Bismillahirrahmanirrahim
Semoga banyak yang baca, aamiin.Assalamualaikum, halo pren.
Gw bikin cerita baru lagi nih, dan mudah-mudahan, kalian suka, ngoghey
Silahkan dibaca pren
Happy reading ✨
.
.
.
Disuatu sore yang cerah, seorang gadis tengah terbaring lemah disebuah brankar rumah sakit. Gadis itu telah mengalami koma selama tiga bulan.Perlahan-lahan, mata gadis itu mulai terbuka lagi saat sekian lama tertutup. Dan setelah matanya terbuka, Ia memandang redup kearah langit-langit.
Hal pertama yang bisa ia rasakan adalah bau obat-obatan khas rumah sakit, yang menyengat.
Ia menoleh kesamping, dan matanya langsung tertuju pada satu objek.
Seorang wanita paruh baya, tengah menatap dengan ekspresi kaget.
"Dad!! Daddy!! Zena, Dad!! Zena udah sadar!" Wanita itu langsung berlari keluar sambil berteriak.
Suara teriakan wanita itu masih terdengar dari jauh. Disusul dengan suara-suara heboh yang perlahan-lahan mulai mendekat.
Tak lama, pintu ruangan itu dibuka, dan muncul lah seorang laki-laki dengan setelan baju dan jas putih yang serasi.
Ia tebak itu adalah Dokter.
Lalu tak lama setelah dokter itu masuk, muncullah wanita paruh baya yang tadi berada diruangannya, dan disamping wanita itu, ada seorang laki-laki paruh baya, yang sepertinya suami dari wanita paruh baya itu.
"Boleh saya periksa dulu, Zena?" Tanya sang Dokter. Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.
Dokter itu mulai memeriksa keadaan gadis yang dipanggil Zena itu. "Apa ada yang sakit?" Tanya Dokter.
Gadis itu menggeleng, ia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Lalu matanya langsung terfokus kesatu arah. Yaitu sepasang suami istri yang sedang menatapnya dengan khawatir.
Gadis itu menatap bingung kearah sepasang suami istri itu.
Dokter menghela nafas panjang setelah selesai memeriksa keadaan gadis itu.
"Kamu ingat nama kamu siapa?" Tanya Dokter.Gadis itu nampak berfikir sejenak, lalu ia menggeleng sebagai jawaban.
Dokter itu kembali menghela nafas. "Kemungkinan saudari Alzena mengalami Amnesia. Karena saat kecelakaan, kepalanya mengalami benturan yang sangat kuat. Alhasil, ingatan saudari menjadi tengganggu." Jelas sang Dokter.
"Amnesia!! Maksudnya, Zena hilang ingatan, dok!!" Ucap wanita paruh baya yang sedari tadi berada diruangannya.
Dokter itu mengangguk, mengiyakan ucapan wanita itu.
"Kapan ingatan anak saya akan pulih, dokter?" Tanya laki-laki paruh baya.
"Saya tidak tahu, tapi kemungkinan akan lama," Ucap Dokter. "Saran saya, bapak dan ibu, harus sering mengajak saudari Zena ketempat-tempat yang mungkin akan sangat berkesan baginya. Tapi jangan terlalu dipaksakan." Sepasang suami istri itu mengangguk saat mendengar saran dari dokter.
"Kalau begitu, saya permisi dulu," Sepasang suami istri itu kembali mengangguk. Lalu Dokter itu pergi.
"Zena sayang!!" Panggil seorang wanita paruh baya.
Gadis yang dipanggil Zena itu menoleh. "Kamu ingat mommy 'kan?" Tanya wanita itu.
"Mommy?" Dari raut wajah gadis itu. Nampak sekali kalau ia tengah kebingungan.
"Kamu gak ingat sama Mommy, Zena?" Tanya wanita itu.
Gadis itu mengangguk. "Aku gak ingat apa-apa, bahkan nama aku aja, aku gak tau." Ucap gadis itu.
