Farhan selesai memeriksa Anya, ia menatap ke arah Jeremy lalu beralih ke Kenzie. Farhan tersenyum. "Aku akan meresepkan obat penurun panas dan beberapa vitamin. Setelah obat bekerja, ia akan segera sembuh."
Jeremy memegang tangan Anya erat, ia berkata dengan tulus pada Farhan. "Terima kasih, Dok."
"Sama-sama." Farhan mendekat pada Kenzie, menyenggol pergelangan tangan Kenzie. "Tuan, kita bicara di luar."
Meskipun enggan, Kenzie mengikuti Farhan untuk keluar.
Farhan tampak bersemangat. "Tuan, apa mereka anakmu? Mereka berdua terlihat sangat mirip terutama si Jeremy itu, aku merasa seperti melihat Tuan saat di SMA dulu."
"Tidak tahu."
Farhan berdeham, ia mengubah raut wajahnya kembali serius. "Aku memeriksa tubuh Anya, sepertinya ia menderita kekerasan sebelumnya. Masih ada beberapa lebam, aku akan memberikan resep tambahan. Tuan harus memperhatikan psikologis Anya nanti, kekerasan di usia seperti ini. Aku khawatir akan meninggalkan bekas psikologis."
Kenzie mendengarkan dalam diam.
"Jika Tuan ingin melakukan tes paternitas aku akan menyiapkannya. Mungkin sekitar dua minggu hasilnya akan keluar."
"Lakukan."
Farhan mengangguk dan keduanya kembali masuk ke dalam kamar. Farhan menjelaskan beberapa hal pada Jeremy dan melakukan semua tahap yang diperlukan.
Setelah selesai, ia membereskan perlengkapannya. "Aku akan pergi terlebih dulu, jika ada apa-apa panggil saja." katanya sembari tersenyum.
Jeremy mengangguk.
Selepas Farhan pergi, hanya tinggal Anya yang tertidur, Jeremy dan Kenzie. Kedua pria itu tidak berbicara dan ruangan terasa sangat canggung.
Suara detik jam terdengar sangat nyaring di ruangan yang sunyi itu. Anya mengerutkan keningnya dan membuka matanya. Ia mengalami mimpi yang sama lagi. Mimpi buruk itu terputar setiap ia memejamkan matanya. Anya menatap Jeremy yang sekali lagi ada di sampingnya saat ia membuka mata. Anya menahan sakit kepalanya dan duduk di atas ranjang.
Saat duduk, Anya juga menemukan Kenzie yang duduk di sofa, Anya tersenyum lebar. "Ayah." panggilnya lembut.
Kenzie mengangkat alisnya, tapi tidak berkata apa-apa untuk menyangkal panggilan Anya. Jeremy yang ada di samping Anya tidak bisa menahan diri untuk tidak memperingatkan Anya.
"Anya, kita masih belum tahu kebenarannya. Orang itu masih orang asing sekarang."
Anya tersenyum geli menatap Jeremy. "Kakak dan Ayah sangat mirip, bukankah itu sudah cukup?"
Jeremy terdiam mendengarnya. Membandingkan dirinya dengan Kenzie, Jeremy juga merasa bahwa mereka ada ikatan. Sekalipun itu bukan ayah dan anak, mereka bukanlah orang asing.
Anya menatap Kenzie. "Ayah, namaku Anya Kirania Pratista dan Kakak, Jeremy Kirania Pratista. Kami 16 tahun dan kami kembar." seru Anya memperkenalkan diri.
"... Kirania Pratista?" Kenzie bereaksi lama.
"Ya. Itu nama Bunda." Anya menjawab penuh semangat, sama sekali tidak terlihat seperti pasien yang baru saja pingsan.
Kenzie terdiam dalam pikirannya sendiri. Ingatannya berhenti pada 17 tahun yang lalu, ingatan itu samar namun Kenzie masih mengingat air mata yang jatuh di wajah seorang perempuan. Wajahnya mirip dengan Anya namun penuh dengan kesedihan hidup. Perempuan itu adalah istrinya, Kirania Pratista. Tepatnya mantan istri karena mereka sudah bercerai setelah beberapa bulan menikah.
Kenzie mengusap wajahnya kusut. Ingatan kelam itu sudah lama ia kubur dalam kesibukan pekerjaan, ia hampir melupakan Kirania jika nama itu tidak disebutkan lagi saat ini. Kenzie menatap Anya, wajahnya memang mirip dengan Kirania, terutama matanya.
"Mengapa kalian datang kemari?" tanya Kenzie dengan dingin. Menekan perasaan campur aduk yang ada dalam dirinya.
Jeremy tanpa sadar mengulurkan tangannya untuk melindungi Anya. Anya merasakan aura dingin itu, namun ia tidak takut. Lelaki di depan tetaplah Ayahnya.
"Untuk bertemu dengan Ayah."
"Mengapa?" Kenzie bertanya lagi.
"Kami miskin, kami tidak punya uang." Anya menjawab jujur. "Dan Ayah punya banyak uang."
30 Desember 2020
.
Hari ini ulang tahun temanku :)
.
Happy Birthday buat kalian yang ulang tahun hari ini :)
.
V BTS juga ultah ya hari ini
.
Red
KAMU SEDANG MEMBACA
DAN (END) - SEGERA TERBIT
Ficção AdolescenteDILARANG PLAGIAT!!!! BOLEH SUKA TAPI KALAU SAMPAI COPY PASTE, UBAH NAMA ATAU INTINYA PLAGIAT! INGAT, ITU DOSA!!!! JIKA KALIAN MENEMUKAN PLAGIAT TOLONG BERITAHU. TERIMA KASIH . . . Anya Kirania Pratista mendapatkan ingatan masa depan lewat sebuah mi...