Bab 21. Kebenaran Tentang Reina

20 8 1
                                    

Tya dan Bayu kembali bersama setelah mereka bicara dan berbaikan tiga hari yang lalu. Saat ini, mereka terlihat jauh lebih mesra dari sebelumnya. Cowok itu juga menemani sang pacar saat latihan dengan grup band sekolah untuk persiapan mengikuti festival musik se-Malang Raya.

"Ty, gimana kalo kita pacaran beneran aja?" tembak Bayu saat mereka bicara berdua di rumah cewek itu.

"Kamu lagi bercanda?"

"Serius, Ty! Beberapa hari ini nggak bareng sama kamu, tuh, kayak ada yang hilang. Jadi, kenapa kita nggak pacaran aja?"

Tya menatap ke arah lain sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia tidak tahu harus memberikan jawaban apa. Cewek yang mengucir ekor kuda rambutnya itu masih tidak mengerti dengan perasaannya terhadap Bayu.

"Ehm, kalo dipikir-pikir dulu boleh nggak?"

"Udah nggak usah dipikirin lagi. Kita langsung pacaran aja. Kelamaan pakek mikir segala."

"Itu namanya ngajak ribut, Bay. Kamu ngajak pacaran apa ngajak ribut?"

Cewek itu kesal, lalu melipat tangan di dada. Untung saja, mama Tya sedang pengajian di rumah tetangga, sementara Dito main ke rumah temannya. Kalau tidak, sudah pasti dua orang paling kepo di dalam hidupnya itu ikut nimbrung mendengar perdebatan mereka.

"Ya ngajak pacaranlah. Pokoknya mulai sekarang kita pacaran. Titik."

Begitulah cara mereka berbaikan. Sama sekali tidak ada romantis-romantisnya. Sayangnya, belum juga merasakan indahnya pacaran seperti pasangan lainnya, hubungan mereka harus mengalami badai kembali. Reina sudah beberapa kali menghubungi Bayu, tetapi tidak pernah ditanggapi. Cowok itu sudah memutuskan untuk melupakan Reina dan memperjuangkan Tya.

Namun, semenjak mendengar percakapan Alfredo dan Bayu, Reina memutuskan untuk mendekati sang mantan pacar kembali. Dia akan membuat Bayu menerimanya lagi dan meninggalkan Tya. Saat ini, yang diinginkan cewek itu hanya satu, melihat mantan teman SMP-nya menderita.

Pada jam istirahat pertama, teman-teman sekelasnya pergi ke kantin, sementara Tya asyik baca novel dan hanya titip makanan kepada Anya. Bayu juga sempat mengajaknya ke kantin, tetapi dia menolak. Saat sang pacar keluar kelas, cewek itu juga melihat Reina keluar terburu-buru. Dia jadi teringat rasa penasarannya yang belum terjawab. Bagaimana Bayu bisa mengenal Reina?

Tya memilih untuk mengenyahkan pikiran itu dan kembali membaca novel. Lima menit berlalu, Anya kembali ke kelas dengan membawakan pesanan teman sebangkunya itu.

"Serius amat bacanya?"

Tya mendongak sambil tersenyum. "Tumben cepet? Kirain baliknya entar pas mau bel."

"Nggak tega, nanti ada yang kelaparan di kelas." Anya duduk di bangkunya sambil tertawa.

"Makasih. Pengertian banget." Tya menutup novelnya setelah memberi tanda pada halaman terakhir yang dibaca, lalu dia mengambil minuman yang dibelikan Anya dan meminumnya.

"Eh, Ty. Tadi aku liat Bayu, deh. Tapi, dia kayak ngobrol sama Reina gitu. Sayangnya, aku nggak gitu merhatiin, sih. Aku buru-buru balik ke kelas bawa pesenanmu."

Tya terdiam dan berpikir sejenak. Sebenarnya, dia juga sudah beberapa kali melihat Reina berusaha berbicara kepada Bayu, tetapi cowok itu enggan untuk meladeninya. Sebenarnya ada apa di antara mereka?

"Kamu liat mereka di mana?" Akhirnya Tya bertanya.

"Tadi, sih, di deket kantin. Tapi, abis itu mereka jalan ke arah lapangan belakang."

Tya langsung berdiri dan meninggalkan makanan yang tadi dipesannya melalui Anya. Dia keluar kelas untuk menyusul dua orang itu, bahkan cewek itu tidak memedulikan panggilan teman sebangkunya.

Troubled Couple [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang