Halo bestii!!!!
Palen kombek.
Klean tau tidak, palen niatnya pengen bikin cerita Alzena yang tiap part-nya bikin emosi trus, jadi baik buat kalian yg penderita darah rendah.
Beteweh, bisa bantu share cerita ini ga? Semakin banyak yang baca dan support palen, palen bakal semakin semangat nulis.
Jangan lupa tandai typo ✔️
Happy reading ✨
.
.
.Arzeyn terdiam, memandang nanar kearah Nina yang juga mulai menghilang dari balik pintu.
Suasana menjadi hening setelah kepergian Alzena.
Yang tersisa disana hanya ada Arzeyn dan Melati.
"Kak-."
"Mell." Potong Arzeyn. "Bisa pulang dulu?, Gue mau sendiri."
"T-tap-."
Brak
Melati tersentak kaget saat tiba-tiba Arzeyn menutup pintu kamar dengan keras.
"PULANG MELL!" Teriak Arzeyn dari dalam kamar.
Melati mengepalkan tangannya kuat menahan kesal. Tak ingin membuat Arzeyn semakin marah, Melati buru-buru pergi dari situ.
.
.
.Alzena terus berlari menjauh dari rumah dengan tangis yg belum terhenti, dan hal itu menyisakan tatapan bingung dari orang-orang yang melihatnya.
"Bego, bego, bego!" Umpat gadis itu. "Kenapa lo bego banget, Zena!!"
Perlahan-lahan, langkah Alzena mulai memelan, hingga berhenti di sebuah belokan.
"Capek." Ucap Alzena sambil menyeka keringatnya. "Drama banget gue, pake lari sambi nangis-nangis segala." Sambung gadis itu dengan suara serak, khas orang menangis.
Alzena menoleh kekanan dan kekiri, gadis itu nampak sibuk mengamati kesekitarnya. "Njem!. Ini gue kesasar lagi?"
"Lagian ngapa gue pake minggat segala?, Seharusnya kan yang minggat itu si kembang kuburan, bukan gue!" Alzena mendesah lelah.
Kejadian tadi masih membekas diingatannya. "Sebenarnya dulu gue udah sering digituin, tapi kenapa gue bego amat sampe-sampe milih bertahan?"
Tiba-tiba, wajah Melati sambil tersenyum remeh saat kejadian tadi, terlintas dikepala nya.
Alzena menggeram kesal. Kaki gadis itu tergerak menendang kerikil yang berada disekitar kakinya. "Andai aja yang deketin Arzeyn bukan si Melati, pasti gue gak perlu susah-susah buat jagain Arzeyn. Pasti dari dulu gue udah milih nyerah!"
"GUE KESEEEEEEELLLLLLLLLL!!!" Teriak Alzena lantang, tanpa menghiraukan wajah terkejut beberapa orang yang ada didekat tempat itu.
"Gak usah teriak-teriak!. Lo tau, suara lo itu bisa nyaingin bunyi sangkakala tau gak!"
Alzena terdiam sejenak, lalu kepala gadis itu refleks menoleh kearah samping.
"Lo?"
"Gue gak sengaja liat lo lari-lari sambil nangis tadi, karena gue orangnya baik, jadi gue ikutin. Takutnya lo kenapa-napa."
Alzena mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu senyum tipis terukir dibibir itu.
"Ketua sosis ngapain disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZENA
Teen FictionPenderita darah rendah disarankan untuk membaca ( ╹▽╹ ) Ini tentang seorang gadis SMA, yang baru bangun dari komanya selama 3 bulan. Namun saat bangun, ia malah tak mengingat apa-apa. Dia Alzena Syakira. Mungkin mengalami Amnesia, masih bisa Alzena...