Tepat pada pukul 07:15 aku dan non Sofi tiba di Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung, saat mobil sudah berhenti non Sofi mulai membayar argo sambil berbicara kepada bapak supir.
👸 : Ini ya pak uang nya, lebih nya bapak ambil untuk tip dan koper di bagasi biar anjing saya aja pak yang bawa turun
Belum sempat sang bapak supir menjawab non Sofi langsung membuka pintu lalu keluar dari dalam taxi, akupun dengan perasaan yang sangat malu mulai turun juga dari taxi tersebut dan masih lengkap memakai collar serta celana dalam berwarna hitam menempel di wajah, hingga saat bagasi mobil sudah di buka aku mulai menurunkan dua koper besar milik non Sofi.
👸 : Kamu boleh jalan kaki ikutin aku sambil dorong dua koper itu
🧑 : Tapi celana dalem nya boleh di buka dulu gak non? Please.... Aku mohon
Sial non Sofi langsung berjalan tanpa menjawab permohonan ku barusan, dengan terpaksa akupun mengikuti nya sambil mendorong dua koper besar di tangan kanan dan kiri, aku berjalan sambil menahan rasa malu karena seluruh orang yang ada di bandara menatap heran ke arah wajah ku.
Tampilan ku memang sangat menarik perhatian bahkan terbilang sangat aneh, karena aku berjalan dengan hiasan celana dalam di kepala, kalung collar di leher, dan tali collar yang menggelantung sampai ke bagian perut, di sisi lain non Sofi masih saja terus berjalan di depan, ia tidak perduli sedikitpun dengan nasib batin ku.
Ketika sampai di lounge/ruang tunggu milik perusahaan Garuda Indonesia, akhirnya non Sofi mulai duduk di sebuah sofa, akupun dengan sangat setia berlutut di bawah kaki nya masih dengan perasaan malu yang sangat menyiksa batin, aku tertunduk diam sambil mendengarkan perbincangan antara non Sofi dengan seorang wanita pelayan, yang tidak lain dan tidak bukan adalah seorang karyawan Garuda.
Non Sofi di layani dengan pelayanan yang sangat baik, mereka menawarkan sarapan pagi dan memberikan secangkir coklat panas, menurut ku wajar saja karena mengingat aku dan non Sofi adalah calon penumpang first class dari maskapai Garuda Indonesia, entah berapa banyak uang yang sudah Bunda keluarkan untuk perjalanan kali ini.
Tak lama kemudian akhirnya wanita pelayan tadi kembali datang menghampiri non Sofi sambil membawa menu sarapan pagi, kini di atas meja terlihat sudah di penuhi dengan paket makanan khas Garuda Indonesia untuk dua orang penumpang.
👸 : Ren... Lepas kancut aku di kepala kamu, nih kamu makan dulu selesai makan di pasang lagi ya kancut nya (Berbicara sambil memberikan satu paket menu sarapan ke tangan ku)
🧑 : Iya non, terimakasih atas makanan nya ya non (Menjawab sambil melepas celana dalam non Sofi di wajah ku)
👸 : Iya sama-sama, jangan berantakan makan nya atau kalo nggak di pake aja deh sendok nya
🧑 : Baik non
Perlahan aku menaruh makanan pemberian dari non Sofi di atas lantai lalu mulai menyantap nya, saat aku sedang asik menikmati menu sarapan pagi, tiba-tiba non Sofi meludah di atas piring nasi milik ku, meski hati ku merasa sedih tapi aku berusaha untuk tetap tenang sambil terus memakan nasi tersebut.
Tak lama kemudian saat non Sofi sedang asik menyantap makanan nya tiba-tiba terdengar panggilan telpon masuk berdering, non Sofi mengangkat telpon tersebut dan ternyata panggilan itu berasal dari Mila.
Mila : Hati-hati di jalan ya Sof, jangan lupa pake masker dan rutin minum vitamin selama di sana
👸 : Oh iya Mil aku lupa belom beli masker, tunggu sebentar ya nanti aku telpon lagi
Berbarengan dengan aku yang baru saja menghabiskan makanan, non Sofi menutup telpon nya lalu berbicara memberikan aku petintah.
