Episode 28

1.6K 21 0
                                    

Info dulu sebentar, 90% dari cerita ini fiktif ya atau cuma karangan belaka, buat latar tempat atau gambar yang ada di dalam cerita cuma buat pemanis aja, jangan di bawa serius, wkwkwk sengaja di kasih info kaya gini karena lucu, banyak banget yang tanya soal gambar atau latar tempat nya. Sekali lagi di ingatkan, sebagian besar dari alur cerita ini di buat secara fiktif. OKE !!!

----------------------------------------------

Sampai dengan detik ini aku masih sibuk menjilati vagina majikan ku, sampai terdengar suara bel pintu kamar berbunyi, non Sofi mulai menutup vagina nya menggunakan selimut, lalu berbicara memberikan aku perintah.

👸 : Buka pintu nya Ren

🧑 : Maaf non aku boleh jalan kaki gak? (Bertanya karena malu, aku takut seseorang di balik pintu tersebut adalah orang asing)

👸 : Nggak gak boleh, kamu tuh anjing masa mau jalan kaki, cepet merangkak bukain pintu nya, udah gak usah malu paling itu kurir makanan, tadi aku pesen bakso lewat GrabFood, oh iya nih kasih uang tip ke abang kurir nya

Dengan langkah pasrah aku mulai merangkak sambil mengoceh di dalam hati "Kalo pun bener ini kurir makanan, kan tetep aja dia orang lain non, aku malu masa harus terima barang sambil merangkak kaya gini sih"

Perlahan aku mulai membuka pintu, dan benar saja kurir tersebut terkejut melihat aku yang sedang berlutut di hadapan kaki nya, lalu terdengar suara non Sofi berteriak dari arah tempat tidur.

👸 : Makanan nya udah aku bayar Ren, kasih uang tip ke abang nya terus tutup pintu, CEPET

🧑 : Iya non

Aku mengambil plastik makanan pesanan non Sofi lalu memberikan selembar uang tip dua puluh ribuan ke kurir tersebut, abang kurir itu terpaku diam dan bingung, tanpa berbicara apa-apa aku langsung menutup pintu sesuai dengan perintah non Sofi.

Setelah pintu tertutup aku langsung merangkak ke dapur mengambil mangkuk, sendok dan segelas air putih, lalu terlihat non Sofi mulai berjalan ke arah meja makan di sudut ruangan.

Aku menghampiri nya lalu berlutut menunggu, terlihat non Sofi mulai menyantap bakso tersebut, ia sangat menikmati makanan yang sudah di idam-idamkan nya sejak pagi tadi.

Keringat mulai mengucur deras di wajah nya, sesekali ia juga meludah ke arah lantai, aku dengan sigap menjilati ludah tersebut, hingga saat non Sofi selesai makan ia mulai berbicara sambil memberikan aku perintah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keringat mulai mengucur deras di wajah nya, sesekali ia juga meludah ke arah lantai, aku dengan sigap menjilati ludah tersebut, hingga saat non Sofi selesai makan ia mulai berbicara sambil memberikan aku perintah.

👸 : Ambilin laptop aku Ren, tuh di sofa

🧑 : Baik non

Aku merangkak mengambil laptop lalu memberikan nya kepada non Sofi, seperti biasa ia mulai diam dan sibuk mengerjakan sesuatu di dalam laptop nya sesaat setelah makan, akupun dengan rasa penasaran mulai bertanya.

🧑 : Maaf non.... Aku boleh nanya gak?

👸 : Iya boleh, mau tanya apa?

