15. BELAJAR!

344 40 2
                                    

Jangan lupa like, comment, and follow me><🌟🌟🌟

-| BELAJAR!

------------

Kiara bersenandung ria menuju parkiran sekolah, entah lah presentase bahagianya sedang melambung tinggi hari ini karena setelah ini dirinya tak akan lagi di kejar-kejar Bu Milah untuk memohon pada Alvandra.

Sejenak Kiara melototkan matanya mengingat ponselnya sekarang sudah lenyap dan bagaimana dirinya menghubungi Bu Milah? berfikir untuk kembali memasuki area dalam sekolah tetapi cape astagaaa.

"Tak apa Kia, sekarang si es batu udah mau, semangat!" Kiara dengan sedikit berat hati memutar tubuhnya untuk kembali memasuki pekarangan sekolah.

Suasana sekolah masih sedikit ramai karena banyak anak ekstrakulikuler yang masih bergulat dengan kegiatan masing-masing.

Ruangan Bu Milah sudah nampak di depan mata, sebentar lagi dirinya bisa menginjakan kaki di sana tetapi mendadak kakinya lemas. Cape juga berjalan dari parkiran sampai di sini, pikir Kiara.

"Assalamualaikum" ucapnya semakin melirih ketika melihat bukan hanya Bu Milah yang ada di dalam sana, melainkan juga Alvandra yang kini menengok ke arahnya.

Sial, hatinya mendadak canggung melihat Alvandra karena kejadian tadi dan mengapa juga cowok dingin itu belum juga pulang.

"Kiara, ayo sini masuk" Kiara menarik paksa senyumnya, semakin mendorong tubuhnya untuk memasuki ruangan Bu Milah.

"Tadi Ibu tidak sengaja bertemu Alvandra, terus katanya dia mau ikut lomba jadi Ibu seret Alvandra ke sini. Ibu juga menghubungi kamu tetapi ponsel kamu tidak aktif"

Bu Milah mencecar habis-habisan keduanya, bahagia sekali Ibu ini.

"Maaf Bu, ponsel saya hilang" Kiara sedikit membungkukkan kepalanya.

"Pantas gak di bales, ck!" batin Alvandra.

"Ya sudah Ibu hanya akan memberikan ini" berlembar lembar tumpukan kertas yang di rekat menjadi satu diberikan pada mereka.

"Waktu kalian hanya satu bulan setengah, tapi Ibu yakin kalian pasti bisa. Semangat, kalo ada yang kurang paham bisa tanya langsung ke Ibu"

Keduanya hanya menganggukkan kepalanya dan izin undur diri dari sana yang di angguki Bu Milah.

Ini yang Kiara khawatirkan, Alvandra akan menerima tawaran Bu Milah ketika sudah mendekati hari-H, ah mengesalkan.

"Kapan ki—

"Jadi—

Keduanya hampir bersuara bersama membuat mereka saling menolak pandangan. Sial, ini benar-benar kecanggungan tingkat tinggi.

Alvandra berdehem keras untuk memulai dirinya berbicara. Kiara yang mengerti lantas ikut menoleh ke arah Alvandra dan menunggu cowok itu bersuara.

"Kita mulai kapan?" Kiara nampak menimang nimang mencoba berfikir dan menganggukkan kepalanya.

"Besok sore lo bisa?" Alvandra nampak menganggukkan kepalanya.

"Oke, di tempat gua—

Kiara dengan cepat menarik lengan Alvandra dan menggeleng kuat.

"Gua takut" cicitnya.

Alvandra menggeleng pelan "Di taman komplek rumah gua"

Kiara hanya mengangguk pelan, mendadak tubuhnya panas dingin mengingat kejadian sabtu malam di rumah Alvandra.

Alvandra yang melihat gelagat Kiara menghembuskan nafasnya pelan, pasti Kiara trauma dan mendadak takut untuk menginjakkan kaki di rumahnya, hufttt.

ALVANDRA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang