Masih dalam posisi bersandar di atas pantat milik non Sofi, karena sadar pagi ini suasana nya sedang hangat perlahan aku mulai berbicara meminta sesuatu dengan nada sedikit memohon.
🧑 : Non..... Aku mau minta di peluk sama non Sofi boleh gak non?
👸 : Hah !!! Aku gak salah denger nih Ren?
🧑 : Aku mohon non, boleh yah sekali ini aja
👸 : Ya kenapa? Apa alesan nya? Kok tiba-tiba minta di peluk kaya gini sih? Wah kacau beneran lagi horny kamu ya?
🧑 : Nggak non aku gak lagi horny, kalopun gak boleh juga gapapa kok, maaf ya kalo aku terlalu lancang, please jangan marah non
👸 : Aneh-aneh aja ya ini bocah kelakuan nya, yaudah sini kalo mau di peluk
🧑 : Serius non?
👸 : Iya serius, sini
Perlahan non Sofi bangkit lalu mulai duduk dan memeluk tubuh ku penuh dengan kasih sayang, kami berdua tenggelam dalam suasana hangat yang sangat jarang sekali terjadi.
Aku mendekap tubuh non Sofi dengan sangat erat, seakan aku tidak mau kehilangan sosok diri nya sampai kapan pun, lalu tak lama kemudian non Sofi mulai risih dengan pelukan tangan ku yang sangat kencang.
👸 : Ren..... Udah cukup, aku mulai ngantuk nih
🧑 : Iya non, terimakasih ya udah mau nurutin permintaan aku
👸 : Iya sama-sama, yaudah sekarang kamu turun dari kasur aku mau tidur dulu, kamu bebas mau ngapain aja, yang penting jangan keluar dari dalam kamar, ngerti?
🧑 : Iya aku ngerti tapi maaf non, aku lapar
👸 : Hmmm, kamu doyan HokBen gak? Kalo doyan makan aja punya aku tuh, masih utuh kok belom di sentuh sama sekali
🧑 : Loh itu kan makanan yang tadi malem di beliin sama Bunda non, kok masih utuh? Berarti dari semalem non Sofi belum makan dong?
👸 : Udah kamu makan aja aku gak lapar
🧑 : Tapi non Sofi harus tetap makan non, atau minimal minum susu dulu aja deh sebelum tidur, aku buatin susu putih hangat ya non
👸 : Rendyyy..... Aku ngantuk nih jangan cari masalah deh, kalo kamu lapar makan aja itu HokBen nanti keburu basi
🧑 : Iya iya non maaf, terimakasih ya atas makanan nya dan aku mohon non Sofi jangan nunda-nunda makan ya.... Tolong jaga kesehatan, non kan lagi hamil
👸 : Iya Ren nanti kalo lapar aku pasti makan kok, udah sekarang kamu diem jangan berisik
🧑 : Baik non
Tepat pada pukul 07:00 non Sofi mulai tertidur lelap, di sisi lain aku sedang asik menyantap paket makanan yang berisi salad di tambah dengan menu nasi putih dan udang goreng tempura khas Jepang, tadi malam Bunda membelikan makanan ini seharus nya untuk non Sofi, tapi akibat cekcok yang terjadi semalam, terlihat non Sofi kehilangan nafsu makan nya.
Hingga pada saat makanan lezat tersebut sudah habis, aku mulai merasakan jenuh karena non Sofi tidak mengizinkan aku untuk keluar dari dalam kamar, sepanjang hari aku hanya berdiam diri berlutut di bawah tempat tidur sambil berharap non Sofi bisa cepat terbangun dari tidur nya.
Ketika jam di dinding sudah menunjukan pukul 12:00 dengan sedikit rasa takut perlahan aku mulai menjilati jari kaki non Sofi, karena jujur aku sangat khawatir sampai dengan siang hari ini perut non Sofi masih kosong belum terisi makanan sedikitpun.
🧑 : Non Sofiii..... Ayo bangun non udah siang, non kan belum makan apa-apa dari tadi malem
Dan tak lama kemudian akhirnya non Sofi mulai membuka mata, mungkin karena masih sangat mengantuk terlihat ia hanya diam sambil menatap ke arah wajah ku.
Di sisi lain karena aku tau bahwa mood nya saat ini sedang random dan tak bisa di tebak sama sekali, akhirnya aku memutuskan untuk diam sambil terus menerus memanjakan kaki nya, menjilat dan memijit sampai ia memberi perintah.
Sepuluh menit telah berlalu namun non Sofi masih saja melamun terdiam seribu bahasa, suasana nya sangat hening, sampai pada akhirnya mulai terdengar suara pintu kamar yang terbuka, ternyata datang lah sosok Vika, budak cantik yang memiliki sifat bajingan di dalam hati nya, aku pernah hampir terbunuh karena kelakuan nya yang sangat menyebalkan, ia datang merangkak sambil membawa menu makan siang untuk non Sofi.
Karena masih sangat sebal dengan kelakuan Vika tempo hari, aku dan non Sofi hanya diam tidak menyapa budak lacur itu sama sekali, di sisi lain setelah menaruh menu makan siang milik non Sofi di atas meja, Vika langsung merangkak keluar kamar dengan raut wajah menunduk ketakutan, terlihat sekali betapa trauma nya ia melihat wajah non Sofi yang sangat menakutkan.
👸 : Ren dengerin aku ngomong, jangan pernah sekalipun kamu contoh kelakuan si Vika, kalo mau masuk kamar majikan tuh ketok pintu dulu, terus kalo mau keluar minta izin, jangan kaya dia ya Ren aku benci banget liat nya
🧑 : Iya non aku janji gak akan pernah ngikutin kelakuan nya Vika
👸 : Yaudah sekarang kamu siapin air hangat gih di bathtub, aku mau makan dulu sebentar, oh iya sekalian ambil lilin aroma therapy di laci meja rias, di bakar dua aja lilin nya jangan terlalu banyak
🧑 : Baik non tunggu sebentar ya
Berbarengan dengan non Sofi yang mulai menyantap menu makan siang nya, akupun mulai menyiapkan seluruh perlengkapan di kamar mandi, setelah bathtub sudah terisi penuh dengan air hangat, kemudian aku mulai membakar dua buah lilin aroma therapy.
Seketika aku langsung merasakan ruangan kamar mandi menjadi terasa sangat sendu dan nyaman, aku yakin non Sofi akan menikmati mandi air hangat nya kali ini, setelah semua siap aku kembali merangkak menghampiri non Sofi di tempat tidur, di sana terlihat ia baru saja selesai menghabiskan makanan nya.
🧑 : Non air hangat nya udah siap
👸 : Good boy, aku suka liat kamu kaya gini, dapet perintah langsung di kerjain gak pake banyak tanya
Non Sofi berbicara sambil menarik tali collar ku masuk kedalam kamar mandi, ketika sudah berada di dalam ia langsung membuka seluruh pakaian nya dan seperti biasa celana dalam bekas ia pakai selalu terpasang di wajah ku.
NEXT EPS SELANJUT NYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendy The Husband (FEMDOM)
FantasyPERHATIAN : JANGAN IKUTI CERITA INI JIKA KAMU TIDAK MENYUKAI DUNIA FEMDOM, TEKS CERITA BER'ISIKAN TENTANG PENYIKSAAN DAN HAL-HAL YANG MENJIJIKAN UNTUK SEBAGIAN BESAR ORANG (Kalo gak suka skip aja jangan di report yah) Seri kedua dari kisah perjalana...