mulai aktif, aku mulai terbangun dan menyadari bahwa non Sofi sudah pergi masuk kedalam kamar, ia meninggalkan aku tertidur sendirian di bawah sofa.

Pukul 05:00 saat aku mulai membuka mata, pagi ini di atas sofa terlihat hanya ada Bunda yang sedang bersandar dan tubuh nya masih terbalut dengan pakaian piyama tidur.

Saat tubuh ku mulai pulih dari efek strum kejut, dengan spontan aku langsung berlutut di bawah kaki Bunda, perlahan aku juga melirik ke arah dapur di sana terlihat ada Vika dan Tika yang sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk para majikan di rumah ini.

Rendy The Husband (FEMDOM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang