12. Kembali lagi

5.8K 705 92
                                    

Hello bestai, palen kombek nih. Ada yang kangen tidak. Bahahaha

Tandain typo

Happy reading ✨
.
.
.

"Woy Zeyn, ngapa diem aja lo!" Ucap Bisma sambil melempar kulit kuaci kearah Arzeyn.

Arzeyn menatap tajam Bisma saat kulit kuaci itu tepat mengenai wajahnya. "Lo mau mati, Bis?"

"Mampus lo Bis!" Ucap Rio lalu tertawa.

"Y-ya abisnya, t-tumben banget lo diam gitu." Ucap Bisma. "Kenapa?, Gara-gara Melati gak ikut gabung?"

Arzeyn terdiam mendapat pertanyaan itu. Kalau boleh mengaku, ia terdiam bukan karena Melati tak ikut bergabung bersamanya kekantin, tapi ia diam karena ingat dengan kejadian saat dilapangan tadi, saat dimana Sean, Leo, dan Rendy, memberikan minum kepada Alzena secara bersamaan.

Entah kenapa saat mengingat kejadian itu, ada sesuatu yang membuat dirinya ingin marah. Ia tak suka melihat banyak laki-laki yang mendekati Alzena.

Arzeyn melirik kearah Sean yang nampak diam anteng sambil memainkan handphonenya.

Ia juga mengedarkan pandangannya dan melihat Rendy yang duduk bersama Nina, tak jauh dari tempat duduknya.

"Zeyn." Panggil Sean.

Arzeyn langsung menoleh kearah Sean. "Apa?"

"Lo punya nomer Zena?" Tanya Sean.

Arzeyn terdiam untuk beberapa saat, lalu ia menggeleng. "Zena gak punya handphone. Dan walaupun dia punya, gue gak bakal mau ngasih nomer dia ke lo!" Arzeyn membatin diakhirnya.

Sean mengangguk. "Kalo punya, nanti kasih gue ya."

Arzeyn tak merespon ucapan Sean. Laki-laki itu hanya memandang datar kearahnya.

"Lo suka sama di Mak lampir, Se?" Tanya Rio.

Mendengar pertanyaan itu, Bisma yang awalnya sibuk memakan baksonya, juga ikut penasaran.

"Eh iya bener. Lo beneran suka sama Zena?" Tanya Bisma ikut nimbrung.

Sedangkan Arzeyn hanya diam memakan nasi gorengnya. Namun telinga laki-laki itu sudah menajamkan pendengarannya.

"Kenapa lo mikir gitu?" Tanya Sean.

"Soalnya gue aneh aja liat lo yang tiba-tiba ngasih minum ke Zena, mana tadi ngasih nya barengan sama Leo, sama Rendy, lagi." Ucap Rio.

Sean nampak berfikir, lalu ia mengangguk. "Kalo gue emang suka sama Zena, kenapa?"

Rio dan Bisma kompak membulatkan matanya, bahkan mulut laki-laki itu sudah menganga. Sedangkan Arzeyn, sebelah tangannya sudah terkepal kuat.

"S-serius lo!" Kaget Bisma. "Se, lo gak dipelet kan sama di Mak lampir?, Dia itu bekas Om-Om, loh!"

"Emang lo punya bukti kalo dia bekas Om-Om?" Tanya Sean. "Kalo cuman sekedar foto, itu gak bisa dijadiin bukti." Sambung laki-laki itu.

ALZENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang