Chapter 30

13K 975 8
                                    

Aku kembali yuhu.... 🥳

Ada yang nungguin tidak?

Hmmm seperti biasa, votenya jangan lupa dear ✨

______________________________________

Aku mengerutkan dahi ketika hp milikku bergetar. Ada panggilan masuk dari nomor yang tidak aku kenal. Awalnya aku mengabaikan, namun di panggilan ketiga, aku memutuskan untuk mengangkat. Siapa tau penting.

"Halo?"

"Halo assalamualaikum nak, ini mamah! " jawab orang di sebrang sana dengan terburu-buru.

"Mamah?"

"Iya ini mamah nak. Maaf baru bisa menghubungi kamu sekarang, mamah gak dibolehin papah buat telpon kamu, ini aja mamah pake hp teman mamah"

"Ya Allah, mamah...." mataku langsung berair. Sudah lama sekali aku tidak mendengar suara mamah, aku rindu sekali dengannya.

"Iya nak, ini mamah. Maaf kalau mamah gak pernah bisa buat ngelawan papah kamu" sesalnya.

"Gak apa-apa mah. Mamah gak salah, ini memang sudah takdirnya Zeline"

Aku mengobrol cukup lama dengan mamah, melepaskan rinduku yang sudah menggunung. Bercerita keluh kesahku padanya, tentang hidupku dengan Alwar, tentang peliknya kehidupan yang aku jalani. Mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini aku pendam, tidak tahu harus bercerita pada siapa. Memang seorang ibu adalah hal terbaik yang pernah ada di dunia.

"Gapapa nak. Kamu berhak bahagia, mamah senang sekali mendengar kalau kamu sudah bisa move on darinya. Anak mamah juga berhak bahagia, berhak mendapatkan pasangan yang jauh lebih baik darinya" aku menganggukkan kepala untuk kesekian kalinya, meskipun mamah tidak melihatnya sama sekali.

"Zeline juga sebenarnya udah menemukan pengganti Abidzar mah" ucapku dengan gugup.

"Oh ya? Siapa orangnya?" tanya mamah antusias.

"Ada mah, seorang laki-laki yang sangat sayang sama Zeline dan juga Alwar. Laki-laki yang mau menerima aku apa adanya dan menerima Alwar tanpa ada rasa beban sama sekali" senyumku merekah ketika membicarakan Neandro.

"Alhamdulillah. Disegerakan saja nak, jangan lama-lama. Nanti malah jadi fitnah, kamu juga tau kan kalau status kamu itu seorang singel mom?" aku bergumam menjawab pertanyaan mamah. "Ah iya! Laki-laki itu duda atau bagaimana Lin?"

"Anak lajang mah"

"Yakin kamu?"

"Yakin mah. Dia itu kakak mahasiswa yang dulu pernah datang ke sekolahan Zeline sewaktu SMA dan ternyata dia udah suka sama Zeline sedari SMA sampai sekarang" aku tidak tahu kenapa aku sangat antusias sekali ketika membicarakan Neandro pada mamah. Rasanya seperti tidak ada beban, semua mengalir begitu saja, tidak ada rasa takut saat menceritakan apapun tentang Nean yang aku ketahui pada mamah.

"Maa syaa allah. Semoga dia menjadi laki-laki terbaik yang kamu minta selama ini yah nak. Mamah doakan kamu dan Alwar bahagia selalu, meskipun mamah belum sempat menemui kalian, mamah......." ucapan mamah terhenti dengan isak tangis.

Aku ikut terhanyut dalam tangis mamah, sakit sekali ketika ibu dan anak dihalangi untuk bertemu, apalagi yang menghalangi adalah orang yang paling dekat dengan kami berdua.

"Gapapa mah. Mamah juga sehat-sehat terus, biar nanti kita bisa ketemu dan cerita bareng kaya tadi. Ya mah?".

"Iya nak. Mamah tutup dulu yah, assalamualaikum"

BEKASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang