Anya membuka matanya. Duduk di atas ranjang dan meregangkan tubuhnya. Ia tidak pernah tertidur sangat lelap sejak mendapatkan mimpi buruk. Anya mengedipkan kedua matanya tidak nyaman. Matanya sedikit bengkak. Anya turun dari ranjang, melihat lukisan yang ada di depannya. Ia tidak ingat pernah menggambar ini. Sosok yang ada di lukisan itu juga bukan Aksa. Ada sebuah kertas yang diletakkan di atas mejanya.
Untuk diriku sendiri.
Terima kasih telah memberikan kesempatan padaku untuk merasakan cinta. Karenamu aku bisa melihat semua orang yang aku sayangi hidup dalam kebahagiaan. Kak Jeremy sehat dan bersekolah dengan baik. Kamu menemukan Ayah yang tidak pernah berhasil aku temui. Kamu menunjukkan kehidupan yang selama ini aku inginkan. Aku sangat iri padamu jadi aku akan membuat kehidupan bahagiaku sendiri. Itu akan dua kali lebih bahagia dari kehidupanmu sekarang.
Dilihat dari buku sketsamu yang penuh dengan wajah seseorang, aku pikir kamu memiliki seseorang yang kamu cintai saat ini, aku harap kamu berhasil mendapatkannya. Jangan pernah menyerah pada cintamu atau aku akan mengganggu hidupmu dengan mimpi buruk agar kamu tahu bahwa cinta sangatlah sulit untuk didapatkan. Dan jika kamu memiliki waktu, tolong berikan lukisan ini pada teman bicaraku. Aku ingin memberikannya secara langsung tapi aku tahu waktuku tidak banyak. Berikan juga catatan kecil yang aku tinggalkan untuknya.
Selamat tinggal, Anya.
Dari dirimu sendiri.
Anya melipat kembali kertas itu. Mengambil catatan kecil yang ditinggalkan oleh 'Anya'. Ia lalu melihat lukisan yang ada di depannya dengan saksama. Lukisan itu menunjukkan sosok Adhikari yang memakai pakaian putih, ada dua sayap di belakang punggungnya. Tangannya memegang mawar putih lalu Adhikari menatap ke depan dengan senyum lebar. Itu bukan senyum yang sering Anya lihat dari Adhikari. Anya tersenyum, ini hadiah spesial untuk orang yang spesial.
Ingatan terakhir Anya hanyalah ia berlari ke depan untuk menghalau tamparan yang ditujukan pada Jeremy. Setelah itu, Anya merasakan kepalanya kosong. Betapa pun Anya berusaha mengingatnya, ia tidak bisa mengingatnya. Ia tidak tahu apa saja yang telah berlalu. Tapi Anya tahu bahwa hari ini adalah hari minggu, yang artinya ia tidak perlu pergi ke sekolah. Anya pergi ke dapur dengan perasaan senang. Ia melihat Kenzie dan segera memeluknya.
"Selamat pagi, Ayah." serunya gembira.
Kenzie terdiam sejenak. Kemudian bibirnya terangkat untuk menjadi senyuman. "Selamat pagi, Anya." balas Kenzie senang. Anya kembali. Putrinya kembali. "Bagaimana perasaanmu?"
"Mataku sedikit bengkak tapi aku baik-baik saja Ayah."
Jeremy datang dengan membawakan es batu pada Anya. "Kompres matamu. Itu terlihat sangat mengerikan."
"Benarkah?!" tanyanya khawatir. Anya berniat untuk pergi ke rumah Aksa setelah ini. Ia tidak bisa terlihat jelek. "Mengapa mataku bengkak seperti ini?"
Kenzie dan Jeremy tidak menjawab. Mereka sarapan dalam diam terkadang bersendau gurau karena Anya tidak bisa diam. Senang mendapati Anya yang kembali ceria seperti ini.
Selesai sarapan, Anya tidak membuang waktunya lagi. Ia langsung berlari ke tempat Aksa tanpa sepengatahuan Jeremy dan juga Kenzie. Jeremy melihat Anya dari jendela, Kenzie mungkin memang tidak tahu tapi Jeremy mengenal saudarinya dengan sangat baik. Jeremy menghela napas, kali ini ia akan membiarkan Anya.
Anya mengetuk pintu rumah Aksa dengan keras. "Aksa!" teriaknya nyaring. Suaranya terdengar sangat ceria dan juga tidak sabar. Jika perkiraan Anya benar, ia sudah tidak melihat Aksa selama dua hari. Anya sangat merindukannya. "Aksa!"
Aksa mendengar suara Anya, ia mendekat pada pintu. Alam bawah sadarnya ingin membukakan pintu tapi begitu tangannya menyentuh kenop pintu. Aksa berhenti. Anya ingin ia menjauh, tidak seharusnya Aksa mendekat padanya. Bayangan Anya yang takut padanya kembali menghantui Aksa. "Pergilah." kata Aksa dingin. Setidaknya ia tidak mau membiarkan Anya menunggu di depan pintunya seperti terakhir kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAN (END) - SEGERA TERBIT
Teen FictionDILARANG PLAGIAT!!!! BOLEH SUKA TAPI KALAU SAMPAI COPY PASTE, UBAH NAMA ATAU INTINYA PLAGIAT! INGAT, ITU DOSA!!!! JIKA KALIAN MENEMUKAN PLAGIAT TOLONG BERITAHU. TERIMA KASIH . . . Anya Kirania Pratista mendapatkan ingatan masa depan lewat sebuah mi...