👸 : Ren tadi di tempat kita turun dari taxi ada indomaret, kamu kesono gih beliin aku masker, cepet (Berbicara sambil memberikan selembar uang seratus ribuan)
🧑 : Baik non
Saat aku mulai berdiri dan ingin berjalan ke toko indomaret, tiba-tiba non Sofi kembali memanggil.
👸 : Rendyyy..... Kamu boleh kok jalan kaki, tapi kancut aku di pasang lagi dong
🧑 : Non aku mohon pasang kancut nya nanti lagi aja ya, please
Non Sofi hanya diam sambil melotot ke arah wajah ku, tanpa berani membantah lagi akhirnya akupun kembali memasang celana dalam tersebut di wajah ku, saat bibir non Sofi kembali tersenyum aku mulai berjalan kaki menuju ke toko indomaret, sepanjang perjalanan aku hanya menunduk sambil menahan rasa malu.
Saat sudah tiba di dalam toko, aku langsung menuju ke arah rak yang berisi produk masker, di sana aku mulai mengambil lima bungkus lalu berjalan ke arah kasir untuk membayar, sial ternyata penjaga kasir di indomaret tersebut seorang wanita, ia tersenyum tipis melihat penampilan ku.
Karena merasa sangat malu, sesaat setelah membayar aku langsung pergi meninggalkan toko tersebut, berjalan kembali menuju ke tempat non Sofi sarapan, di sana terlihat ia masih santai menikmati coklat panas sambil tersenyum memandang wajah ku dari kejauhan.
Ketika sudah sampai di hadapan non Sofi aku mulai kembali berlutut lalu dengan spontan aku langsung memeluk kaki nya sambil memohon mengucapkan kata ampun, walaupun mata ku tidak menangis tapi jujur saat ini batin ku sedang menjerit merasakan semua pelecehan ini.
🧑 : Non Sofi maaf non tadi uang kembalian nya gak aku ambil, setelah selesai bayar aku langsung kabur, maaf yah aku malu banget non, please.... Aku mohon jangan marah ya non (Memohon sambil memeluk erat betis kaki non Sofi)
👸 : Iya gapapa Ren aku gak marah kok, udah sekarang kamu minum dulu nih, kasian bebep aku muka nya pucet banget (Berbicara sambil memberikan sebotol air mineral)
🧑 : Terimakasih non
Berbarengan dengan aku yang sedang menenggak air mineral terlihat non Sofi sedang memasang masker di wajah nya supaya terhindar dari virus, lalu tak lama kemudian non Sofi mulai berdiri dan berjalan ke arah petugas imigrasi untuk memberikan selembar boarding pass dan bukti paspor.
Sesaat setelah selesai melakukan prosedur di petugas imgrasi aku dan non Sofi berjalan ke arah petugas keamanan barang, mereka mengecek dua koper besar milik non Sofi, ya seperti ini lah prosedur penerbangan pada umum nya, lumayan rumit memang tapi semua itu di lakukan demi keamanan dan kenyamanan selama dalam perjalanan nanti.
Setelah semua beres aku terus mengikuti langkah kaki non Sofi sambil mendorong dua koper besar, tak lupa celana dalam berwarna hitam juga masih menempel di wajah ku, sampai pada tahap terakhir yaitu pengecekan tiket, hingga pada akhirnya aku dan non Sofi mulai masuk kedalam pesawat.
TOKYO AND DISNEYLAND IM COMING ✈️✈️✈️✈️✈️
NEXT EPS SELANJUT NYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendy The Husband (FEMDOM)
FantasyPERHATIAN : JANGAN IKUTI CERITA INI JIKA KAMU TIDAK MENYUKAI DUNIA FEMDOM, TEKS CERITA BER'ISIKAN TENTANG PENYIKSAAN DAN HAL-HAL YANG MENJIJIKAN UNTUK SEBAGIAN BESAR ORANG (Kalo gak suka skip aja jangan di report yah) Seri kedua dari kisah perjalana...