Hai besti
Woahhh lama bngt gk up (╥﹏╥)Maaf ya. Niatnya palen tuh mau up cerita MABT dulu, tapi dari kematen-kemaren-kemaren-kemarennya, g ada ide samsek buat nulis.
Dan kalaupun ada, pas dibaca ulang, tiba-tiba rada gk srek sama alurnya.
Jadi saya tuh mikir ya. Ini udh lama gk up, mau up mabt, tapi belum dapet alur yg cocok. Jadi palen niatin buat nulis Alzena dulu, sambil mikir alur mabt.
Gituuuuu,,,
Btw jangan lupa tandai typo ✔️
Happy reading ✨
.
.
.Disebuah ruangan serba putih, terdapat dua orang gadis yang tengah tertidur nyenyak.
Yang satu berada dibrankar, dan yang satunya tertidur disamping brankar dengan posisi duduk.
"Eunghhh." Lenguh seorang gadis yang terbaring di brankar.
Gadis itu adalah Alzena.
Matanya perlahan-lahan terbuka, menyesuaikan cahaya yang masuk.
Bau khas obat-obatan yang menyengat, menyeruak masuk ke teman-teman indra penciumannya.
Hal pertama yang gadis itu lihat adalah langit-langit yang berwarna putih bersih.
Lalu pandangan nya terfokus kesebuah jam dinding yang menunjukkan pukul 6 pagi.
"Aww."
Alzena memegangi kepalanya yang masih terasa sakit akibat benturan waktu itu.
"A-ir." Ucap gadis itu serak. Tenggorokan terasa sangat kering akibat tidak minum dalam jangka waktu yang lama.
Alzena menoleh kesamping kirinya. Gadis itu mendapati segelas air yang terletak diatas meja, samping brankar.
Lalu pandangannya beralih kesamping kanan. Ia mendapati seorang gadis tengah tertidur pulas. Terlihat dari wajah gadis itu, ia nampak kelelahan.
Pasti gadis itu kelelahan menjaganya, pikir Alzena.
Alzena tersenyum tipis melihat itu. Ia merasa terharu, dan merasa bersalah secara bersamaan. Dan ia juga merasa bersyukur mempunyai sahabat sebaik gadis disampingnya itu.
Merasa ada pergerakan disampingnya, Nina, gadis yang sedari tadi tertidur disamping Alzena dengan posisi duduk, terbangun.
Perlahan, mata gadis itu terbuka. Dan didetik berikutnya, matanya sudah melotot sempurna.
"Zena!!, Kamu udah sadar!" Kaget Nina.
Alzena menghela nafas panjang. "Gue masih pingsan Nin." Sahut gadis itu.
Nina menyeringitkan keningnya. "Aku ngigau?"
Lalu gadis itu mencubit tangannya sendiri.
"Aww!!" Pekiknya.
"Tapi kok sakit?!" Ucap Nina pelan sambil mengusap-usap tangannya yang habis ia cubit.
"Gini amat besti gue." Gumam Alzena saat melihat tingkah polos Nina.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZENA
Teen FictionPenderita darah rendah disarankan untuk membaca ( ╹▽╹ ) Ini tentang seorang gadis SMA, yang baru bangun dari komanya selama 3 bulan. Namun saat bangun, ia malah tak mengingat apa-apa. Dia Alzena Syakira. Mungkin mengalami Amnesia, masih bisa Alzena...