Minggu pagi pukul 05:00, aku kembali di paksa bangun oleh collar yang menempel di leher ku, hari ini aku masih belum tau tugas apa saja yang harus di kerjakan, tanpa berfikir panjang aku mulai membangunkan non Sofi dari tidur nyenyak nya.
Ku mulai dengan menjilati lubang pantat non Sofi sambil sedikit memberi dorongan pada bagian bokong nya, namun nyata nya non Sofi tak kunjung bangun dari tidur nya yang sangat kurang, karena mengingat ia baru mulai tidur tepat di sepertiga malam tadi.
Pada akhirnya akupun memberanikan diri mengusap lembut paha non Sofi sambil memanggil nama nya, perlahan terlihat ia mulai membuka mata, namun seketika ia mendorong kepala ku sambil berkata.
👸 : Hari ini jadwal aku kosong, ntar bangunin lagi agak siangan
🧑 : Baik non
Aku berlutut diam sambil menunduk di bawah tempat tidur, sama hal nya dengan non Sofi, aku juga masih merasakan kantuk yang luar biasa, namun beda nya non Sofi bisa lanjut tidur, sedangkan aku?.... Ahh sudah lah, bisa bonyok wajah ku kalo sampai berani tidur lagi.
Karena takut ketiduran lagi, akhirnya aku memutuskan untuk mengerjakan pekerjaan rumah, ku mulai dengan memasak nasi maksud hati agar bisa di gunakan untuk non Sofi sarapan nanti.
Lalu kemudian aku secara perlahan mulai menyapu dan mengepel lantai kamar apartement, sambil merapihkan dapur dan beberapa panjangan di atas meja kerja milik non Sofi.
Setelah semua nya selesai, aku ber'inisiatif membuatkan susu Prenagen hangat lalu segera membangunkan non Sofi, karena terlihat jam di dinding sudah menunjukan pukul 06:30.
Aku kembali merangkak ke arah tempat tidur sambil membawa segelas susu putih hangat, namun ternyata non Sofi sudah bangun dari tidur nya, ia tersenyum happy menatap wajah ku, aku segera menyapa nya sambil menyodorkan segelas susu yang ada di tangan ku.
🧑 : Selamat pagi non, ini aku udah buatin susu Prenagen hangat buat non Sofi, selamat menikmati non
👸 : Pinter banget sih bebep aku, ihh gemes deh, buka mulut Ren aku kasih kamu hadiah
Perlahan aku membuka mulut di hadapan wajah non Sofi, ia meludah kedalam mulut ku sambil tersenyum manis.
🧑 : Terimakasih non (Aku menelan air liur non Sofi di pagi hari)
👸 : Sama-sama sayang
Non Sofi mengambil gelas yang ada di tangan ku, lalu mulai meminum susu Prenagen hangat tersebut, momen terbaik sepanjang hidup ku adalah ketika melihat mood dan emosi non Sofi sangat stabil seperti ini.
🧑 : Non Sofi mau sarapan apa non?
👸 : Ntar kita sarapan bareng aja yah di kantin bawah
🧑 : Tapi non....
👸 : Kenapa?
🧑 : Tadi pagi aku udah masak nasi
👸 : Terus aku sarapan cuma pake nasi putih doang gitu? Lagian siapa yang suruh kamu masak nasi?
🧑 : Ya gak ada yang nyuruh sih non, aku cuma inisiatif aja
👸 : Yaudah biarin aja itu nasi buat kamu makan ntar siang, kaya nya seru liat kamu makan dog food pake nasi putih hahaha
Non Sofi tertawa lepas sambil meng'genggam gelas susu di tangan nya, akupun hanya bisa tertunduk diam mendengar ejekan yang keluar dari mulut non Sofi.
👸 : Udah jangan nangis, mending manjain aku dulu sini sebentar
🧑 : Baik non
Perlahan lidah ku mulai menyentuh vagina non Sofi, dengan sangat liar nya aku melayani majikan ku pagi hari ini, terdengar suara nya mulai mendesah dan menjerit hebat sampai pada titik klimaks, ia tenggelam dalam kenikmatan.
👸 : Jilatin terus Ren sampe semua cairan nya abis, kalo udah bersih baru kita turun cari sarapan
Non Sofi kembali tersenyum, sambil mengelus kepala ku yang berada di antara kedua paha mulus nya, di sisi lain aku sedang sibuk menjilati cairan klimaks, yang keluar dari dalam vagina.
Setelah semua cairan berhasil ku telan, non Sofi mulai berdiri dari tempat tidur, ia berjalan ke arah sofa lalu mengambil celana dalam berwarna merah bekas ia pakai tadi malam, kemudian ia melemparkan celana dalam tersebut ke arah wajah ku.
👸 : Pakein kancut aku cepet
🧑 : Baik non
Aku memakaikan celana dalam tersebut di tubuh non Sofi, setelah terpasang ia duduk di atas punggung ku sambil berbicara mengajak aku turun.
👸 : Yuk kita turun, cari tukang bakso ya, jangan berhenti merangkak sebelum ketemu tukang bakso
🧑 : Tapi non.... Ini kan masih pagi, emang di kantin ada tukang bakso jam segini?
👸 : Kalo di kantin gak ada, ya cari lah.... Udah cepet jalan jangan kebanyakan ngeluh, aku lagi ngidam nih
🧑 : Iya non maaf
Aku merangkak pasrah sambil menopang tubuh non Sofi menyusuri gedung apartement, dan benar saja dua puluh menit lebih aku merangkak, mengelilingi setiap sudut area kantin, tidak ada satupun tukang bakso yang sudah buka.
Non Sofi mulai murung karena tidak mendapatkan apa yang ia mau, meski ini bukan kesalahan ku.... Non Sofi tetap memukul kepala dan menjambak rambut ku, seperti biasa apapun masalah nya aku tetap di jadikan media untuk ia mencurahkan seluruh emosi nya.
NEXT EPS SELANJUT NYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendy The Husband (FEMDOM)
FantasyPERHATIAN : JANGAN IKUTI CERITA INI JIKA KAMU TIDAK MENYUKAI DUNIA FEMDOM, TEKS CERITA BER'ISIKAN TENTANG PENYIKSAAN DAN HAL-HAL YANG MENJIJIKAN UNTUK SEBAGIAN BESAR ORANG (Kalo gak suka skip aja jangan di report yah) Seri kedua dari kisah perjalana...