🧑 : Non Sofi lagi ngerjain apa non? Kan kemarin non bilang, sementara ini mau berhenti kerja dulu di kantor nya Bunda

👸 : Iya Bunda kasih aku izin buat berhenti kerja sementara waktu, tapi aku tetep ngerjain input data kantor, karena Bunda cuma mau aku yang ngitung data pemasukan, dia gak mau cari manager keuangan baru, dia cuma mau aku yang duduk di posisi itu, nah sebelum kena pukul mending cepet kamu pijitin kaki aku, lagi di jelasin malah bengong dasar anjing bodoh, gimana aku gak marah-marah mulu coba punya budak kelakuan nya kaya gini, ihhh nyebelin banget sih lu

🧑 : Ampun non, please jangan marah

👸 : Yaudah cepet pijit

Dengan penuh semangat tangan ku mulai memanjakan kaki non Sofi, sesekali ia juga memukul-mukul pelan kepala ku sambil menghilangkan rasa jenuh nya, terlihat jelas rasa jenuh dan stress di raut wajah non Sofi, karena mengingat hari ini adalah hari minggu dan ia di paksa untuk tetap menghitung data pemasukan kantor.

Saat sudah berada di penghujung sore, non Sofi mulai berbicara ia menyuruh ku untuk segera pergi mandi, akupun merangkak mengikuti perintah nya, hingga setelah selesai mandi aku kembali merangkak menghampiri non Sofi dan ia mulai menutup laptop nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sudah berada di penghujung sore, non Sofi mulai berbicara ia menyuruh ku untuk segera pergi mandi, akupun merangkak mengikuti perintah nya, hingga setelah selesai mandi aku kembali merangkak menghampiri non Sofi dan ia mulai menutup laptop nya.

👸 : Ren kita kebawah yuk nyari cemilan, aku bete banget seharian di dalem kamar

🧑 : Iya non, tapi aku mohon jangan siksa aku di hadapan banyak orang ya non, please.....

👸 : Udah gak usah kebanyakan ngeluh, cepet ambil rok sama sweater aku di lemari

Aku mengambil rok mini ketat dan sweater tebal milik non Sofi lalu memakaikan di tubuh nya yang sexy, saat sudah rapih ia mulai duduk di atas punggung ku, akupun mulai merangkak keluar kamar dan pergi menuju taman yang ada di area gedung apartement.

Di taman terlihat ada banyak sekali pedagang kaki lima, aku mulai menyusuri taman tersebut sambil tertunduk malu, hingga pada akhirnya non Sofi mulai menunjuk jajanan satu persatu, ia mulai memesan sebungkus siomay khas Bandung dan segelas minuman...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di taman terlihat ada banyak sekali pedagang kaki lima, aku mulai menyusuri taman tersebut sambil tertunduk malu, hingga pada akhirnya non Sofi mulai menunjuk jajanan satu persatu, ia mulai memesan sebungkus siomay khas Bandung dan segelas minuman hangat.

Non Sofi menikmati semua makanan yang ia beli sambil duduk di atas tubuh ku, hari semakin malam dan perut ku juga mulai bergetar lapar, lalu secara kebetulan non Sofi mulai bertanya kepada ku.

👸 : Kamu mau makan apa Ren? Pilih aja ntar aku beliin

Seketika aku teringat dengan kejadian tadi pagi, dimana non Sofi secara sadis mempermalukan aku di hadapan tukang bubur, aku langsung berusaha untuk bagaiman cara nya agar non Sofi tidak memaksa ku makan di tempat umum seperti ini.

🧑 : Boleh gak non aku makan nya nanti aja di dalam kamar, makan DogFood juga gapapa kok, boleh yah please....

👸 : Emang kenapa? Kok gak mau makan di sini aja?

🧑 : Maaf non aku malu kalo harus makan di tempat umum kaya gini, please non izinin aku makan di dalem kamar aja yah

👸 : Yah terus aku sia-sia dong ngajak kamu kesini, mending aku jalan sendiri aja tadi, percuma bawa anjing gak bisa menghibur majikan nya

🧑 : Yaudah non, non Sofi mau aku ngelakuin apa? Aku siap kok

👸 : Nah gitu dong, ini baru anjing kesayangan aku

Non Sofi mulai tersenyum manis saat mendengar jawaban pasrah ku barusan, aku tidak punya piilihan lain, seperti nya ia memang sengaja ingin mempermalukan aku di hadapan para pengunjung taman.

NEXT EPS SELANJUT NYA.

Rendy The Husband (FEMDOM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang