Untuk kedua kali nya non Sofi bertanya aku ingin makan apa? Dan aku hanya menjawab.
🧑 : Siomay aja deh non biar sama kaya non Sofi
Aku kembali merangkak ke arah tukang siomay dan non Sofi memesan satu porsi lagi, namun kali ini ia meminta kepada sang penjual untuk menyajikan nya menggunakan piring.
Non Sofi berdiri dari punggung ku, lalu ia duduk di kursi sambil mengaduk dan meludah di atas piring siomay milik ku, saat bumbu kacang dan ludah nya sudah tercampur, dengan gila nya ia melempar satu potong siomay lalu menyuruh ku mengejar dan memakan nya.
Dengan perasaan yang hancur lebur aku langsung merangkak layak nya seekor anjing ke tempat di mana siomay tersebut mendarat, perlahan aku mulai memakan siomay yang tadi di lempar non Sofi ke aspal jalanan sambil memejamkan mata.
Belum sempat aku menelan nya, non Sofi kembali melempar siomay nya lagi ke arah yang berbeda, aku kembali merangkak mengikuti permainan non Sofi sambil menjerit di dalam hati "Non.... aku mohon cukup, aku malu non semua orang mulai ngetawain aku, please non aku udah gak kuat 😭😭😭"
Aku mulai menunjukan ekspresi sedih ke arah wajah non Sofi, namun ia tetap tidak perduli, hingga tiba pada satu potongan siomay terakhir, non Sofi menyuruh aku menghampiri nya lalu ia mengunyah siomay tersebut, saat aku sudah berlutut di bawah kaki nya, ia melepehkan potongan siomay terakhir tersebut kedalam mulut ku.
Lengkap sudah penderitaan ku malam ini, aku menyingkirkan semua rasa malu dan harga diri ku demi kesenangan hati non Sofi, semua orang di area taman tersebut tercengang melihat aksi kejam yang baru saja terjadi di hadapan mata kepala mereka.
Tak cukup sampai di situ, seakan belum puas non Sofi mulai menyemprotkan ingus yang ada di hidung nya kedalam mulut ku, aku dengan sangat pasrah mulai menelan semua kotoran yang keluar dari dalam hidung non Sofi.
🧑 : Non aku mohon cukup ya non, please (Aku memohon sambil menangis sesegukan)
👸 : Iya tapi kamu jangan nangis dong, masa aku kasih makan bukan nya bilang makasih malah nangis sih
🧑 : Iya non maaf, terimakasih non Sofi atas makanan nya
👸 : Sama-sama Rendy ku sayang
Aku tertunduk penuh kesedihan sambil berlutut menunggu non Sofi membayar makanan, saat selesai non Sofi langsung menarik tali collar ku, kali ini ia berjalan menuju ke arah gedung apartement.
Sambil terus merangkak mengikuti langkah kaki non Sofi, aku masih menangis sesegukan karena hati dan batin ku sangat sedih, dan akhirnya non Sofi mulai kesal karena mendengar suara tangisan ku yang tak kunjung berhenti, ia menghentikan langkah kaki nya sambil menatap tajam ke arah wajah ku.
👸 : Berhenti nangis sekarang atau aku tinggalin kamu di sini
🧑 : Iya non maaf 🥺 (Aku menahan rasa sedih ku, karena takut melihat wajah non Sofi yang mulai melotot)
👸 : Senyum !!!
🧑 : Baik non (Aku mulai tersenyum sambil menatap wajah non Sofi)
👸 : Nah gitu dong, udah ya jangan nangis lagi, aku gak suka punya peliharaan cengeng, kamu harus jadi anjing yang kuat ya Ren, kuat batin, kuat fisik dan yang paling penting kuat mental, ngerti?
🧑 : Iya non aku mengerti, maaf ya non karena aku belum bisa menghibur non Sofi di tempat umum, soal nya tadi orang-orang di taman pada ketawa dan meledek aku, maaf non aku gak kuat
👸 : Rendyyy..... Omongan mereka gak usah di dengerin sayang, kamu fokus aja sama petintah yang aku suruh
🧑 : Iya non, lain kali aku gak akan dengerin lagi omongan orang-orang yang meledek aku
👸 : Janji gak akan pernah nangis lagi kaya gini?
🧑 : Iya non aku janji
👸 : Good Boy, yaudah yuk kita ke kamar, aku mau mandi nih dari pagi aku belom mandi hahaha
Non Sofi kembali duduk di atas punggung ku dan akupun mulai merangkak masuk kedalam lift untuk naik menuju ke lantai delapan tempat dimana kamar non Sofi berada.
Setelah berada di dalam kamar non Sofi langsung melepas seluruh pakaian nya, ia memasangkan celana dalam kotor nya di wajah ku lalu berjalan ke arah kamar mandi sambil berbicara memberikan aku perintah.
👸 : Bikinin aku susu Prenagen Ren, abis itu rapihin rok dan sweater yang barusan aku pake terus taro di atas sofa, BH sama tanktop nya masukin ke mesin cuci
🧑 : Baik non
Aku mulai merangkak mengerjakan semua perintah non Sofi, setelah semua selesai aku berlutut menunggu di depan pintu kamar mandi, memegang segelas susu hangat sambil menikmati aroma celana dalam milk non Sofi yang terpasang di kepala ku.
Tak lama kemudian terdengar suara non Sofi berteriak dari dalam kamar mandi, ia memanggil nama ku sambil bertanya.
👸 : Ren....
🧑 : Iya non?
👸 : Aku mau poop, kamu mau gak? Kalo gak mau bilang aja gapapa, ntar aku buang ke kloset
Aku terdiam bingung tak tau harus menjawab apa, karena jujur aku merasa kalau ini adalah pertanyaan jebakan, pasti non Sofi akan marah jika aku menolak tawaran nya.
👸 : WOY ANJING KALO DI TANYA JAWAB
🧑 : Iya mau non mau (Aku spontan menjawab)
👸 : Nah gitu tinggal jawab aja susah banget sih, di tawarin makanan enak malah bingung, dasar bodoh
Aku terdiam pasrah mendengarkan semua perkataan non Sofi yang sangat menyiksa batin.
NEXT EPS SELANJUT NYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendy The Husband (FEMDOM)
FantasiPERHATIAN : JANGAN IKUTI CERITA INI JIKA KAMU TIDAK MENYUKAI DUNIA FEMDOM, TEKS CERITA BER'ISIKAN TENTANG PENYIKSAAN DAN HAL-HAL YANG MENJIJIKAN UNTUK SEBAGIAN BESAR ORANG (Kalo gak suka skip aja jangan di report yah) Seri kedua dari kisah perjalana...