11. Hukuman

5.8K 695 60
                                    

Happy reading
.

.
.

"Zena!!, Arzeyn!!, Ayok makan dulu!" Panggil Sarah.

"Sebentar ma!"
"Iya ma!"

Sahut Alzena dan Arzeyn secara kompak.

Kedua remaja itu langsung berlari kebawah, menuju meja makan. Sesekali, mereka saling dorong agar satu sama lain terjatuh.

"Astagfirullah!, Zena!, Arzeyn!, Pelan-pelan aja turunnya, jangan lari-lari!!, J angan main dorong-dorongan, nanti jatuh, nanges!!" teriak Naya saat melihat putri dan menantunya itu seperti bocah TK yang tak pernah akur.

"Alzena duluan Mom!" Adu Arzeyn dengan deru nafas yang tersengal-sengal. "Masa pas Arzeyn mandi, malah dikunciin."

Naya menoleh kearah Alzena dengan mata yang memincing. "Kamu apain menantu ganteng Mommy!"

Alzena menyengir. "Tapi kan udah Alzena bukain, mom."

"Tapi gara-gara lo, gue jadi gak bisa berangkat pagi bege!. Mana hari ini mau jemput mela-, Awwww!"

Perkataan Arzeyn langsung terhenti saat Alzena tiba-tiba langsung mencubitnya.

Alzena memberikan pelototan super galak kearah Arzeyn.

"Kamu mau jemput mela apa, Zeyn?" Tanya Faldi.

"Mela-, eeeee. Mela,,, anu dad." Ucap Arzeyn sambil memikirkan alasan yang tepat, agar kedua orang tuanya dan kedua mertuanya tidak curiga.

"Mela--."

"Melata!" Sahut Alzena. "Iyah!, Arzeyn hari ini mau jemput hewan melata di penampungan hewan."

"Ihh Arzeyn!, Hewan melata buat apa!" Ucap Sarah.

Arzeyn menoleh kearah Alzena, mengumpati gadis itu didalam hati karena mencari alasan yang harus ada penjelasannya.

Mulut Arzeyn terbuka, bersiap mengucapkan apa yang akan keluar dari mulutnya. Namun mata laki-laki itu tak lepas sama sekali dari Alzena.

"A-anu mi, Arzeyn sama Zena ada pelajaran, disuruh nyari hewan melata, bua,,, dipelajari!"

"Iyah!!, Bener banget!!!" Alzena mengangguk-anggukkan kepalanya dengan jari jempol yang terangkat.

Naya memincingkan matanya, lalu wanita itu menghela nafas panjang. "Yaudah, duduk, sarapan dulu!"

Alzena dan Arzeyn kompak mengangguk, lalu mereka berdua langsung duduk dan makan.

Acara sarapan itu berjalan dengan tenang. Namun tak ada yang tahu apa yang terjadi dibawah meja.

Arzeyn dan Alzena terlihat makan dengan tenang, namun berbeda dengan kaki mereka yang saling menendang satu sama lain.

.
.
.

Brumm brumm ciiittt

Arzeyn memberhentikan motornya diparkir sekolah, disamping motor-motor teman-teman nya.

"Untung kagak telat!" Ucap Alzena yang turun, disusul Arzeyn.

"Salah lo, ngunciin gue ditoilet!" Sahut Arzeyn.

"Lo duluan ya yang salah!, Gue cuman mau balas dendam karena lo iseng matiin lampu kamar mandi, pas gue mandi tadi malem!" Ucap Alzena yang tak ingin disalahkan.

ALZENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang