Hingga tepat pada pukul 21:00 non Sofi mulai menutup laptop nya, namun ia hanya diam sambil menyalakan tv dan bersandar santai di atas sofa, terlihat jelas ia tidak memperdulikan posisi ku yang sudah sangat lelah.
Lalu aku memberanikan diri berbicara kepada non Sofi, karena jujur jari tangan ku sudah sangat terasa lemas karena sudah memijit kaki nya selama dua jam lebih.
🧑 : Non....
👸 : Kenapa?
🧑 : Maaf non, boleh gak aku berhenti mijitin kaki nya? Tangan ku lemes banget non
👸 : Lah tumben kamu berani ngomong kaya gitu?
🧑 : Maaf non, yaudah deh aku lanjutin aja mijit nya, please jangan marah non
👸 : Nggak aku gak marah kok, yaudah cukup gak usah di pijit lagi
Sesaat setelah itu non Sofi berdiri lalu berjalan ke arah mangkuk makan ku yang sudah bersih ku taruh di sudut ruangan, terlihat non Sofi mulai kencing kedalam mangkuk makan tersebut, tak lupa ia juga menyuruh ku menjilati vagina nya sampai bersih.
👸 : Cepet abisin aku gak mau denger alesan mual atau apapun, aku tunggu di sofa, tiga menit lidah kamu harus udah nempel lagi di meki aku
🧑 : Baik non
Waktu baru saja berjalan setengah menit dari arah sofa non Sofi mulai berteriak menghitung mundur, ia memaksa ku secepat mungkin kembali merangkak menghampiri nya untuk memanjakan kembali vagina nya.
👸 : 5........4.......3........
Secepat kilat aku langsung menenggak air kencing tersebut lalu mulai merangkak menghampiri non Sofi, setelah tiba di hadapan kaki nya dengan gila nya non Sofi berbicara mengejek diri ku.
👸 : Giliran di suruh manjain meki cepet kamu ya, tadi di suruh mijitin kaki alesan nya lemes, huh payah budak sange (Plak!!! Non Sofi menampar pipi ku)
🧑 : Ampun non
👸 : Udah jangan nangis, cepet manjain aku pake lidah kamu, aku gak mau denger alesan lemes lagi ya, jangan berhenti sebelum aku bilang stop, CEPET JILAT
Aku mulai menjilati vagina non Sofi dengan penuh semangat, karena aku berharap ia bisa menikmati pelayanan ku sepanjang malam ini.
Entah apa yang ingin non Sofi lakukan ia sengaja membiarkan aku memanjakan vagina nya sampai larut malam, aku berfikir mungkin karena besok hari minggu jadi ia ingin menghabiskan malam ini dengan pelayanan terbaik dari lidah ku, tapi tetap saja ini terasa aneh karena yang ku tau non Sofi paling tidak bisa yang nama nya tidur di atas jam 12.
Karena sudah terlalu lama akhirnya aku mencoba untuk menghentikan jilatan lidah ku di vagina non Sofi, tapi ternyata ia mencubit kulit lengan ku menggunakan kuku nya sambil berteriak emosi tepat di jam 12 malam.
👸 : Siapa yang suruh berhenti? Kenapa lagi Ren? Tadi di suruh mijit alesan tangan kamu lemes, sekarang apa? Berani kamu bilang lidah kamu lemes, liat aja..... Aku gunting itu lidah sekalian, percuma kamu punya lidah gak ada guna nya
🧑 : Ampun non, tapi ini udah malem, please..... Non Sofi istirahat yah, kasian bayi yang ada di dalem perut nya non
👸 : Rendyyy peran kamu apa di dalem hidup aku? Kok berani ngatur kaya gitu sih? Sekali lagi aku kasih tau ya, AKU GAK SUKA DI ATUR, NGERTI?
🧑 : Iya non maaf
👸 : Yaudah cepet lanjutin, berani kamu berhenti sebelum aku suruh, selamanya hidup kamu gak punya lidah Ren (Non Sofi mengancam dengan nada yang sangat sadis)
Aku menjalani semua keinginan non Sofi sepanjang malam ini sambil menangis di dalam hati "Betul kan dugaan ku, non Sofi sengaja menghindari Bunda demi hidup bebas tanpa aturan, ya tuhan aku takut jiwa phsyco majikan ku mulai terlihat kembali, Bunda maaf yah aku nyesel udah berani bantuin non Sofi bohong"
Hingga akhirnya tepat pada pukul 01:00 non Sofi mulai tertidur lelap di atas sofa, perlahan aku mulai menarik keluar kepala ku dari jepitan kaki dan paha mulus milik non Sofi, lalu aku merapihkan posisi tidur nya dan menyelimuti tubuh nya menggunakan selimut tebal yang ada di tempat tidur.
Aku belum punya fikiran untuk segera pergi tidur, karena sampai saat ini aku masih di buat bingung setengah mati "apa yang harus aku lakukan sekarang? Membangunkan non Sofi untuk pindah ke tempat tidur atau biarkan saja ia tidur di sofa?"
Cukup lama aku berfikir keras, hingga akhirnya aku memutuskan untuk membangunkan non Sofi secara perlahan, sesaat setelah ia membuka mata, aku langsung tertunduk diam penuh rasa ketakutan.
👸 : Matiin tv nya Ren (Berbicara sambil berjalan ke arah tempat tidur)
🧑 : Baik non
Setelah mematikan tv, aku merapihkan sofa dan membawa selimut tebal milik non Sofi lalu merangkak menghampiri nya di tempat tidur, aku kembali menyelimuti tubuh sexy milik non Sofi yang masih terbalut dengan dress berwarna hitam, yap itu artinya sampai dengan saat ini non Sofi belum mandi dan juga belum mengganti pakaian nya.
Entah mengapa aku merasa semenjak tinggal di apartement sifat non Sofi sangat jauh berbeda, mungkin karena tidak ada lagi sosok Bunda yang bisa mengontrol mood dan emosi non Sofi.
Karena sudah terlalu lelah, akhirnya aku mulai tertidur lelap tetap di bawah tubuh majikan ku yang sangat sulit untuk di mengerti "non Sofi tuh cantik tapi sayang sifat nya selalu bikin aku gemetar ketakutan, tapi tenang non aku janji akan selalu setia berada di bawah kaki non Sofi, SELAMA NYA" ter'ucap janji ku sesaat sebelum memejamkan mata.
NEXT EPS SELANJUT NYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendy The Husband (FEMDOM)
FantasyPERHATIAN : JANGAN IKUTI CERITA INI JIKA KAMU TIDAK MENYUKAI DUNIA FEMDOM, TEKS CERITA BER'ISIKAN TENTANG PENYIKSAAN DAN HAL-HAL YANG MENJIJIKAN UNTUK SEBAGIAN BESAR ORANG (Kalo gak suka skip aja jangan di report yah) Seri kedua dari kisah perjalana...