"Kenapa kamu tega ngelupain Mommy!? Padahal kamu jajan aja pakek uang Mommy sama Daddy, loh!" Ucap Wanita itu dengan nada tidak terima.
"Etdah busset! Ama anak aja perhitungan banget," gumam laki-laki paruh baya yang berada di samping wanita itu.
"Tadi Daddy bilang apa?" Tanya wanita waruh baya itu. Ia tadi seperti mendengar suaminya berbicara namun samar-samar.
"Enggak kok! Daddy gak ngomong apa-apa!" Sahut laki-laki sambil tersenyum lebar, menunjuk deretan gigi-giginya.
"Masa sih? Tapi tadi Mommy brasa denger sesuatu deh!"
"Nyamuk kali!! Bisa ajakan nyamuk kebetulan lagi pidato, trus lewat dikuping Mommy!"
"Iya juga ya!"
"Trus ini gimana dong!! Anak kita satu-satunya, ini!!" Ucap wanita itu.
"Kata dokter, jangan terlalu dipaksain, Kita nyoba buat balikin ingatan Zena pelan-pelan aja," ucap laki-laki paruh baya itu.
Wanita paruh baya itu mengangguk-anggukkan kepalanya dengan bibir bawah yang mengerucut.
"Kek bocah aja!" Dumel laki-laki paruh baya.
"Ya kan emang seumuran," ucap wanita itu lalu menyengir.
Laki-laki itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu ia melirik kearah putrinya yang sedari tadi diam sambil memandangi dirinya dan istrinya.
"Sayang! Putrinya Daddy!!. Ini Daddy kamu, dan itu Mommy kamu!" Ucap laki-laki itu lalu melirik istrinya.
"Daddy?" Ucap Gadis itu dengan raut wajah bingung.
Laki-laki itu mengangguk sambil tersenyum. "Nama Daddy, Faldi dan nama Mommy kamu itu, Naya," Ucap laki-laki itu. "Dan nama kamu itu, Alzena Syakira," sambungnya.
"Daddy Faldi, Mommy Naya?" Gumam gadis itu. "Aku boleh manggil kalian Mommy sama Daddy?" Tanyanya.
"Bukan boleh lagi, tapi harus!" Ucap wanita paruh baya itu.
Gadis itu tersenyum. "Makasih."
"Sama-sama."
Ceklek
Semua orang yang ada didalam ruangan itu langsung menoleh kearah pintu. Terlihat seorang lelaki dengan tubuh kekar dan tinggi, tengah berdiri didepan pintu.
"Ehh Arzeyn udah dateng! Sini sayang!" Ucap Naya. Wajah wanita itu nampak semangat. Lelaki yang dipanggil Arzeyn itu mendekat. Lalu langsung menyalami tangan Naya. Lalu tangan Faldi.
"Assalamualaikum, Mom, Dad!" Ucap laki-laki itu.
"Walaikumsalam," Sahut Faldi dan Naya secara bersamaan.
'Mom!? Dad!? Dia Abang gue?' batin Zena.
"Dia siapa Mom?" Tanya Zena.
Lelaki itu menyeringitkan keningnya heran saat mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Zena.
"Zena lagi hilang ingatan, makanya dia gak ngenalin kamu," bisik Faldi saat menyadari raut bingung plus terkejut dari laki-laki itu.
"Ah iya sayang, Mommy lupa ngenali dia," Ucap Naya. "Kenalin, dia Arzeyn, dia suami kamu."
"Oooo suam-- HAH!!"
.
.
.Gimana buat prolognya?
Segini dulu ya pren.
Jangan lupa buat vote, komen, follow, dan share ke teman-teman kalian ya
See you next chapter ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZENA
Teen FictionPenderita darah rendah disarankan untuk membaca ( ╹▽╹ ) Ini tentang seorang gadis SMA, yang baru bangun dari komanya selama 3 bulan. Namun saat bangun, ia malah tak mengingat apa-apa. Dia Alzena Syakira. Mungkin mengalami Amnesia, masih bisa Alzena...